KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Cinta Tanah Air menjadi prioritas utama Kodim 0809/Kediri dalam menggali potensi setiap manusia Indonesia, khususnya potensi yang ada di Kediri, dan untuk mengimplementasikan haltersebut, usai menggelar Kemah Bakti Bela Negara beberapa waktu yang lalu, kini Kemah Bakti Cinta Tanah Air digelar di lapangan Mojoroto Kota Kediri.
“Kalian berada di sini bukan untuk belajar, karena cinta tanah air bukan berdasarkan pelajaran yang tertulis atau lisan, tetapi dari hati, perasaan dan pikiran. Sepuluh tahun atau bahkan sampai seratus tahun sekalipun, hati, perasaan dan pikiran tidak akan terdoktrinisasi bila hanya berdasarkan buku atau tayangan video saja, tapi dengan tangan bergerak , kaki berjalan dan leher menoleh, kalian bisa memahami sekaligus mendalami arti cinta tanah air itu sendiri” tegas dikatakan Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi, pada pembuka Kemah Bakti Cinta Tanah Air, Jumat 27 Nopember 2015.
“ Kalian bisa melihat gunung Klotok yang ada di belakang sana, gunung itu akan terlihat hijau karena banyak tanaman yang ada disana, tetapi gunung itu akan terlihat tandus karena sudah tidak ada lagi tanaman yang menancap ditanah. Kita melihat gunung itu terlihat hijau dan tandus ,bukan berdasarkan buku atau tayangan video, tetapi dari hati , perasaan dan pikiran yang mengalir dalam penglihatan kita ”, sambung Letkol Purnomosidi dengan bahasa yang lebih aplikatif agar mudah dipahami para peserta.
Kemah Bakti Cinta Tanah Air yang diikuti 240 siswa siswi tingkat SLTA sederajat, akan berlangsung selama 2 hari di lapangan Mojoroto Kota Kediri, berbagai materi pembinaan dan pendidikan yang diberikan kepada siswa siswi, untuk menjadikan dasar pengembangan pola pikir mereka. Dari materi outbond, jurit malam, PBB, wawasan kebangsaan, api unggun dan kedisiplinan waktu, diberikan satu persatu oleh para Perwira Kodim Kediri.
Seperti Rusnaiyah, salah satu Kepala Sekolah yang turut hadir mendampingi siswa siswinya mengatakan, Program ini harus berkelanjutan dan berkesinambungan, supaya kelak ketika mereka sudah lepas dari dunia pendidikan, pelatihan tersebut bisa menjadikan dasar pengembangan pola pikir dan wawasannya dalam kehidupan sosial bermasyarakat. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar