Pages - Menu

Halaman

Rabu, 01 Juli 2015

Mengantisipasi Proxy War, Danrem Bersama KBT Bersatu Membagun Kebersamaan

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf M. Nur Rahmad membuka silaturahmi dengan Keluarga Besar Tentara (KBT) dan memberikan pembekalan tentang Proxy War, Acara yang dihadiri sekitar 70 orang KBT dari Pepabri, PPM dan FKPPI, Menwa serta para Perwira Korem 151/Binaiya. Bertempat di Aula Makorem.

Acara tersebut dilaksanakan bertujuan sebagai forum silaturahmi antar KBT dalam memasuki bulan suci Ramadhan sehingga bisa memperkuat hubungan emosional antara para prajurit TNI-AD yang masih aktif dengan para keluarga besar TNI yang ada di wilayah Surabaya. Selain itu sebagai wahana untuk saling bertukar pikiran, saling berbagi informasi dan untuk membangun kebersamaan.

Dalam sambutannya, Danrem mengatakan bahwa TNI AD adalah milik rakyat bukan milik siapa-siapa sekali lagi adalah milik rakyat dan KBT adalah kekuatan yang besar karena terdiri banyak organisasi, memiliki potensi yang besar untuk membangun negeri ini bersama-sama komponen bangsa lainnya. Pada kesempatan itu Beliau juga memberikan informasi bahwa trend perang saat ini adalah Proxy War yaitu perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara, tidak bisa terlihat siapa lawan atau kawan, dilakukan non state actor tapi dikendalikan oleh state. “Untuk itu, ke depan peran generasi muda sangat strategis dan sangat menentukan termasuk Ormas FKPPI, GM FKPPI dan PPM serta komponen pemuda lainnya di Maluku dalam memajukan bangsa ini”, tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan olehnya bahwa  Proxy War adalah  perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara yang meliputi Geografi, Demografi, Sumber Kekayaan Alam dan Ipoleksosbudhankam (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan), dengan memanfaatkan pihak ketiga tetapi pihak yang dimanfaatkan sama sekali tidak mengetahui dan menyadarinya, dengan mempengaruhi aspek – aspek berbangsa dan bernegara tersebut sehingga terjadi perubahan pola pikir serta budaya pada generasi muda kita, dengan alasan menghadapi potensi krisis energy dunia, dan krisis tersebut dapat terjawab karena melimpahnya sumber daya nasional Indonesia, maka atas dasar itu berdasarkan indikasi yang ada baik pada skala Global maupun Regional, banyak negara didunia yang berusaha menghambat kemajuan Negara Indonesia, agar mereka dapat memanfaatkan sumber kekayaan alam Indonesia dalam menghadapi krisis energy dunia.       

Di akhir acara Danrem mengingatkan kepada KBT serta masyarakat Kota Surabaya pada khususnya agar dapat tercipta kondisi yang aman, damai dan tentram di Kota Surabaya perlu di tingkatkan kembali pemberdayaan pelajaran kewarganegaraan di lingkungan pelajar sehingga wawasan kebangsaan dimiliki oleh setiap warga Negara terkhusus diawali dari para generasi muda Surabaya, disinilah peran penting para pemuda sebagai generasi pemimpin bangsa dalam menghadapi  Proxy War pungkasnya.(asmo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar