Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Minggu, 12 Juli 2015

“ Kita orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang tinggal di Indonesia “

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Pada hari Rabu tanggal 08 Juli 2015 pkl. 17.00 wib bertempat di Joglo Surya Rengga Wacana,  Asrama Dlopo Unit VI PT. GG Tbk Jln. Tunggul Wulung Desa Karang Rejo Kec. Ngasem Kab. Kediri ( Kongsen ), telah  dilaksanakan kegiatan buka bersama Direksi PT. GG Tbk dengan Forpinmda  Kab. / Kota Kediri,  Toga/Tomas  se-Kab/Kota Kediri yang diikuti ± 250 orang.

Hadir dalam acara tersebut  Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Wairohan, Wagub Jatim KH. Syaifulloh Yusuf , Kasdim 0809/Kediri Mayor Inf Suko Edy Winarto, Ketua DPRD Kab. Kediri H. Sulkani, Kabaghumas Kab. Kediri Bpk. Haris, Danbrigif 16/WY Letkol Inf. Bambang Sujarwo, Kapolresta Kediri AKBP Bambang Wijanarko, Sik, Kapolres Kediri AKBP Ahmad Yosep dan Ketua Pengadilan Kota Kediri Purnomo Amin Cahyo, SH MH,

KH. Anwar Iskandar pengasuh PP. Asydiqiyah Jamsaren Kota Kediri, Direksi PT. GG Tbk Ibu Lingga Amirullah dan Ibu Vivi Ciptarini, Humas PT. GG Bpk. Iwan, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH. Anwar Mansyur dan Toga/Tomas Kab/Kota Kediri.

Sambutan Direksi PT. Gudang Garam Tbk oleh  Ibu Lingga Amirullah yang menyampaikan bahwa maksud kegiatan dalam rangka buka bersama dimana merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT. GG Tbk, sebagai sarana tali Silaturahmi bersama sesama Muslim.

Perusahaan menjalin tali Silahturahmi agar tercipta situasi yang kondusif di wilayah Kediri, dengan harapan  bahwa   perusahaan tersebut berdiri agar dapat berguna bagi masyarakat banyak, dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin melalui Silahturahmi selama ini antara masyarakat dan perusahaan tetap terjaga dan dapat terus  ditingkatkan , kami mohon do'a restu kepada para Ulama dan para Kyai agar perusahaan kami bersama masyarakat Kediri dapat berperan dalam  membangun Negeri ini

Sementara dalam kultumnya, KH. Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa kepercayaan kepadanya sebagai sosok yang harus beri Tausyiah Agama merupakan suatu kehormatan bagi nya.        Dijelaskan olehnya bahwa buka bersama adanya di Indonesia, meskipun banyak negara yang mayoritas Islam, “ inilah Khas Muslim yang ada di Indonesia kita saling duduk bersama antara Polisi, Tentara dan Buruh untuk menjalin tali Silahturahmi”,  tegas Gus Ipul dan bila di bandingkan dengan keadaan  umat Islam luar negeri, maka umat Islam di Indonesia sangat rukun, ini merupakan ciri kas budaya Indonesia yang perlu di lestarikan.

Selanjutnya Gus Ipul menjelaskan tentang manfa'at puasa yang terbagi menjadi  3, yaitu Puasa menjadikan kita dalam satu bulan menjadi orang yang paling bahagia karena dosa-dosa kita diampuni oleh Tuhan YME, Puasa menyerahkan diri kita kepada Tuhan YME dan Puasa menciptakan Masyarakat Adil dan Makmur.      

Di Syria merupakan Negara Islam tetapi umatnya tidak rukun, sebaliknya di Indonesia dengan  bermacam-macam agama tetapi sangat rukun, untuk itulah Gus Ipul mengajak kepada para hadirin untuk selalu bersyukur kepada Tuhan YME dan  para alim ulama yang ada di Indonesia, serta  tradisi mudik yang ada di Indonesia karena di Negara lain tidak ada, sedangkan masalah Tahlil di desa-desa merupakan aplikasi Pancasila karena semua di undang tidak diseleksi dari agama apapun semua tetap di undang, kita menganut islam harus menganut Islam Indonesia jangan menganut Islam selain Islam Indonesia, tegas Gus Ipul.

Sementara ketika dikonfirmasi tentang bahaya ISIS , Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan mengatakan bahwa pihaknya merasa patut bersyukur dengan setinggi - tingginya ungkapan rasa syukur, karena dapat hidup rukun di bumi yang mayoritas penduduknya adalah muslim, dan kita adalah Islam Indonesia, artinya bahwa kita semua adalah orang Indonesia yang beragama Islam dan bukan orang Islam yang tinggal di Indonesia, untuk itu kita semua wajib memikirkan untuk turut berbuat demi terciptanya stabilitas nasional yang kondusif di wilayah, yang berorientasi pada Pancasila, UUD 1945, Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara, tegas Pak Irham  dalam menanggapi bahaya ISIS. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar