Pages - Menu

Halaman

Selasa, 27 Oktober 2015

Danrem Bhaskara Jaya Apresiasi Festival Sapi Sonok

KABARPROGRESIF.COM : (Pamekasan) Tentara Nasional Indonesia  ternyata juga memiliki kepedulian tinggi  terhadap budaya di Madura.   Komandan Korem 084/ Bhaskara Jaya  Kolonel  Inf  Muhammad  Nur Rahmad,  hadir ke Pamekasan.Ia mewakili Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi dalam kegiatan festival Sapi Sonok yang diselenggarakan di Stadion R. Sunarto Hadiwidjojo Pamekasan, Minggu (25/10).

Kegiatan itu dilangsungkan dalm rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Jatim tahun 2015. Rangkaian kegiatan yang dikoordinir oleh Bakorwil IV Pamekasan itu tampak menarik.

Selain festival Sapi Sonok, juga dilanjutkan dengan lomba kerapan sapi memperebutkan Piala Presiden.

Kegiatan Sapi Sonok dan Sapi Kerap itu, mendapat apresiasi dari Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad. Menurutnya, apresiasi itu sebagai bentuk kepedulian TNI terhadap kesenian khususnya budaya sapi sonok. Dia menegaskan, seni sapi sonok dan kerapan sapi merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia. Terutama masyarakat Madura. Sebab selama ini, budaya sapi sonok dan sapi kerapan banyak dikenal serta dijumpai di daerah Madura. Bila perlu, lanjutnya budaya tersebut harus diperhatikan dan dikembangkan dengan baik.

Ini merupakan wisata budaya yang sangat menarik dan dapat dikembangkan sebagai paket wisata yang punya nilai jual tinggi. Pemerintah setempat harus memperhatikan budaya sapi sonok dan sapi kerap “ tegas Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad.

Sapi sonok dan kerapan sapi, katanya merupakan budaya wisata yang memiliki nilai jual tinggi, itu bisa dilihat dari antusiasme warga dalam menyaksikan festival sapi sonok. Disamping itu, festival tersebut juga mampu menarik banyak wartawan asing. Tujuan wisata asing tak lain hanya untuk melihat kesenian tersebut.

Hal senada diungkapkan Komandan Kodim (Dandim) 0826 Pamekasan Letnan Kolonel (Letkol) Arm Mawardi, S.A.P. Dikatakan, budaya kerapan sapi dan sapi sonok memiliki seni yang tinggi. Sehingga, keberadaannya perlu dilestarikan dan dikembangkan. “Budaya ini hanya ada di Bangsa Indonesia, khususnya Madura.

Jadi jangan sampai dibajak atau diakui oleh negara lain, “tegasnya.

Pada festival sapi sonok tersebut, diikuti oleh 39 ekor pasang sapi. Setiap kabupaten mengirim sejumlah ekor sapi untuk mengikuti kontes. Diantaranyta 15 ekor pasang sapi dari Kabupaten Sumenep, 15 pasang sapi dari Kabupaten Pamekasan dan 9 pasang dari Kabupaten Sampang. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar