Kamis, 28 April 2016
Dandim 0813 Bojonegoro Terima Aspirasi Petani Lewat Radio Istana
KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Keterlibatan TNI-AD khususnya Kodim 0813 Bojonegoro dalam mengawal dan mendampingi petani Bojonegoro untuk mendukung swasembada pangan, tampaknya tidak main-main. Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, bersama seluruh Jajaranya akan menindak tegas siapapun yang menjadi spekulan pupuk bersubsidi.
Hal itu disampaikan oleh Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, pada Rabu (27/4) malam dalam On Air di FM 95.00 MHz Radio Istana yang berada di Jalan Monginsidi Nomor 126 Bojonegoro. Lebih lanjut, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas menyampaikan, acara yang bertajuk Obrolan Penyambung Aspirasi Rakyat (Opera) dengan dipandu oleh Kang Imam itu, untuk menampung serta mencari solusi permasalahan yang ada pada petani.
Menurutnya, saat musim tanam masalah terbesar yang dihadapi petani adalah kelangkaan pupuk bersubsidi. Untuk itu, pihaknya akan terus memantau pendistribusian pupuk bersubsidi agar dapat dinikmati para petani. Dan pupuk bersubsidi yang boleh beredar di Bojonegoro adalah produk dari PT. Petrokimia Gresik, selain itu adalah Non Subsidi.
"Saat ini Jajaran Kodim 0813 Bojonegoro sudah berkomitmen mendukung swasembada pangan hingga tahun 2017. TNI akan menindak tegas siapapun yang mempermainkan pupuk bersubsidi itu, sehingga terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut disaat petani membutuhkannya" tegasnya.
Tidak hanya itu, acara yang dikemas dengan santai dan interaktif antara narasumber dan pendengar tersebut, berbagai sms saran dan keluhan masyarakat pun masuk di nomor telepon redaksi Istana FM.
Seperti halnya, Mas Ben, salah satu warga dari Desa Kalirejo, Kecamatan Bojonegoro. Yang mengeluhkan terjadi meratanya kematian (Ngleles) pada tanaman padi diwilayah tersebut. Menyikapi hal itu, Dandim 0813 Bojonegoro mengatakan, bahwa pihaknya melalui Danramil dan Babinsa akan berkoordinasi dengan KUPT Pertanian setempat. Agar bekerjasama memonitoring dilahan pertanian tersebut.
"Hal itu dilakukan agar diketahui apakah tanaman tersebut mati karena hama atau penyakit" ujar Letkol Kav Donova Pri Pamungkas. Sementara itu, salah satu warga Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, yang tidak menyebutkan namanya dalam kiriman SMS menyampaikan, bahwa salah satu program dalam rangka mengoptimalkan dalam Penyerapan Gabah (Sergab) Petani, meminta Tim Sergab Kodim 0813 Bojonegoro untuk turun langsung ke sawah petani yang melakukan panen padi. Agar tidak dibayang-bayangi oleh Tengkulak yang membeli gabah dengan harga murah.
Menjawab saran dari salah satu masyarakat warga Desa Pelem tersebut, dikatakan oleh Dandim, bahwa pihaknya akan mengajak Bulog Sub Divre III Bojonegoro untuk mendatangi langsung dilokasi panen padi itu. Untuk membeli gabah petani dengan harga yang sesuai, sehingga tidak merugikan petani. "Hal ini dilakukan juga untuk memutus rantai pihak ketiga, yakni tengkulak agar tidak mempermainkan harga gabah di tingkat petani" tandasnya.(arf).
0 komentar:
Posting Komentar