KABARPROGRESIF.COM : (Sampang) Bupati Sampang Drs. KH. Fanan Hasyim memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2015, yang berlangsung di Lapangan Wijaya Kusuma Sampang pada hari Senin (23/11/15). Apel Gelar yang dihadiri pimpinan Forpimda Sampang serta Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad tersebut diikuti oleh 1 pleton Satpol PP, 1 pleton Dishub, 1 pleton BPBD, 1 pleton Tagana, 1 pleton FKPPI, 1 pleton Pramuka, 1 kompi Kodim 0828, 1 pleton Bela Negara tersebut digelar dalam rangka latihan penanggulangan bencana alam Korem 084/Bhaskara Jaya TA. 2015.
Menurut Danrem 084/BJ dalam amanat yang dibacakan Bupati Sampang tersebut antara lain mengatakan, bahwa latihan ini dilaksanakan selama 7 hari ini dalam rangka untuk menguji dan mengolah kemampuan prajurit Korem 084/Bhaskara Jaya di dalam menghadapi bencana alam yang terjadi di wilayahnya, yang dalam pelaksanaannya membutuhkan kerjasama yang erat antar instansi terkait dan segenap elemen masyarakat yang ada di daerah.
Dalam kaitan keterpaduan penanganan bencana alam yang mungkin terjadi di daerah, maka Korem 084/Bhaskara Jaya bersama komponen masyarakat serta pemerintah daerah setempat berupaya untuk melakukan latihan penanggulangan bencana alam guna meningkatkan kemampuan atau keterampilan yang dapat di operasionalkan secara maksimal setiap saat apabila terjadi bencana alam.
Lebih lanjut Danrem mengatakan, sesuai amanat dalam UU RI No. 34 tahun 2004 tentang TNI disebutkan, bahwa sebagai satuan Komando Kewilayahan (satkowil) Korem juga memiliki tugas melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang diantaranya adalah membantu pemerintah di daerah, maka satuan jajaran Korem 084/Bhaskara Jaya harus meningkatkan kualitas personel yang salah satunya dilaksanakan melalui latihan ini.
Dijelaskan, wilayah Korem 084/Bhaskara Jaya memiliki kerentanan tinggi terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, baik berupa gempa bumi tektonik, gerakan tanah atau tanah longsor maupun banjir, sehingga mengharuskan pemerintah beserta seluruh elemen masyarakatnya perlu lebih mewaspadai fenomena alam tersebut.
Bencana alam, baik banjir maupun tanah longsor misalnya adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu aktifitas kehidupan masyarakat, disebabkan oleh faktor alam maupun manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan harta benda. selama ini tindakan usaha pencegahan bencana alam terus dilakukan untuk mengurangi resiko yang ditimbulkannya. namun masyarakat belum sepenuhnya menyadari tindakan pencegahan itu, terutama pada masyarakat yang tinggal dipemukiman rawan bencana alam, yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan curah hujan yang sangat cepat dengan intensitas yang cukup ekstrem sehingga mengakibatkan kemampuan tanah dalam menyerap air tidak mampu mengimbangi jumlah air yang diterimanya.
Dalam doktrin militer tidak ada masa damai, namun yang ada adalah masa diantara 2 perang, begitupun dalam penanggulangan bencana, setiap bencana akan diikuti oleh bencana - bencana yang lain, untuk itu diperlukan persiapan dalam menghadapinya, sebab jika dipersiapkan dengan baik, maka bencana mungkin saja tidak akan terjadi.(arf)
Senin, 23 November 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar