Rabu, 04 Mei 2016
Dandim Kediri Pantau Pergerakan Serapan Gabah Di Kunjang
KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Index rata-rata serapan gabah yang ada di kantong-kantong pedesaan di Kediri, khususnya di daerah yang memiliki lahan pertanian luas dan ditanami mayoritas padi, mulai terjadi peningkatan ,kendati tidak terlalu signifikan secara matematis global. Dandim Kediri, Letkol Inf Purnomosidi bersama Kabulog Sub Drive V Kediri ,Wahyu Sutanto, didampingi Danramil Kunjang ,Kapten Inf Sunarjo, melakukan pantauan langsung di salah satu gudang penggilingan padi di Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri pagi ini, rabu (04/05/2016).
Dari keterangan Danramil Kunjang Kapten Inf Sunarjo, petani yang ada di Kecamatan Kunjang, mayoritas lebih cenderung mengalokasikan gabahnya kepada broker atau pedagang pasar, dikarenakan nilai transaksi yang diinginkan lebih menjanjikan ketimbang nilai transaksi yang disodorkan oleh Bulog. Tetapi saat ini, para petani yang ada di Kecamatan Kunjang, sebagian sudah mulai dialihkan ke Bulog, dengan penyesuaian nilai rupiah pada kesepakatan keduabelah pihak.
Pemilik penggilingan padi di Desa Kunjang ,Maryanto, menjelaskan, dari hasil jual beli gabah dalam sebulan ini, agak merosot kendati tidak terlalu tajam, dikarenakan lahan pertanian yang mengalami musim panen sudah mulai berkurang. Dari kisaran rupiah, para petani cenderung menginginkan pembayaran “cash” dan tidak terlalu dibebani syarat dan ketentuan.
Letkol Inf Purnomoisidi menuturkan, bila para petani yang ada di Kecamatan Kunjang mengalami kesulitan dalam bertransaksi, Koramil 23/Kunjang akan melakukan komunikasi langsung antara petani sebagai pihak penjual dan Bulog selaku pihak pembeli. Dikarenakan Bulog, tetap sebagai pondasi cadangan pangan nasional, tidak bisa diabaikan begitu saja, apalagi sampai ditinggalkan begitu saja, tetapi sebaliknya Bulog harus memahami secara kritis keinginan harga dalam rupiah yang diinginkan oleh petani.
Dari pantauan langsung di salah satu penggilingan padi di Desa Kunjang Kecamatan Kunjang, ditarik kesimpulan bayangan, bila serapan gabah petani untuk Bulog bisa tercapai, bila adanya konsekuensi harga jual beli yang seragam dan sepadan. Demikian juga sebaliknya, para petani harus konsekuen untuk memasok hasil produksi pertaniannya, khususnya padi ke Bulog, dengan komunikasi langsung maupun meminta bantuan kepada Koramil yang ada di tiap kecamatan. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar