Pages - Menu

Halaman

Senin, 27 Juli 2015

Dandim 0815 Ingatkan Masyarakat : Peristiwa Tolikara Sebagai upaya Oknum untuk Melegitimasi Campur Tangan Asing

KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Pada Minggu  26 Juli 2015 pukul 13.30 WIB bertempat di Gedung SBK  Pemkab Mojokerto Jl. A.Yani No 16 Kota Mojokerto telah dilaksanakan pertemuan antara Tokoh- tokoh Agama, Tokoh masyarakat Kab. Mojokerto dengan Forpimda Kab. Mojokerto dalam rangka penyampaian Pernyataan Sikap Pemerintah Kab. Mojokerto bersama Elemen Masyarakat  Kab. Mojokerto,  dalam menyingkapi kerusuhan di Kab. Tolikara Propinsi Papua, yang di pandegani oleh Asisten-1 Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan dan Kesra Kab. Mojokerto DR.H.A. Jazuli, dengan  diikuti oleh kurang lebih 50 orang.

Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Djohan Darmawan menghimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh ajakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, terutama untuk berjihad ke Tolikara, karena peristiwa Tolikara bukanlah konflik antar agama tetapi ada tujuan politis oleh oknum tertentu yang terindikasikan  atas pesanan asing terkait perebutan Sumber Daya Alam yang ada di Papua, dengan membenturkan dua kelompok Agama sehingga diharapkan ada pelanggran HAM di Papua, yang akan melegitimasi masuknya campur tangan asing dengan bendera HAM dan lain – lain.            

Demi tetap tegaknya NKRI, seluruh Elemen Masyarakat khususnya di wilayah Kab. Mojokerto harus turut menjaga kerukunan umat beragama dengan memberikan informasi yang bernuansa damai, yang tertuju pada terjaganya situasi wilayah Kab. Mojokerto yang selalu kondusif, dan  bukan ikut Emosional sehingga cenderung turut memanaskan emosi masyarakat.

Masih dalam acara tersebut, Kapolres Mojokerto  AKBP Budhi Herdi Susanto mengajak  semua elemen masyarakat Kab. Mojokerto untuk dapat  menjaga perdamaian dan ketertiban di wilayah Kab. Mojokerto , seraya berharap agar  semua tokoh  Agama, Tokoh Masyarakat beserta seluruh  Elemen Masyarakat, untuk  tidak mudah terprovokasi oleh ajakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,  yang cenderung Emosional dalam menyikapiu peristiwa tersebut.  

Disampaikan juga oleh Kapolres bahwa peristiwa Tolikara sudah sepenuhnya ditangani oleh Polri dan sudah ditangkap beberapa tersangka terkait  kejadian tersebut untuk diproses sesuai hukum yang berlaku di Negara kita. “ Untuk itu, mari selalu menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa di wilayah Kab. Mojokerto, agar bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia selalu dalam keadaan aman dan damai “, harapnya.   

Sementara Bhiksu Nyanna Virya menguraikan bahwa terciptanya perdamaian di Kab. Mojokerto karena dilandasi semangat persaudaraan yang tinggi dari semua golongan, maka kewajiban seluruh umat golongan tersebut untuk selalu menjaga keamanan, ketertiban dan kedamaian, dan peristiwa Tolikara hendaknya kita percayakan untuk tetap dip roses sesuai hokum yang berlaku di Negara Indonesia.
Bupati Mojokerto dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten-1 Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra Mojokerto Kab. Mojokerto berharap agar semua elemen Masyarakat Kab. Mojokerto dapat mempertahankan situasi dalam menjaga ketentraman dan kedamaian di wilayah Kab. Mojokerto, juga menghimbau kepada segenap insan Pers untuk tidak memuat berita yang bersifat provokatif terkait peristiwa Tolikara yang dapat memicu merenggangnya komunikasi antar umat beragama, dan dapat memicu konflik antara umat beragama, tetapi hendaknya dapat saling bahu membahu dalam mempererat tali silahturahmi antara umat beragama dengan berlandaskan semangat persaudaraan.
     
Pada pukul 14.40 WIB dilaksanakan pembacaan sikap pernyataan Pemerintah Kab. Mojokerto bersama segenap Elemen Masyarakat Kab. Mojokerto bahwa Pemerintah Kab. Mojokerto bersama segenap Elemen Masyarakat Kab. Mojokerto, mengutuk keras kejadian di Kab. Tolikara, dan peristiwa  Tolikara harus di proses secara tuntas sesuai prosedur hukum dengan mengedepankan Persatuan dan Kesatuan, serta pernyataan bahwa segenap Elemen Masyarakat Kab. Mojokerto tidak akan terprovokasi oleh isu - isu yang berkembang terkait masalah Tolikara dan berjanji untuk saling menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah Kab. Mojokerto.

Turut hadir dalam acara tersebut Pimpinan Muhamadiyah Kab/Kota Mojokerto Moh. Qoyum, Pimpinan tempat ibadah Klenteng Mojosari,Mojokerto  Bapak Soeroso Santoso,  Ketua LDII Kab.Mojokerto Sdr.Johan Abdulah, PC NU Kab. Mojokerto Sdr.Ahmad Nurkholis, Ketua FKUB Mojokerto Drs.H.Sihabul Irfan Arif dan  Ketua PHDI Kab. Mojokerto Sdr Katiran

Pada pukul 14.50 WIB Penandatanganan sikap Pernyataaan Bersama Pemerintah Kab. Mojokerto beserta Segenap Elemen Masyarakat dan sekaligus mengakhiri acara tersebut dengan damai, aman,tertib dan lancar. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar