Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 11 Desember 2015

Prajurit Kodam Jaya Menerima Sosialisasi Pembinaan Antisipasi Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) "Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa gerakan komunis cara pandanganya yang cenderung anti agama dan menolak sistem kekeluargaan secara  jelas sangat  bertentangan dengan Ideologi Pancasila.  Komunis itu dapat muncul kepermukaan secara tiba-tiba, jika kondisinya memungkinkan. Sifatnya bahaya laten, mengendap menunggu momen yang tepat, selanjutnya mengambil kesempatan untuk melaksanakan aksinya," Tegas Kepala Staf Kodam Jaya Brigadir Jenderal TNI Ibnu Triwidodo, S.IP. Saat membuka "Sosialisasi Pembinaan Antisipasi Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal Bersama Prajurit, PNS dan Keluarga Besar Kodam Jaya/Jayakarta TA 2015."

Kegiatan yang bertempat di Aula Sudirman Makodam Jaya, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh 700 peserta ini dilaksanakan pada hari Jumat (11/12).

Lebih lanjut dalam menghadapi berbagai kemungkinan Bahaya Laten Komunis tersebut, maka perlu diberikan penjelasan dan pemahaman kepada semua prajurit  tentang berbagai hal yg terkait dengan bangkitnya kembali komunisme yang dapat dijadikan sebagai bekal dalam melaksanakan tugas di lapangan guna terwujudnya tingkat kewaspadaan yang tinggi di kalangan prajurit, sehingga tidak mudah terhasut dan terpancing oleh tipu daya serta propaganda  yang dilakukan oleh komunisme. Kasdam Jaya menekankan agar kegiatan ini diikuti dan disimak oleh seluruh peserta dengan baik sehingga pemahaman bahwa bahaya laten komunis dan paham radikal hingga saat ini masih tetap menjadi ancaman bagi Pancasila dan keutuhan NKRI.

Disamping itu Asisten Teritorial Kasdam Jaya Kolonel Inf Arudji menyampaikan “Sosialisasi Antisipasi Bahaya Laten Komunis dan Faham Radikal pada hari ini bertujuan untuk menangkal timbulnya kembali gerakan-gerakan Komunis Gaya Baru (KGB) diantaranya dengan Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan pemahaman kembali terhadap nilai-nilai Pancasila, meningkatkan wawasan kebangsaan, meningkatkan kemanunggalan TNI-rakyat, membangkitkan kesadaran masyarakat, memelihara dan mendata, waspada terhadap upaya penyusupan serta meningkatkan deteksi dini. Dimana gerakan komunis gaya baru telah banyak menyusup ke berbagai elemen masyarakat, dan perlu diingat bahwa komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, akan tetapi  hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya baru."

Dalam sosialisasi ini Kodam Jaya menghadirkan seorang Nara Sumber Seorang Analis Perempuan, Stepi Anriani, S.IP., M.Si., memaparkan akan bahaya komunisme dan komunis gaya baru yang menggejala di dunia maya media social (medsos). Banyaknya buku-buku yang memuji tokoh komunis di Indonesia lainnya bertebaran di medsos yang ini sangat berbahaya. Begitu juga buku-buku pelajaran yang banyak disusupi paham komunis gaya baru.

“Bahaya Komunis Gaya Baru (KGB) ini sengaja didesain dan ditargetkan bagi generasi yang sekarang berada di usia rentan antara 15-24 tahun, sehingga secara tidak sadar mereka mengakui eksistensi paham komunis melalui gaya yang lebih halus (soft). Saya berharap sosialiasi akan bahaya KGB ini harus terus dilakukan oleh semua elemen masyarakat di Negeri ini,” harap Stepi.

Kepada seluruh Prajurit Kodam Jaya, Stepi berharap agar selalu waspada dan mampu mengambil langkah antisipasi yang tepat serta terukur dalam mengamankan dan menjaga keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kemudian, sebagai prajurit teritorial harus  mampu memberikan wawasan terhadap masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh faham radikal kanan serta mengajak masyarakat agar mengantisipasi dan mewaspadai terhadap orang asing yang akan memasukan ideologinya, sehingga nantinya akan diperoleh langkah dan kesamaan dalam bertindak. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar