KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Universitas Sunan Giri (UNSURI) merupakan salah satu lembaga Pendidikan tinggi islam di surabaya yang mempunyai visi untuk mengkaji ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkarakter religius menuju Islam Nusantara dengan dilandasi wawasan tentang kebangsaan. Salah satunya yaitu dengan menyelenggarakan acara rutin penerimaan Mahasiswa baru yakni OPEKS (Orientasi Pengenalan Ekologi Kampus dan Studi). Danrem 084/BJ Kolonel Inf Nur Rahmad pada kesempatan tersebut mendapat kehormatan untuk memberikan pembekalan kepada ± 170 Mahasiswa baru yang mengikuti OPEKS dengan materi Wawasan Kebangsaan.
“Sejak awal tujuan dari reformasi adalah perubahan untuk menjadikan Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, tetapi sampai saat ini tujuan tersebut masih belum tercapai, bukannya lebih baik bahkan banyak generasi-generasi muda sudah tergerus dengan perkembangan jaman yang serba instan hal tersebut mengakibatkan nilai-nilai kebangsaan yang di tanamkan oleh founding father kita atau pejuang-pejuang dalam merebut NKRI kini mulai ditinggalkan”tegas Danrem didepan Mahasiswa yang melaksanakan OPEKS.
Dahulu di setiap sekolah-sekolah diterapkan pelajaran P4,Pancasila,UUD 45, tidak sembarang orang bisa menciptakan karya pemikiran yang mempunyai nilai spiritual seperti Pancasila, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda karena berkat adanya karya tersebut bisa menggerakkan Pemuda-pemuda bersatu untuk mempersatukan Nusantara. Negara Indonesia kedepan dihadapkan dengan tantangan untuk menjadi Negara besar yang maju disamping itu sekarang kita dihadapkan kondisi yang semakin kompleks salah satunya yaitu masalah pangan yang belum merata banyak masyarakat Indonesia yang masih kekurangan pangan, sumber energi bumi yang terbatas yang diambil secara terus-menerus lama kelamaan akan habis dan tak kalah pentingnya Indonesia dalam menghadapi persaingan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) dengan dihadapkan perdagangan bebas, “apakah kita siap mengahadapi hal tersebut”tanya Nur Rahmad kepada Mahasiswa.
Peperangan sekarang sudah beralih, tidak mengandalkan fisik semata melainkan perang Proxy (Proxy War) yaitu perang melalui berbagai aspek yang meliputi Geografi, Demografi, Sumber Kekayaan Alam dan Ipoleksosbudhankam (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan), dengan memanfaatkan pihak ketiga tetapi pihak yang dimanfaatkan sama sekali tidak mengetahui dan menyadarinya. Menghadapi hal tersebut TNI sebagai benteng terakhir dalam menjaga keutuhan NKRI juga berusaha untuk membantu Pemerintah dalam mensukseskan program ketahanan pangan dengan melibatkan Babinsa-babinsa untuk melaksanakan pengawasan, penyuluhan agar dukungan dari Pemerintah untuk mensukseskan program ketahanan pangan tidak disalahgunakan.
Pada akhir acara Danrem mengingatkan kepada seluruh Mahasiswa bahwa Islam Nusantara adalah “Rahmatan Lil Allamin” yang berarti agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia, para Mahasiswa UNSURI agar menjadi Islam Rahmatan Lil Alamin serta tetap memegang teguh 4 Konsensus Nasional yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, 4 hal tersebut agar tidak ditinggalkan”pungkasnya. (asmo)
0 komentar:
Posting Komentar