Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 07 April 2016

Sengon, Matoa dan Sirsat Hijaukan Ledoyo



KABARPROGRESIF.COM : (Blitar) Pagi itu, Kamis (07/04) di Desa Bacem Kecamatan Sutojayan dipadati penduduk bersama2 bupati Blitar Riyanto beserta muspida termasuk Dandim 0808 Letkol Arh Surya Dani SH, dalam kesempatan tersebut warga sekitar juga ingin andil dalam hal menghijaukan kampungnya dengan mengadakan penanaman kembali hutan-hutan atau daerah yang tanamannya rusak sehingga jika musim hujan tiba akan sangat berakibat fatal dengan yang namanya banjir.   Istilah reboisasi/penanaman kembali oleh warga sekitar sangat diharapkan apalagi untuk penanaman kali dihadiri langsung oleh Bupati Blitar sehingga mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Blitar yang bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Blitar .

        Tak kalah pentingnya juga dalam penanaman atau penghijauan kali ini Bupati menghimbau agar para warga turut memelihara tanaman tersebut hingga tumbuh sampai besar, sehingga dapat menangkal bahaya banjir yang sewaktu-waktu akan mengancam wilayah Sutojayan.   

Untuk mengantisipasi  adanya  banjir  tentunya perlu diadakan penanaman kembali pohon-pohon yang telah ditebang oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.   Kita tahu bahwa di desa ini sering terjadi banjir bahkan mengakibatkan kerugian materiil yang tidak sedikit, begitulah ungkap Dandim 0808 Surya Dani, ketika mengawali penanaman/penghijauan di daerah Bacem Sutojayan dan sekitarnya.

        Sebenarnya untuk menimbulkan rasa saling menjaga lingkungan itu sangatlah mudah tinggal orangnya saja yang mau melaksanakan atau tidak, kalau dikatakan kebutuhan perorangan  tentunya tak ada habisnya, apalagi jika dikaitkan dengan kebutuhan perut, itulah salah satu sebab dari timbulnya penebangan liar yang dilaksanakan oleh penduduk sekitar sini, yang tentunya ingin memenuhi kebutuhannya dengan cara pintas yaitu melaksanakan penebangan liar padahal kayu tersebut bukan miliknya, sehingga berimbas pada diri sendiri atau dapat dikatakan senjata makan tuan, apalah dikata jika bencana tersebut sudah terjadi siapa yang mau disalahkan, bencana tersebut akhirnya menimpa banyak orang yang tidak tahu apa2 lalu siapa yang berdosa.

        Lanjut Dandim,  Reboisasi yang terus digalakkan oleh pemerintah saat ini masih kita jalankan dan perlu dilestarikan, dengan adanya pembelajaran bencana banjir yang sudah banyak menimpa didaerah2,  marilah kita saling menjaga kebersihan lingkungan dengan cara yang sederhana aja,  suatu misal jangan membuang sampah sembarangan, itupun juga menjadi tolak ukur suatu kepribadian dari masing-masing penduduk di wilayah tersebut, tegas Dandim (arf)

0 komentar:

Posting Komentar