KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Komoditas kedelai yang masih menggantungkan produk impor, dikarenakan hasil bumi kedelai di Nusantara, termasuk di Kabupaten maupun Kota Kediri masih minim, apalagi daya serap atas komoditas kedelai sangat tinggi, disebabkan banyaknya industry rumah tangga pembuat tahu dan tempe di Kediri.
“Beberapa hari yang lalu telah dilangsungkan Temu Wicara dan Industri Hilir Petani Kedelai di sini ( Desa Ploso ), kami ( Koramil Mojo ) menindaklanjuti langkah strategis pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian, untuk mendorong kedelai lokal sebagai komoditas utama mengurangi kecenderungan impor kedelai” kata Danramil Mojo Kapten Inf Supriyadi pada Selasa 20 Oktober 2015.
Peningkatan produksi kedelai yang signifikan walau masih belum memenuhi ketercukupan serapan kedelai perlu diacungkan jempol.
Koramil 0809/06 - Mojo mendorong motivasi petani kedelai dengan turut ambil bagian dalam panen raya kedelai di Desa Ploso Kecamatan Mojo, dalam 3 hari kedepan.
“Panen Raya di Desa Ploso akan kami bagi sebanyak 3 gelombang, dikarenakan lahan tanaman kedelai di sini ( Desa Ploso) sangat luas, barusan Pak Danramil Mojo menyanggupi untuk mengerahkan anggotanya untuk membantu sepenuhnya”, kata Imam Widodo Santoso.
Lahan seluas 42 hektar itupun menjadi sasaran Koramil Mojo bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Widodo Imam Santoso, BPP Kecamatan Mojo Ir. Suyitno, Mantri Pertanian Kecamatan Mojo Ir. Bambang P. serta Kepala Desa Ploso Seger Pamuji, memantau langsung kondisi lahan yang akan dilaksanakan Panen Raya Kedelai pada hari Selasa sampai dengan Kamis mendatang.
“Koramil Mojo sendiri juga memiliki agenda yang juga harus ditepati janjinya, yaitu penggarukan (pembersihan) lahan pertanian padi hari kamis kedepan, jadi idealnya dalam 3 hari kedepan harus sudah selesai semuanya” pungkas Kapten Inf Supriyadi..(arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar