KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Maraknya pengaduan masyarakat terkait berbagai kasus kejahatan ataupun kriminalitas yang terjadi di wilayah Jawa Timur, membuat Komisi III DPR RI melakukan sidak ke Jawa Timur, Senin (3/8). Empat anggota Komisi III ini, langsung melakukan kunjungan di tiga tempat sekaligus. Kunjungan pertama di awali dengan mendatangi Polda Jatim, Satpas Polrestabes Surabaya dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Jawa Timur.
Dalam kunjungan bersama satu komisi dari satu daerah pemilihan (dapil) di Jawa Timur itu, selain Wihadi Wiyato ikut dalam rombongan tersebut Taufiqul Hadi (Nasdem), Adies Kadir (Golkar), Wihadi Wiyato (Gerindra), Dossy Iskandar Prasetyo (Hanura) ini tidak lain juga menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat yakni pengawasan dan anggaran. Satu anggota komisi lainnya, Didik Mukriyanto tidak ikut dalam kunjungan ini karena ada tugas kepartaian.
“Dengan kunjungan ini, setidaknya kami bisa mendapatkan jawaban langsung dari Pak Kapolda, terkait banyaknya laporan yang masuk ke kami. Misal penanganan kasus yang terjadi di wilayah masing-masing dapil kami. Seperti yang kami dengan seperti jaringan ISIS di Jatim, keterlibatan anggota terkait narkoba sampai kabar pelecahan seksual di wilayah Sidoarjo,” tegas Adies Kadir, anggota DPR RI yang berangkat dari Dapil I Surabaya-Sidoarjo, kemarin.
Dalam kesempatan itu, pimpinan rombongan kunjugan, Wihadi Wiyato, juga ingin menanyakan langsung terkait persiapan Polda Jatim dalam menghadapi pilkada yang dilakukan serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim. Mengingat polda sebagai salah satu elemen yang terpenting dalam pengamanan pilkada, harus benar-benar siap mengingat pentingnya pilkada itu. Terutaman menyangkut kemananan dan ketertiban menjelang pilkada maupun sesudah pilkada.
"Setidaknya dalam kunjungan ini, kita ingin tahu sejauhmana kesiapan Polda Jatim dalam rangka pengamanan. Kami juga menanyakan terkait kesiapan anggaran apakah sudah sesuai dengan kebutuhan polisi dalam pengamanan sebagai wujud fungsi DPR dalam fungsi anggaran," sambung Wihadi.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Anas Yusuf mengatakan, jika pihaknya tidak akan main-main dengan anggotanya yang nakal dan terlibat dengan masalah narkoba maupun dalam berbagai kasus lainnya.
“Bagi semua anggota kami yang terlibat narkoba seperti yang terjadi di Polsek Sedati, tidak akan ada ampun. Semua sudah kami proses, baik itu masalah pidana maupun indisipliner. Dan kami langsung menarik anggota bermasalah itu ke polda untuk enghindari hal-hal yang meresahkan masyarakat. Agar masyarakat tidak menganggap penanganan tidak jalan atau di petieskan. Itu selalu menjadi perhatian kami,” ujarnya.
Dijelaskan Kapolda, terkait persoalan yang sempat terjadi di Kantor Satpas Polrestabes Surabaya, ia mengaku sudah ditangani. Termasuk menangkan pelaku yang diduga calo yang telah melakukan penarikan diatas biaya wajar untuk pengurusan SIM di Kolombo. Usai mengunjungi Polda Jatim dan Satpas Polrestabes, anggota Komisi III ini langsung mengunjungi Kantor BNNP Jatim untuk melakukan audensi terkait maraknya peredaran narkoba di Jawa Timur. Agenda berikutnya, Komisi III akan mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, Depkumham, Pengadilan Tinggi (PT) Jatim, Kantor Imigrasi dan Lapas Klas I Medaeng. (arf)
Senin, 03 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar