KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Babinsa (Bintara Pembina Desa) Serda M. Syaiful Qodri , Babinkamtibmas, Kepala Desa Sugihwaras dan seluruh masyarakat Dusun Bulu Desa Sugihwaras Kecamatan Kepohbaru, turut dalam acara sedekah bumi (Nyadran) pada Rabu (07/10) siang 10:00 WIB.
Kepala Desa Sugihwaras (Sutiono) mengatakan, Nyadran merupakan suatu kegiatan ritual masyarakat yang merupakan tradisi peninggalan leluhur dengan melaksanakan ziarah dan doa bersama di lokasi makam.
Sebelum pelaksanaan nyadran, masyarakat sudah melakukan kegiatan membersihkan makam keluarga dan menyiapkan tempat dekat makam untuk dijadikan pelaksanaan acara nyadran.
Utamanya dalam ziarah kubur, biasanya peziarah membawa bunga, terutama bunga telasih. Bunga telasih digunakan sebagai lambang adanya hubungan yang akrab antara peziarah dengan arwah yang diziarahi.
Adapun dalam pelaksanaanya, diawali dengan menyelenggarakan kenduri, yang dilanjutkan dengan pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama.
Perpaduan antara adat budaya serta agama merupakan suatu tradisi peninggalan budaya yang tak ternilai harganya dan perlu dilestarikan. Masyarakat yang mengikuti Nyadran biasnya berdoa untuk kakek-nenek, bapak-ibu, serta saudara-saudari mereka yang telah meninggal.
Seusai berdoa, masyarakat menggelar kenduri atau makan bersama di tempat yang sudah si persiapkan di lokasi pemakaman desa, dilanjutkan kesenian adat jawa (tayub) turut meramaikan acara nyadran.
Warisan peninggalan leluhur yang biasanya sering dipertontonkan di wilayah Kepohbaru, merupakan kesenian tradisional peninggalan leluhur sangat digemari masyarakat.
Unsur dari pimcam serta anggota tidak ketinggalan meramaikan kegiatan tersebut ikut berbaur menari dengan sinden pada kesenian Tayub. Dari tradisi nyadran tersebut dapat kita petik hikmah yang berkembang dalam masyarakat seperti gotong royong, kebersamaan, dan pengorbanan juga merupakan ajang silaturahmi warga Desa. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar