KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Asisten Intelijen (Asintel) Kasdam V/Brawijaya Kolonel Inf Edi Nurhabad, SH. MH. membuka Pembekalan Pengetahuan Kemampuan Analisa Intelijen bagi pejabat intelijen jajaran Kodam V/Brawijaya dari 7 s/d 18 September 2015 di Aula Makodam V/Brawijaya, Senin (7/9/2015).
Dalam amanatnya Asintel mengatakan bahwa, Intelijen tidak semudah melihat suatu kejadian/peristiwa yang langsung dapat disimpulkan akan tetapi harus melalui mekanisme proses pengolahan intelijen yang sistematis dan terus-menerus. yang disebut roda perputaran intelijen (RPI) yang didalamnya terdapat proses analisa. Melalui Pembekalan pengetahuan kemampuan analisa intelijen bagi pejabat intelijen, diharapkan Aparat Intelijen memiliki tambahan wawasan dan kemampuan Analisis yang cermat dan berkualitas terhadap setiap permasalahan yang timbul di tengah-tengah masyarakat, serta mampu mengaplikasikannya secara komprehensif di wilayah penugasan untuk membantu Pimpinan atau Komandan dalam rangka pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan.
Apabila kita mencermati perkembangan lingkungan strategis dewasa ini, maka telah terjadi pergeseran paradigma Ancaman, dari Ancaman Tradisional menjadi Ancaman Non Tradisional. Hal ini mengakibatkan Sumber Ancaman terhadap Keamanan Nasional menjadi semakin luas, bukan hanya Ancaman dari Dalam dan Ancaman dari Luar saja, tetapi meliputi Ancaman dari berbagai Aspek Kehidupan.
Pergeseran paradigma tersebut berdampak pada munculnya berbagai benturan dan konflik kepentingan, serta berubahnya Hakikat Ancaman. Berbagai bentuk Ancaman dapat muncul setiap saat di seluruh penjuru tanah air dengan pola yang tidak pernah terjadi sebelumnya, bahkan dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, serta keselamatan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Seperti kondisi saat ini yang sedang berkembang tentang rencana pelaksanaan Pilkada serentak pada Desember 2015 dimana perkembangan situasi khususnya menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2015 mendatang. Apintel harus mampu melakukan fungsi-fungsi intelijen dalam mendeteksi potensi adanya gangguan terhadap keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat termasuk mengantisipasi dan mewaspadai ancaman terorisme dan paham radikal di wilayah masing-masing serta mencegah masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta pihak-pihak yang menghendaki terjadinya perpecahan dan konflik di tengah-tengah masyarakat.
Tidak kalah pentingnya dengan tetap mewaspadai dan mengantisipasi kembalinya paham ideologi yang bertentangan dengan Pancasila serta bahaya laten komunis di wilayah jawa timur, beberapa tempat muncul kejadian dan simbol komunis yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Terkait antisipasi terhadap beragam Ancaman yang mungkin dihadapi oleh NKRI, Kodam V/Brawijaya saat ini sedang fokus dan gencar melaksanakan berbagai Kegiatan Latihan guna mewujudkan Kesiapan Operasional Satuan dan Kualitas Kinerja Prajurit, seperti yang saat ini kita laksanakan, tingkatkan naluri intelijen dan manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan kemampuan.
Hadir pada acara tersebut, beberapa pejabat Kodam V/Brawijaya yang terkait dibidang intelijen, Wakapendam V/Brawijaya dan Staf Sandidam V/Brawijaya. (asmo)
0 komentar:
Posting Komentar