KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Ketika mekanisme pelaksanaan latihan masih pada tahap Pra Bencana, dimana diskenariokan Dansatgas PRCPB Korem 082 sedang melaksanakan sosialisasi Prosedur Tetap tentang Penanggulangan Bencana Alam , pada saat tersebut Korem 082/CPYJ mendapatkan kehormatan dengan Inspeksi mendadak oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi.
Skenario sosialisasi Protap Penangulangan Bencana yang diikuti oleh Para Dandim jajaran Korem 082/CPYJ, Ka BPBD Jatim, Ka BPBD Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Bojonegoro, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dari wilayah lokasi yang terkena bencana, secara umum menjelaskan tentang berbagai prosedur yang harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat bencana, baik personel Satgas PRCPB maupun masyarakat yang dimungkinkan terkena dampak bencana, sehingga diharapkan terjadi sinergitas tindakan dilapangan dalam meminimalisir jatuhnya korban, baik jiwa manusia maupun harta benda. Sosialisasi meliputi materi tindakan sebelum terjadi bencana, tindakan saat terjadi bencana dan tindakan setelah terjadi bencana.
Danrem 082/CPYJ menjelaskan bahwa apabila Gubernur Jatim menunjuknya sebagai Incident Commander ( IC ), maka secara automatis Danrem akan bertindak sebagai Dan Satgas PRCPB Korem 082 yang akan mengkoordinir Sub Satgas PRCPB tingkat Kodim jajaran Korem 082/CPYJ dan Yon PRCPB dari Yonif 521 yang memperkuatnya, juga unsur – unsur kekuatan lain yang terlibat dalam Satgas PRCPB Korem 082, seperti Unsur Polri, Unsur Pemda, Unsur Masyarakat dan lain – lain.
Seusai kegiatan sosialisasi Protap, maka Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi memberikan beberapa arahan kepada penyelenggara dan pelaku terutama kepada para Dandim diwilayah agar membuat tanda – tanda peringatan untuk masyarakat tentang kerawanan daerah tersebut, misalnya “ Hati – hati daerah sering terjadi longsor “ dan lain- lain, juga menginstruksikan agar pada tahap mitigasi untuk mengutamakan penyelamatan jiwa manusia agar jangan sampai meninggal dunia.
Pangdam juga menginstruksikan bila benar – benar terjadi bencana alam, agar Korem atau Kodim setempat langsung mengambil tindakan dilapangan, tidak boleh menunggu permintaan dari Pemda, karena permintan dapat disusulkan, untuk itu harus dikuasi signal – signal terjadinya bencana di wilayah, baik secara alami maupun signal buatan seperti di Bendung Karangnongko B. Solo.
Sebelum mengakhiri arahannya, Pangdam menyampaikan ungkapan bahwa latihan Posko tersebut dilihatnya berjalan baik, dan menekankan agar latihan dilaksanakan bersifat aplikatif, karena bila latihan dilaksanakan dengan keadaan yang berlebihan tidak akan ada manfaatnya bila tidak dapat di aplikasikan dilapangan, dan latihan harus dapat mengerahkan semua lapisan masyarakat, demikian disampaikan Pangdam yang diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada para undangan sipil seperti Ka BPBD Propinsi Jatim, Ka BPBD Kab. dan Kota se wilayah Korem 082, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama, atas atensi mereka dalam mendukung lancarnya latihan, selanjutnya Pangdam meninjau fasilitas latihan posko di Aula Makorem 082, dan lanjutkan perjalanan menuju Surabaya. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar