KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Program swasembada pangan yang dilakukan jajaran TNI, khususnya Kodim 0508/Depok dengan menanam padi di lahan pertanian Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong mendapat apresiasi Camat Cilodong Khamid Wijaya.
Menurut dia, program yang digagas TNI bisa mengingatkan kita bahwa keberadaan petani sangat penting untuk diperhatikan, karena selama ini mereka merasa terpinggirkan oleh hingar bingarnya pembangunan di perkotaan yang cenderung mengarah kepada perumahan. Posisi petani saat ini sangat lemah karena tidak memiliki lahan sendiri dan hanya sebagai penggarap.
Kondisi ini sudah menjadi fenomena di seluruh Kota."Rata-rata petani yang ada adalah petani penggarap, ini kelemahannya."kata Khamdi usai menanam padi bersama Dandim 0508/Depok Letkol Inf Santosa dan Danramil 03/Sukmajaya Kapten Kholidi, dan Lurah Jatimulya Pairin, Minggu (13/12).
Dikatakan Khamid, untuk dapat memberdayakan petani agar lebih maksimal, bisa dicontoh kebijakan di wilayah Kapubapten Bekasi yang berani membeli lahan sawah menggunakan dana dari APBD. Dengan sendirinya, ujar Khamid, pengelolaan lahan tersebut nantinya akan menyerap tenaga kerja, khususnya bagi mereka yang memiliki minat dalam perpadian.
"Saat ini perpadian masih didominasi oleh para sesepuh saja, tidak ada generasi mudanya. Mereka enggan untuk bertani."ungkapnya. Karena itu, Khamid berharap ada inovasi atau teknologi baru yang bisa mendongkrak produktifitas pertanian sehingga mereka tertarik untuk ikut bertani,
"Ya lagi-lagi masalah uang yang bicara, kalau penghasilannya tidak menarik, anak muda tidak akan tertarik. Mereka lebih senang cari pekerjaan lain,"tuturnya.
Khamid berjanji akan berupaya membantu program pertanian yang digerakkan Kodim Depok dengan cara berkoordinasi dengan Danramil Sukmajaya."Insya Allah akan kita perhatikan terus petani, mungkin dalam perencanaan saya lima tahun kedepan, kalau saya masih di kecamatan, bisa kita beri nama Pertanian Perkotaan dengan dimensi yang berbeda.
Khamid menilai TNI telah memberikan motivasi kepada masyarakat khususnya anak muda untuk bisa tertarik kembali ke sawah. Namun problem utamanya adalah lahan dan irigasi.
"Dulu saya pernah dimintai tugas oleh Walikota, untuk mencari informasi sebenarnya petani butuh irigasi atau PBB gratis. Ternyata petani butuh irigasi yang bagus, bukan PBB gratis. Itu yang bikin pak Wali kaget karena tidak sesuai dengan janji kampanyenya,"ungkap Khamid.
Sedangkan untuk mempertahankan lahan pertanian, Khamid tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada ruangnya."Kecuali saya jadi walikota, akan saya revisi tata ruangnya,"tandas Khamid.
Sementara itu, Dandim Depok Letkol Inf Santosa mengatakan, program swasembada pangan di wilayah Kota Depok akan terus berlanjut meskipun sempat terhenti saat musim kemarau kemarin.
"Kegiatan sempat terhenti karena faktor alam dengan kemarau panjang. Saat ini sudah musim hujan dan kita gerakkan kembali lahan yang bisa kita tanam padi." kata Dandim.
Ia menargetkan dari lahan pertanian seluas 61 hektar di Kota Depok, ditargetkan bisa menghasilkan panen setiap hektarnya mencapai enam ton atau lebih."Mudah-mudahan target itu bisa tercapai. Sebelumnya kita sudah berhasil meningkatkan panen dari 2,3 ton menjadi 2,7 ton perhektarnya,"tandas Dandim. (arf)
Senin, 14 Desember 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar