KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan Kuliah Umum Jati Diri Kebangsaan di Universitas Airlangga (Unair) Kampus C di Jalan Mulyorejo, Surabaya, Rabu (11/11/2015).
Rektor Unair Kampus C Profesor Muhammad Nasih sangat mengapresiasi Kuliah Umum yang diberikan Panglima TNI di Universitas Airlangga. Profesor Muhammad Nasir menyampaikan bahwa Mahasiswa Unair merupakan pendukung penuh atas keutuhan NKRI.
Pada kesempatan yang sama Jenderal Gatot Nurmantyo dalam materi kuliah umum yang disampaikan mengatakan, kegiatan yang digelar saat ini merupakan suatu momentum yang tepat untuk menerangkan arti Jati Diri ke mahasiswa yang hadir dalam kegiatan saat ini. Pemuda merupakan ujung tombak bangsa dalam menghadapi sekaligus membentengi keutuhan NKRI. "Untuk membangun masa depan Indonesia Emas, pemuda merupakan ujung tombak bangsa," tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Indikasi ancaman negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia menurut Panglima TNI mulai terlihat dan sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. "Cara yang mereka lakukan salah satunya dengan menguasai media di Indonesia untuk menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pecah belah partai, dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan," jelas Panglima TNI.
Lepasnya Timor Timur adalah salah satu contoh dampak Proxy War. Karena di Celah Timor ada kandungan minyak luar biasa yang bernama Greater Sunrise, ini yang menjadi magnet negara asing untuk masuk dan menguasainya. "Disinilah peran mahasiswa sebagai agen perubahan untuk mengalahkan Proxy War dengan Pancasila dan semangat gotong royong,” terang Panglima TNI.
Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan, sekitar 70 persen konflik di dunia berlatar belakang energi. Peningkatan energi pada kurun waktu 2007-2009 memicu kenaikan harga pangan dunia mencapai 75 persen. Di sisi lain, hanya ada negara-negara yang dilintasi ekuator yang mampu bercocok tanam sepanjang tahun negara tersebut adalah Amerika Latin, Afrika Tengah, dan Indonesia. "Saat ini sisa cadangan energi dunia tinggal 45 tahun. Itu akan habis jika kita semua tak berusaha menemukan penggantinya karena konsumsi energi 2025 meningkat 45 persen,” jelas Panglima TNI.
Sementara itu jumlah penduduk dunia diperkirakan akan menembus angka 12,3 Miliar pada 2043. “Jadi di dunia, hanya ada 2,5 miliar penduduk yang tinggal di garis ekuator sementara sisanya sebanyak 9,8 miliar berada di luar ekuator, Jika dibiarkan kondisi ini akan memicu perang untuk mengambil alih energi negara-negara yang berada di garis ekuator salah satunya Indonesia," ulas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di depan mahasiswa Unair.
Tak hanya itu saja, Panglima TNI juga menyempatkan diri untuk membuka sesi tanya jawab kepada para mahasiswa. Pada kesempatan itu, Panglima TNI menyuguhkan materi kepada mahasiswa tentang tata cara mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus kemajuan Negara.
Selain itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga memberi motivasi kepada para peserta kuliah umum melalui kisah perjalanan hidupnya hingga menjabat sebagai Panglima TNI. Menurut Panglima TNI, memberikan motivasi positif kepada mahasiswa sangat penting untuk dilakukan oleh dirinya. Panglima TNI menerangkan, masa depan bangsa khususnya persatuan dan kesatuan bangsa saat ini berada di tangan para pemuda yang merupakan suatu ujung tombak bangsa dan negara dalam menjaga keutuhan NKRI. (asmo)
0 komentar:
Posting Komentar