
Disetiap pesta demokrasi ini digelar, KPU Jatim mendapat kompensasi atau komisi sebesar 2 persen dari perusahaan percetakan.
"Itu muncul dari pengakuan Jonathan Judianto saat diperiksa sebagai saksi,"jelas salah seorang penyidik Pidus yang tak mau namanya dipublikasikan,"Minggu (14/2).
Ketika diperiksa Jum'at (12/2) lalu, Mantan Sekretaris KPU ini membenarkan adanya pengadaan fiktif logistik pemilu tersebut.
"Dia membenarkan tapi bukan diera jabatanya, karena saat itu jabatanya sudah beralih ke Aris Gatot Subagyo,"terangnya.
Penyidikan kasus ini masih berlanjut, penyidik Pidus pun sudah memeriksa 9 saksi termasuk Jonathan Judianto dan Anton Juliono Kasubag Keuangan dan PPS PM serta Ahmad Suhari Bendahara pengeluaran.
Sementara, penyidik belum memeriksa 5 perusahaan percetakan yang menerima order abal-abal itu. "Pekan depan kita periksa,"ucap Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi, Jum'at (12/2) lalu. (komang)
0 komentar:
Posting Komentar