Selasa, 19 April 2016
- Selasa, April 19, 2016
- progresifonline
- Hankam
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Sumenep) Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V (Yonmarhanlan V), Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) melakukan monitoring pertumbuhan trumbu karang yang ditanam pada program “Save Our Litoral Life” (SOLL) setahun lalu di Gili Genting dan Gili Labak, Sumenep, Madura, Selasa (19/4).
Komandan Yonmarhanlan V Mayor Marinir Dwi Ariyanto Wibowo mengaku, monitoring kali ini merupakan kali ketiga sejak penanaman pada Mei 2015 lalu. Yonmarhanlan V Surabaya sendiri, mempunyai sektor penanaman di lokasi pantai Gili Genting & Gili Labak Sumenep, Madura yang secara periodik terus dipantau perkembangannya.
“Pada monitoring kali ini dilakukan selama dua hari, (18-19/4). Tim Monitoring dari Yonmarhanlan V Surabaya yang berjumlah lima pers dipimpin Kapten Marinir Kaswan telah melaksanakan monitoring pada dua titik spot tersebut,” terang Dwi -sapaan akrab lulusan AAL ke-45 tahun 1999 ini.
Dari hasil monitoring pertumbuhan terumbu karang pada sektor Gili Genting lanjutnya, sekitar 80% hidup dengan baik, pertumbuhan rata-rata 1 - 2 Cm dimana bulan depan untuk usia tanam sudah menginjak satu tahun, sedangkan pada sektor Gili Labak pertumbuhan terumbu karang hanya sekitar 60%, hal ini diakibatkan karena pada sektor Gili Labak merupakan kawasan laut lepas dan jalur lalu lintas nelayan juga merupakan kawasan pantai yang sering dikunjungi oleh masyarakat.
Menurut Dwi, Secara umum hal lain yang mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang juga dikarenakan banyak aktivitas manusia yang merusak karang, seperti penggunaan bom untuk menangkap ikan, potassium dan pencemaran sampah serta aktivitas lainnya. Selain itu kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan menambah berat tekanan terumbu karang.
Hal tersebut seperti yang pernah disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Kerang di Markas Komando Marinir, Jakarta, pada awal Agustus 2015 lalu. Menurut Mentri Susi, saat ini kondisi terumbu kerang yang masih baik hanya 30 persen, sedang sisanya 70 persen dalam kondisi rusak dan rusak berat.
Aksi penyelematan terumbu karang diharapkan mampu menyelamatkan potensi kekayaan laut Indonesia melalui upaya melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya terumbu karang secara berkelanjutan. Selain itu untuk menjamin kelestarian dan keanekaragaman hayatinya untuk generasi saat ini maupun yang akan datang.
Salah satu pihak yang ikut peduli terhadap penyelamatan terumbu karang Indonesia lanjut Susi, adalah Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Dengan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Korps Marinir bekerja sama dengan komponen bangsa lainnya melakukan penyelamatan karang nusantara dengan judul “Save Our Litoral Life” (SOLL).
Program yang telah dimulai sejak Mei 2015 ini dilakukan dengan menanam satu juta bibit terumbu karang di daerah seluas 100 hektar, yang berada di 51 lokasi penanaman dengan 243 titik penanaman, diantaranya adalah di Lokasi Gili Genting dan Gili Labak Sumenep Madura yang merupakan sektor penanaman terumbu karang Yonmarhanlan V, Lantamal V Surabaya ini. (arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar