Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 13 April 2016

Rayakan Paskah, Ratusan Prajurit Wilayah Surabaya Dalami Alkitab



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ratusan prajurit dan Pegawai Negeri Sipil beragama kristen melaksanakan pendalaman Alkitab dalam rangka perayaan Paskah Gabungan Kotama TNI AL Wilayah  Surabaya tahun 2016, yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Mako Lantamal V, Rabu (13/4).

Menurut Ketua panitia Perayaan Paskah Gabungan Kotama TNI AL Wilayah Surabaya yang juga Asisten Operasi Danlantamal V, Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi mengatakan  bahwa perayaan Paskah ini mengusung , tema "Kristus Bangkit, Berilah Dirimu Diperdamaian".

Perayaan Paskah lanjutnya, merupakan wujud pelaksanaan pembinaan mental prajurit dan PNS TNI AL yang beragama Kristen. Dan mengharapkan agar Prajurit dan PNS TNI AL memiliki ketangguhan mental yang prima, mencegah terjadinya pelanggaran dan menghindari dari perbuatan dosa.

“Dengan memegang teguh Spirit Paskah, ia meyakini prajurit dan PNS yang bergama Kristen dan keluarga bisa mencapai keberhasilan demi kepentingan rakyar dan bangsa,” tegasnya.

  Dalam perayaan ibadah ini, Pendeta Moses Kalampung, S.Th mengajak seluruh Prajurit dan PNS TNI AL Wilayah Surabaya untuk saling membantu dan bahu membahu tanpa memandang suku, ras dan agama, guna meningkatkan harmonisasi prajurit dengan rakyat.

  Menurutnya, tema “Kristus Bangkit: Berilah Dirimu Diperdamaikan” sangat relevan dengan pergumulan Gereja-gereja di Indonesia yang saat ini tengah menghadapi berbagai perubahan dan dinamika. Gereja berada di tengah masyarakat majemuk yang sedang mengalami perubahan yang cepat.

Banyak hal menggembirakan yang telah dicapai di tengah perubahan tersebut. Namun tak sedikit juga keprihatinan yang kita hadapi. Salah satu keprihatinan utama adalah konflik yang semakin merebak di tengah masyarakat, yang pada gilirannya merusak relasi antar manusia dan relasi manusia dengan alam.

Ada cukup banyak orang yang berjuang keras mengusahakan kepentingan dan kenyamanan pribadi atau kelompoknya, dengan mengabaikan kepentingan orang lain dan acap kali mengeksploitasi alam tanpa batas. Realitas ini sangat potensial merusak damai sejahtera dalam masyarakat. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar