
Sebelumnya Danrem menyampaikan rasa bangga kepada para pemuda GP Anshor dan Banser yang telah bersedia untuk menjadi pembela pembela Tanah Air dan Bangsa Indonesia. Dalam situasi dan kondisi ekonomi negara yang sedang kurang kondusif ternyata masih ada pemuda pemuda yang rela untuk berkorban jiwa raga demi NKRI 'luar biasa' namun hal itu masih harus diuji dengan jiwa patriotisme dan semangat Nasionalis.
Selanjutnya Danrem menyampaikan agar kita waspada akan adanya suatu gerakan Proxy War dari negara negara asing yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa kita serta memaksakan budaya budaya mereka untuk berkembang di negara kita ini. Semua mereka lakukan karena ingin mrnguasai dan mengambil sumber sumber kekayaan yang kita miliki. Sasaran mereka adalah para pemuda dan mahasiswa yang masih mudah untuk digoyahkan mental dan ideologinya melalui aksi aksi tawuran dan perkelahian serta narkoba. disamping itu sasaran lainnya adalah Ormas dan Organisasi politik, demo demo buruh dan pelunturan nilai nilai budaya Indonesia menjadi budaya liberal, radikalis dan komunis.
Untuk mencegah semua itu kita sama sama harus bertekad dan memegang teguh ideologi bangsa kita yaitu Panca Sila dan UUD 1945 tanpa ada tawar menawar atau merubah sedikit pun dari nilai nilai yang terkandung didalamnya. pada akhir penyampaiannya Danrem 052/Wkr memberiman kesempatan bertanya kepada para peserta PKL dan Susbalan GP Anshor. Turut hadir pada kesempatan itu Bapak Ahmad Imron Ketua GP. Anshor Se Profinsi Banten dan Bapak Kiyai Haji Subakir Ketua Pondok Pesantren Babusalam Kudus mewakili Bapak Kiyai Haji Zulushudin (almarhum) Ketua Pondok Pesantren Kali Jaga. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar