
“Ini memang jalan umum atau protokol, dan tiap kali hujan, di situ selalu banjir karena luberan dari irigasi yang dangkal,” ujar Kapten Nasrullah, minggu 8 Nopember 2015. Normalisasi tersebut bakal terus berjalan hingga satu bulan kedepan. Sekitar 20 orang turun untuk membersihkan selokan itu. Selain warga, normalisasi juga dibantu oleh personil Koramil Diwek.
Drs.SriHandayani selaku Kepala Desa Pudong menjelaskan, saluran drainase yang mengarah kesungai kedalaman selokan hanya lima sentimeter, dan dipenuhi berbagai sampah, seperti bekas-bekas daun pohon kelapa, bambu, kayu, sampah dari warga dan lumpur serta pasir yang sudah lama mengendap. Saluran air yang kearah Sungai itu terbentang sepanjang 400 meter. Kebanyakan, sampah di sana berasal dari masyarakat. Akibatnya, ketika turun hujan meski tidak lebat, selalu terjadi banjir di desa tersebut. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar