KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah kemarin pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyerahkan aset seluas 163 ribu meter persegi di kawasan Waru Gunung, Karangpilang, untuk pembangunan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Salah satu bangunan terdampak pembangunan Tol Sumo berupa sekolah, diresmikan pagi ini (10/8) oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 24 yang baru ini,
berdiri di atas tanah seluas 8000 meter persegi, memiliki 30 kelas, dan sudah
dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya adalah lapangan basket,
laboratorium, dan toilet bersih.
Acara peresmian yang dibuka tari remo oleh pelajar SMPN 24 ini, dihadiri
oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik)
Kota Surabaya, Ikhsan, Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi. Muspika
Karang Pilang, dan juga tokoh masyarakat.
Kepala Dispendik Kota Surabaya, Ikhsan dalam laporannya menyebutkan
bahwa di SMPN 24 menerima 28 rombongan belajar (rombel), dan mengukir prestasi
peringkat lima besar dalam lomba pencegahan narkotika. “Bertepatan dengan
peresmian ini, hari ini juga dijadikan sebagai hari kampanye anti narkotika di
SMPN 24 juga,” Imbuh Ihsan.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya memberikan arahan
kepada para kepala sekolah, guru dan murid yang hadir, agar dapat melakukan
kegiatan di sekolah yang tak hanya berguna bagi sekolah itu sendiri. Namun,
juga berguna bagi bangsa dan negara.
“Anak-anak kini sudah masuk ke dalam arus komunikasi global. Oleh karena
itu, kita harus siapkan mereka dengan dengan baik, karena mereka harus bersaing
dengan anak dari negara lain. Oleh karena itu. Sekolah harus jadi tempat
belajar sesuai dengan usia dan ruang pikir anak, agar tingkat daya tangkap otak
dalam keberhasilan tidak terganggu. Dibantu dengan perkembangan teknologi jika
anak kita terdidik, mereka akan menjadi penerus masa depan bangsa kita,” imbuh
Wali Kota.
Walikota juga memberikan pengarahan agar para siswa bisa menjaga
kebersihan sekolah. Baik disetiap sudut sekolah, di ruang terbuka sekolah,
maupun taman. Wali Kota menganalogikan, bahwa sekolah merupakan rumah kedua.
Oleh karena itu, jika sekolah kotor, maka hal tersebut sama saja dengan
mencoreng muka sendiri.
Acara ditutup dengan pembacaan deklrasi resik narkoba di depan Wali Kota
dan tamu undangan oleh 11 pelajar SMPN 24. Sekolah yang mendapat penghargaan
Adiwiyata tingkat nasional ini berencana untuk tetap terus memberikan yang
terbaik bagi para anak didiknya, dengan cara menghargai setiap proses
pembelajar. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar