Sabtu, 09 April 2016
Kodim Kediri Koordinasikan Metoda Praktek Langsung SERGAB Petani
KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Kodim 0809/Kediri menggandengkan beberapa institusi daerah yang terkait dengan sektor pertanian, yang ada di Kota dan Kabupaten Kediri. Pertemuan yang lebih mengedepankan persamaan persepsi, pada situasi dan kondisi riil di lapangan yang merupakan perpaduan teori yang bersumber padainstruksi Kementerian Pertanian RI, juga diinstruksikan oleh Pangdam V/Brawijaya beberapa waktu yang lalu,pada Jumat (8/4/2016).
Metode praktek langsung dalam rangka serapan gabah petani tersebut ,dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kota dan Kabupaten Kediri, Kepala BPS Kota dan Kabupaten Kediri, Kepala Koperindag Kota dan Kabupaten Kediri, Kepala Sub Bulog Drive V Kediri, Kepala BKPPP Kota dan Kabupaten Kediri, serta 23 Danramil jajaran Kodim Kediri. Bagi Kodim Kediri sendiri, pertemuan ini dijadikan komunikasi dialogis lintas sektoral, untuk mencapai target dari perencanaan secara teori dengan teknis dilapangan.
“Kami dari Kodim (Kediri) ,mendapat instruksi dari Bapak Panglima (Pangdam V/Brawijaya), agar semua pihak, ikut membantu efektifitas dan efisiensi penerapan serapan gabah petani di lapangan. Fakta dilapangan harus seimbang dengan perencanaan secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi.
Dari pertemuan tersebut, Kabulog sub drive V Kediri, Wahyu Sutanto menuturkan, kebutuhan konsumsi terhadap beras di Kota dan Kabupaten Kediri dari tahun ke tahun kian meningkat. Kepala BPS Kabupaten Kediri, Lilik Wibawati menambahkan, dari penghitungan luas areal pertanian yang ada di Kabupaten Kediri, dari tahun ke tahun kian menyusut, dan sulit untuk dihindari akan terus menerus berkurang.
“Kodim Kediri sudah menyiapkan SDM yang tersebar di 29 Kecamatan, untuk membuka selebar mungkin,tentang potensi serapan gabah petani yang bisa dimaksimalkan. Tetapi sejauh ini, meski sudah berkoordinasi dengan Bulog maupun Disperta, tetapi semua itu tidak bisa berjalan sesuai harapan, kalau akses langsung ke petani tidak sinkron dan tidak sesuai secara teori”, pungkas Letkol Inf Purnomosidi.(arf)
0 komentar:
Posting Komentar