Pages - Menu

Pages - Menu

Jumat, 28 Agustus 2015

Penutupan Seminar Pertahanan Cyber di Kodam Jaya

KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) "Dalam dua hari yang berharga ini, para peserta seminar telah dibekali banyak pengetahuan berharga tentang cyber threats, cyber incidents, cyber warfare serta pembelajaran dalam penanggulangan ancaman siber. Semua pengetauan tersebut secara keseluruhan dapat membantu peserta guna mengeksplorasi lebih mendalam dalam meruskan strategi siber yang komprehensif dan relevan, disesuaikan dengan perkembangan terkini" 

Demikian disampaikan Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan RI Dr. Timbul Siahaan dalam amanatnya yang dibacakan Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI Laksma TNI M. Faisal saat penutupan Seminar Pertahanan Siber Fase III kerjama Kemhan RI dengan Office of Defense, US Embassy dan Naval Postgraduate School CCMR bertempat di Aula Sudirman Makodam Jaya (27/8).

Di hari terakhir seminar yang berlangsung sejak hari kemaren,diikuti dengan sangat antusias oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari Perwira Kemhan RI, Mabes TNI, Mabes Angkatan Darat dan jajaran Kodam Jaya terutama pada sesi tanya jawab, adanya alat bantu terjemah bahasa memudahkan peserta merima materi dari para pembicara, sehingga terjadi komunikasi dua arah.

"Tantangan terbesar adalah pendidikan dan latihan memuat materi yang selalu diperbarui (update) sesuai tingkat ancaman,  ingat musuh (peretas) tidak diam begitu saja, mereka terus meningkatkan kemampuannya, hal ini memerlukan biaya yang mahal, berikutnya tantangan kebijakan dan standar keamanan yang ditetapkan negara sangat mempengaruhi" jelas Dr. Rocky Young menjawab pertanyaan salah seorang peserta tentang Manajamen Resiko pada materi Kedalaman Dalam Pertahanan Siber.

Peserta merasakan seminar ini sangat bermanfaat sebagai wadah strategis melandasi pembangunan kebijakan pertahanan negara dalam mewujudkan sistem pertahanan siber yang kokoh untuk menanggulangi segala ancaman siber. "Materi yang diberikan secara keseluruhan telah memberikan pengetahuan mengenai siber yang sebelumnya belum diketahui dan dapat membantu mengeksplorasi lebih mendalam merumuskan strategi siber yang komprehensif dan relevan sesuai perkembangan terkini, apalagi perang siber saat ini sudah dirasakan dampaknya", ujar Mayor Inf R.Triono saat diminta tanggapannya oleh panitia seminar.

Diakhir seminar peserta diperkenalkan dua vendor dunia yang sudah berpengalaman dalam mengamankan dan melindungi sistem data dari kejahatan "peretas", keduanya adalah ViaSat dan APTS yang masing-masing memprentasikan keunggulan perusahaannya.

Sementara dalam amanat selanjutnya, Dirjen Pothan menambahkan, kegiatan seminar pertahanan akan dilanjutkan dengan pelatihan keamanan siber dengan US Pacom yang diatur oleh Command Control Interoperability Board (CCIB), yang personelnya ditentukan oleh forum United States Indonesia Security Dialogue (USISD) pertengahan September mendatang. 

"Ke depan akan ada tindak lanjut dengan terbentuknya pintu koordinasi dalam eksekusi dan implementasi kebijakan cyber defence ini, seminar ini akan menjadi awal kesatuan gerakan nasional bagi peningkatan kesadaran pertahanan siber di Indonesia" harap Ditjen mengakhiri amanatnya.

Penutupan seminar dihadiri oleh Counsellor for Economic Affaitrs Kedubes AS, Mr. Phil Nevrig, pemapar dari Naval  Postgraduate School, MITRE dan US PACOM, ODC staff, Major Morris dan staff serta undangan dari Kemhan, TNI dan Kodam Jaya. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar