KABARPROGRESIF. COM : (Surabaya) Pilwali Surabaya 2015 yang dijadwalkan digelar 9 Desember mendatang, resmi dinyatakan ditunda pada 2017. Hal ini disebabkan hingga pada akhir masa pendaftaran, Senin (3/8/2015), hanya ada satu pasangan calon yang resmi mendaftar di KPU Surabaya.
Sebenarnya ada pasangan Dhimam Abror-Haries Purwoko yang datang ke KPU Surabaya dan berencana daftar sebagai pasangan calon dalam Pilwali Surabaya 2015. Namun di tengah perjalanan pendaftaran, Haries Purwoko yang dicalonkan sebagai wakil walikota ternyata memilih mundur.
Awalnya pasangan Dhimam Abror-Haries Purwoko datang ke KPU Surabaya untuk mendaftar sebagai bakal calon walikota dan wakil Walikota Surabaya yang akan berlaga dalam Pilwali Surabaya 2015, pada 9 Desember mendatang. Mereka datang ke KPU sebelum jam 16.00 WIB sehingga bisa diverifikasi.
Masuk ke KPU Surabaya, pasangan Dhimam Abror-Haries Purwoko mengenakan hem lengan panjang putih dan songkok hitam. Namun saat keduanya sudah berada di hadapan para komisioner KPU Surabaya dan Abror sudah menandatangani berkas pencalonan siaap untuk dicalonkan menjadi Walikota Surabaya, tiba-tiba Haries Purwoko keluar dari ruangan sambil menelepon.
Terlihat yang menelepon adalah seseorang yang penting dan sangat urgent, sampai-sampai Haries Purwoko langsung turun dari lantai 3 KPU Surabaya dan meninggalkan gedung.
Dikonfirmasi terpisah, Haries Purwoko menegaskan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai bakal calon karena terkait harga diri. Dirinya merasa dianggap sebagai calon boneka dalam Pilwali Surabaya 2015. “Jadi saya mengundurkan diri dari pencalonan Mas. Ini tadi dikarenakan saya dianggap sebagai calon boneka. Lalu saya ditelpon ibu saya dan disuruh untuk mundur. Saya menuruti keinginan ibu saya dan keluarga,” dalihnya.
Ditambahkan Ketua Pemuda Pancasila Surabaya ini, kemundurannya ini benar-benar murni karena harga diri. “Jadi tidak ada sebab lain. Bukan karena sebab lain. Saya akan buktikan dan maju di 2017. Akan saya buktikan. Terimakasih ya Mas atas dukungannya,” sambung Haries Purwoko ketika dihubungi via telepon maupun via sms yang dikirimnya.
Ditanya apakah akan ada perubahan keputusan bila ternyata Gubernur Jatim Soekarwo menyuruh untuk maju kembali, dengan tegas Haries Purwoko memastikan bahwa dirinya tidak akan kembali ke KPU untuk mendaftar? “Saya tidak akan kembali ke KPU untuk daftar,” tukasnya.
Informasi yang berkembang, batalnya pendaftaran pasangan yang direkom oleh PAN dan Partai Demokrat ini berkaitan dengan gagalnya pelaksanaan Pilkada di Pacitan dan Blitar, dua kota yang calon tunggalnya berasal dari Partai Demokrat. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar