KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemuka agama dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu, membacakan Pernyataan Sikap Bersama Dalam Rangka Menjaga Kerukunan dan Keharmonisan Antar Umat Beragama di Surabaya, disaksikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Danrem 084/BJ Kolonel Inf Nur Rahmad, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Yan Fitri H. dan Kapolres T. Perak AKBP Arnapi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Surabaya. Bertempat di Lapangan Monumen Tugu Pahlawan.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan agar perbedaan tidak menjadi pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, karena kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan pada masa lalu, berhasil diraih tanpa melihat perbedaan satu sama lain. “Kita bersama-sama harus sepakat bahwa dulu kita merdeka itu satu bangsa, satu negara dan satu tanah air, satu bahasa, bahwa memang ada perbedaan agama itu ada dari dulu, tapi kita kan gak pernah (mempermasalahkan). Kita tidak perlu memperlebar yang namanya perbedaan. Justru kita kemarin merdeka itu karena kita sepakat memperbesar persamaan itu, sekarang sudah waktunya kita melangkah lebih maju lagi, kok kita malah mundur lagi, gak ada gunanya,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Kolonel Inf M. Nur Rahmad menghimbau kepada seluruh masyarakat Surabaya agar menyikapi kejadian tersebut secara arif dan bijaksana, selain itu agar tetap mewaspadai terhadap perilaku masyarakat yang dianggap mencurigakan atau mengancam keamanan serta ketentraman hidup masyarakat, sebagai bentuk upaya menjaga keutuhan serta keamanan Kota Surabaya. “Tentunya dengan pernyataan sikap ini kita jadikan sebuah momen untuk lebih lagi meningkatkan peran kita di tengah-tengah masyarakat khususnya pengawasan-pengawasan kita terhadap isu-isu yang berkembang dari luar, sehingga tidak merebak menjadi konflik yang merugikan masyarakat Kota Surabaya” tegasnya.
Sementara itu menurut romo Aloysius Widya Yanuar Nugraha dari Keuskupan Surabaya, upaya menjaga kedamaian serta kerukunan antar umat beragama merupakan tugas bersama semua umat beragama, yang dilandasi ajaran cinta kasih dan saling menghormati antar umat manusia.
“Kami mengharapkan banyak dari umat Katolik untuk semakin menampilkan keutamaan kristiani, soal bagaimana kita menghargai orang lain karena semua perjumpaan, bentuk relasi itu kita awali dengan perjumpaan, perjumpaan antar manusia, bukan perjumpaan dengan teknologi, apalagi dengan alat-alat praktis yang kadang memisahkan kita. Karena itu tidak bisa kita ini menempatkan person itu diganti dengan teknologi macam apa pun, sehingga akan mereduksi. Rupanya ini yang menjadi soal, tantangan kita bersama,” kata Romo Aloysius.
Pernyataan Sikap Bersama ini sebagai bentuk antisipasi Pemerintah Kota, untuk mencegah konflik berlatar belakang agama seperti yang terjadi di Tolikara, Papua dan ditandatangani oleh 6 enam pemuka agama, Walikota Surabaya serta para Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Surabaya.(asmo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar