Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Minggu, 06 September 2015

Danrem 081/DSJ Meninjau Kebakaran di Lereng Gunung Lawu

KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Korem 081/DSJ, Danrem 081/DSJ  Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi didampingi oleh Kasiter , Kasiops, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan Iszal S.I.P meninjau lokasi kebakaran di kawasan  cemoro sewu tepatnya di lereng punthuk mendi yang merupakan wilayah Kabupaten Magetan , (4/9).

Danrem bersama rombongan disambut oleh Asper Perhutani Magetan Marwoto, Mantri Hutan Wilayah Sarangan Kholil, dan Muspika kecamatan Plaosan dan Masyarakat lereng Gunung Lawu.

Pada kesempatan itu Danrem menghimbau kepada masyrakat agar mempunyai sikap saling handarbeni/memiliki hutan gunung lawu, sehingga kebakaran tidak terjadi lagi, Danrem juga menyampaikan, bagi masyarakat yang mencari madu dengan cara membakar yang mengakibat kebakaran apabila tidak dari wilayah Magetan agar di tangkap, juga masyarkat yang membuat arang di puncak Lawu juga ditangkap bila tidak dari masyarakat lereng Lawu yang disampakan kepada Kapolsek Plaosan.  Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu di perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, diduga dipicu oleh aktivitas pencarian madu yang dilakukan oleh warga tepian hutan dari luar masyarakat Magetan. Titik awal kebakaran hutan diduga berasal dari petak 39 RPH Mayul, BKPH Lawu Utara, KPH Lawu Ds, yang berada di Kabupaten Ngawi. Kondisi angin yang bertiup kencang, membuat api cepat menyebar ke titik lain. Bahkan, diprediksi api sudah menjalar ke lereng Gunung Lawu yang masuk wilayah Kabupaten Magetan dan Karanganyar, Jawa Tengah.

Sementara itu  Administratur  KPH Lawu Ds, Nanang Sugiharto, di Magetan mengatakan Warga mencari madu hutan dengan membakar pohon untuk mengusir lebah tanpa disadari, api yang difungsikan untuk mengusir lebah tersebut masih tersisa di rongga pohon dan menimbulkan kebakaran selain itu, kebakaran hutan diduga juga dipicu oleh aktivitas pembuatan api unggun yang ditinggalkan oleh para pendaki Gunung Lawu. “Api unggun tersebut belum padam sempurna, sementara cuaca yang kering dan berangin saat ini membuat bara api membakar ke semak-semak dan menjalar kemana-mana,” ujarnya. Ia menjelaskan sejauh ini sebagian titik api telah berhasil dipadamkan. Meski demikian, masih ada beberapa di antaranya yang belum dapat dipadamkan karena sulitnya kondisi medan.

Lokasi kebakaran hutan yang berada di lereng Gunung Lawu yang terjal membuat petugas sulit membawa alat pemadam kebakaran. Pihak KPH Lawu Ds telah menerjunkan puluhan personelnya untuk memadamkan api di wilayah lereng Gunung Lawu. Personel tersebut masih ditambah dari instansi terkait, seperti BPBD Magetan dan para sukarelawan. Sesuai data yang ada, diperkirakan luas hutan di wilayah BKPH Lawu Selatan yang terbakar mencapai 40 Hektare. Jumlah tersebut dimungkinkan masih bertambah karena wilayah BKPH Lawu Utara belum didata.

Hingga kini, upaya pemadaman api oleh petugas dan sukarelawan dari masyarakat sekitar terus dilakukan. Meski terkendala medan yang curam dan terjal, petugas terus berupaya semaksimal mungkin. Jalur pendakian Gunung Lawu, baik jalur yang resmi maupun tidak resmi juga masih ditutup. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap para pendak.i (Arf)

0 komentar:

Posting Komentar