Senin, 28 Maret 2016
Tes Urine Dadakan, Pegawai Imigrasi Tanjung Perak Kaget
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Langkah yang diambil Kepala Imigrasi Kelas I Tanjung Perak ini dapat menjadi contoh bagi instansi lainnya.
Bayangkan, pasca libur panjang, tiba-tiba mereka harus melakukan tes urine. Alhasil kegiatan tersebut membuat puluhan staf di instansi tersebut kaget.
Tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya itu, sebelumnya tidak ada peberitahuan.
BNNK sengaja melakukan tes urine pada hari pertama masuk kerja. Mengingat, sebelumnya pegawai baru saja melaksanakan libur panjang. Mereka yang biasa berinteraksi dengan narkoba, bisa dipastikan akan melewatkan hari-hari liburan tersebut untuk mengkonsumsi narkoba.
"Infonya mendadak. Habis apel pagi, langsung diberitahu kalau ada tes urine. Sempat kaget juga," ujar Frizky, Kasubsi Pengawasan Imigrasi Kelas I Tanjung Perak.
Dalam pelaksanaan tes urine dipandu dokter rehabilitasi BNNK Surabaya, dr. Singgih Widi Pratomo, diikuti sekitar 76 pegawai. Terlihat, puluhan pegawai antri menunggu panggilan petugas untuk mengambil tempat urine. Setelah dipanggil, satu persatu pegawai bergegas mengambil tempat urine ke meja petugas dan bergilirian menuju ke kamar mandi.
Informasinya, tes dilakukan selepas apel pagi dengan harapan pelaksanaan tes urine ini juga tidak mengganggu pelayanan lainnya. Mengingat, pada waktu bersamaan sekaligus dibuka pelayanan khusus paspor haji dimulai hari itu juga.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak, Saffar Muhammad Godam terkait pelaksanaan tes urine yang terkesan dadakan ini mengatakan, jika langkah ini sebagai upaya antisipasi agar pegawai imigrasi tidak terlibat dengan narkoba.
“Tujuan supaya seluruh pegawai imigrasi terhindar dari narkoba. Narkoba ini kan musuh kita semua, juga musuh negara. Karena sangat membahayakan, perlu diantisipasi sejak dini. Jangan sampai diantara kita semua, ada yang bergelut dengan narkoba,” tegas mantan Dir Akademi Imigrasi (AIM) Dirjen Imigrasi ini.
Dari total 76 pegawai yang ada, 18 pegawai belum melakukan tes urine. Meski begitu, pihak imigrasi dan BNNK Surabaya, tetap menunggu. Bahkan juga akan mendatangi pegawai yang ditempatkan di TPI (tempat pemeriksaan imigrasi) di pelabuhan Tanjung Perak.
"Ada beberapa yang belum ikut tes urine. Selain tugas luar, ada yang tugas di TPI. Tetapi, petugas di TPI akan kita datangi," sambung mantan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Palembang ini.
Dijelaskan Godam, dalam pelaksanaan tes urine ini ditemukan pegawai yang tebukti melanggar, ia tidak segan-segan akan memberikan tindakan tegas.
"Tentunya mereka sudah pasti tahu segala konsekuensinya kalau dilanggar. Selain pidana, juga ada sanksi sebagai PNS," pungkasnya.
Terpisah, dr. Singgih Widi Pratomo dikonfirmasi terkait hasil tes urine mengatakan, jika seluruh pegawai imigrasi tidak terindikasi menggunakan bahan atau obat-obatan yang mengandung narkoba.
"Hasilnya bagus, negatif semua. Ada satu pegawai positif, tapi bukan narkoba. Sejenis benzodespin, semacam obat tidur atau penenang. Atau bisa juga jenis itu, ada di kandungan obat capek capek," ujarnya.
Masih kata Singgih, tes urine ini merupakan langkah awal untuk mendeteksi apakah seseorang itu di dalam tubuhnya mengandung narkoba atau tidak.
“Dengan scraning awal ini akan ketahuan seseorang itu memakai narkoba atau tidak. Paling lama lima hari, lebih dari itu tidak bisa. Makanya kita minta hari Senin ini. Karena kan baru saja weekand. Kalau lagi hepi-hepi dengan narkoba, kan masih sangat kental," pungkasnya. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar