Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Senin, 30 Mei 2016
Dandim 0803/Madiun Berikan Wawasan Kebangsaan Kepada Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kab. Madiun
KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Bertempat di Gedung NU Center Kel. Munggut Kec. Wungu Kab. Madiun dilaksanakan Pelantikan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kab. Madiun Masa Kidmat 2016-2018 dengan tema “Membangun Peradaban Pelajar Yang Berwawasan Nasionalis Kebangsaan”. Kegiatan dihadiri sekitar 200 orang.Minggu(29/5/16)
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rachman Fikri, S.Sos, Kasat Intel Polres Madiun AKP Sarni, Ketua PC NU Kab. Madiun KH. Maksum Umar, M.Pd, Muspika Kec. Wungu Kab. Madiun, Pengurus IPNU/IPPNU, Alumni IPNU/IPPNU dan Pelajar Nahdlatul Ulama.
Ketua IPNU/IPPNU Cabang Kab. Madiun Hendrik Sulaksono dalam sambutannya yang intinya menghimbau kepada Pengurus untuk memulai menata kembali serta capaian kader-kader di wilayah Kab. Madiun
Sedangkan Sambutan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nu yang di wakili oleh Bendahara Ikhsan Saruna yang intinya mengatakan dengan Pelantikan IPNU/IPPNU ini mari Kita benahi metode kita di Sekolahan sehingga di setiap Desa ada Kader-Kader NU untuk dapat menghadapi tantangan yang ada dan mampu di tanamkan di dalam Jiwa Kita.
Selanjutnya Sambutan Ketua NU Kab. Madiun KH. Maksum Umar, M.Pd yang intinya menyampaikan bahwa sebagai Pengurus NU Kita harus dapat menjaga ketentraman, Kita harus pintar dalam umum dan agama serta mintalah petunjuk kepada senior kalian agar tercapainya kader-kader yang ada diwilayah.
Pada kesempatan tersebut Bupati Madiun H. Muhtarom S.Sos menyampaikan Kepada pengurus yang baru dan alumni pengurus harus berjuang terus serta membimbing adik-adiknya untuk menghadapi tantangan, ancaman-ancaman yang merongrong Pancasila karena kita sudah bertekat bulat untuk keutuhan NKRI harga mati. Negara ini mau jadi apa kalau generasi muda kita kegiatannya tiap hari hanya di warung gadangan serta trek-trekan (balapan motor) maka dari itu perlu adanya Wawasan Kebangsaan dan mengenang Nilai-Nilai Sejarah Bangsa. Ujar H. Muhtarom S.Sos
Pada kesempatan yang sama Dandim 0803/Madiun Letkol inf Rachman Fikri, S.Sos memberikan materi Wawasan Kebangsaan yang intinya menjelaskan Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia pada awalnya adalah berupa kerajaan-kerajaan yang sudah bisa menjadi penguasa Asia Tenggara. Perang Kedaerahan berlangsung selama ratusan tahun. Pada Momentum Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 dapat Mewujudkan kesepakatan, kebersamaan, persatuan senasib seperjuangan selama 20 tahun. Dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 mempersatukan seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama sama hingga Merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Jangan ingkari Sumpah Pemuda 1928 dan jangan tinggalkan Pancasila serta jangan alergi Bhinneka Tunggal Ika. Tegas Letkol inf Rachman Fikri, S.Sos
Lebih Lanjut Dandim 0803/Madiun menyampaikan bahwa Potensi ancaman terhadap Bangsa Indonesia saat ini, posisi geografis Indonesia, semua negara ingin menguasai sumberdaya alam Indonesia, Indonesia menjadi arena persaingan kekuatan Asing. Perang energi menjadi perang pangan, air dan energi semakin menipis karena pertumbuhan penduduknya semakin meningkat. Madiun terkenal dengan Komunis maka dari itu Saya punya ide setiap Peringatan 1 Oktober (Upacara) di Monumen Kresek kita buat suatu ikrar yang intinya Setia kepada Pancasila. Pemutaran video Dukumenter Kesaksian Pelaku Sejarah Kekejaman PKI tahun 1948-1965 sangat perlu dipertujukkan pada Generasi Muda saat ini agar mengetahui dan memahami Fakta Sejarah. Tandas Dandim 0803/Madiun.
Kegiatan dilanjutkan Penyampaian materi dr Gus Hudha dari Desa Rejosari Kecamatan Kebonsari Kabupaten yang intinya, Pemerintahan itu adalah bagian dari umat maka dari itu wajib kita jaga. Pada tahun 1965 itu yang di serang Para Kyai dan Pesantren maka dari itu orang NU wajib tahu apa itu Idiologi. Indonesia itu terbentuk dari perbedaan-perbedaan maka dari itu dari perbedaan-perbedaan tersebut kita harus bersatu agar tidak mudah di pecah belah serta kita harus bisa memotifasi diri kita sendiri untuk berkarya. Ujar dr Gus Hudha.(arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar