KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Big Match Tim Laskar Jaka Tingkir Lamongan bakal berjumpa dengan Tim Bledug Kelud Kediri di partai Final Danrem 082 Cup 2015 ,yang akan digelar di Stadion Brawijaya Kediri hari Jumat tanggal 7 Agustus 2015.
Pada pertandingan semi final , Kabupaten Lamongan sukses menumbangkan Kabupaten Mojokerto dengan skor 4 – 0. Pada awal pertandingan yang berlangsung cukup ketat dan mendebarkan , kedua tim tampil saling menyerang, namun lini pertahanan Kab. Mojokerto melakukan kesalahan fatal, berakibat terciptanya gol menit ke 19 oleh Dzikri, usai lolos dari jebakan off side dan langsung berhadapan dengan penjaga gawang Andi, skorpun berubah 1 – 0 untuk keunggulan sementara Kabupaten Lamongan. Usai tertinggal 1 gol, Kabupaten Mojokerto terus menggempur dan menekan pertahanan Kab. Lamongan dari segala lini. Tapi sangat disayangkan , 2 kali penyelamatan gemilang penjaga gawang Farid, mampu mengamankan hasil skor hingga peluit dibunyikan oleh wasit Joan Robi asal Jombang, tanda berakhirnya babak I.
Di babak II , Kab. Lamongan merubah pola permainan, alhasil pada menit ke 52, Tomy menambah keunggulan Kab. Lamongan 2 – 0, usai menyambut sepak pojok Frengky dari sisi kiri pertahanan Kab. Mojokerto. Permainan cepat yang diperagakan pemain Kab. Lamongan, membuat frustasi pemain Kab. Mojokerto, yang berakibat di menit ke 74, terjadi gol cantik dari luar kotak pinalti oleh Afif dan Dzikri di menit ke 77, usai meneruskan bola terobosan yang diberikan Naufal dari sisi kanan pertahanan Kabupaten Mojokerto. Hingga peluit panjang berakhirnya pertandingan, skor 4 – 0 untuk kemenangan Kab. Lamongan.
Pada pertandingan tersebut, wasit Joan Robi mengeluarkan 6 kartu kuning dan 1 kartu merah, 2 kartu kuning diberikan untuk Kab. Lamongan, sedangkan Kab. Mojokerto mendapatkan 4 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Sebelum partai semi final dilangsungkan, Dandim 0809, Letkol Inf Purnomosidi mengumpulkan 4 manager dan 4 pelatih dari 4 tim yang berlaga di partai semi final ini. Beliau menjelaskan bahwa dalam turnamen ini tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah, yang ada hanya hasil skor, karena kemenangan yang sesungguhnya adalah keberhasilan mencetak bibit pemain muda berbakat di masa depan dan suatu kekalahan adalah kegagalan menghasilkan pemain yang berkualitas.
Bagi yang gagal menembus partai puncak final , harus berbenah diri , baik mengasah skill dan kemampuan pemain maupun mencari bibit pemain yang lebih berkualitas. Sedangkan bagi yang sukses tampil di partai puncak final, masih ada waktu untuk menutup segala kekurangan yang ada, karena jalannya suatu prestasi tidak hanya berlaku secara instant melainkan secara berkelanjutan.
Pada pertandingan kedua yang tak kalah serunya, mempertemukan Kab. Kediri melawan Bumi Wali FC Tuban. Tampil dihadapan 2.000 penonton, Kab. Kediri tampil menekan dan cenderung dominan dalam penguasaan bola, sebaliknya Bumi Wali FC Tuban cenderung bertahan.
Pada menit ke 35, Gidion berhasil memecah kebuntuan di sektor lini depan Kab. Kediri, usai berhasil menyarangkan gol ke gawang Hadi, lewat umpan tendangan bebas Alfian, skorpun berubah 1 – 0 untuk keunggulan Kab. Kediri. Di menit ke 45 , jelang berakhirnya babak I, Andre menambah keunggulan Kabupaten Kediri 2 - 0, usai menyambut umpan silang Christian.
Di babak II, Bumi Wali FC Tuban merubah pola permainannya, bahkan berulang kali mendapat peluang emas mencetak gol. Kedisiplinan pemain Kab. Kediri, menjadi kunci keberhasilan mempertahankan kedudukan hingga peluit panjang dibunyikan tanda berakhirnya pertandingan, dengan hasil 2 – 0 kemenangan Kab. Kediri atas Bumi Wali FC Tuban. Usai pertandingan pelatih Kab. Kediri, Bambang Sudrajat, sangat bersyukur karena anak asuhnya dapat tampil konsisten, apalagi pada babak II, timnya tampil tertekan. Sebaliknya Didik Maryadi, pelatih Bumi Wali FC Tuban, kecewa dengan tampilan anak asuhnya yang terlalu sering membawa bola sendirian, tanpa memberikan umpan kepada pemain lainnya, bahkan cenderung individualis. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar