Kamis, 09 Juni 2016
KODIM 0804/MAGETAN DIKUNJUNGI TIM SERGAP MABESAD.
KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 15.45 Wib bertempat di Makodim 0804/Magetan disambut Dandim 0804/Magetan berserta seluruh Perwira Kodim 0804/Magetan selama 45 menit, Komandan Satgas Sergap (satuan tugas serapan gabah dan padi) TNI untuk wilayah Jawa Timur, Brigjen TNI Agus Heru P melakukan inspeksi mendadak serapan gabah petani di Kabupaten Magetan. Katim Sergap Wilayah Jatim Brigjend TNI Agus Heru Prasetyo bersama Stafnya Kolonel Czi Gumuruh dan Mayor Inf Budi Yuwono Pabanda Wanwil Ster Dam V/Brawijaya diikuti 10 orang , Dinas Pertanian dan Holtikultura Pemkab Magetan, Bulog Sub Divre Magetan dan Poktan Wilayah Kecamatan Maospati Kabuppaten Magetan Kamis (9/6/16)
Kodim 0804/Magetan melaporkan, perwira tinggi mabes TNI itu secara khusus melakukan kunjungan ke Kodim 0804/Magetan dan melakukan operasi serapan gabah dengan membeli langsung gabah hasil panen petani. "Kami ingin memastikan serapan gabah di daerah-daerah bisa tercapai sesuai target yang telah ditetapkan," kata Brigjen TNI Agus Heru di sela sidak. Ia mengatakan, secara teknis pembelian gabah petani dilakukan oleh pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Magetan. Sementara tim satgas sergap TNI hanya mendukung kinerja bulog dalam melakukan serapan gabah atau padi dari petani, sehingga target daerah bisa tercapai optimal, ujarnya.
"Kami tidak ingin gabah-gabah panenan petani lari ke luar daerah karena perilaku tengkulak. Sebisa mungkin padi itu bisa terserap sebanyak-banyaknya ke bulog di daerah," kata Heru.
"Target serapan harus tercapai, kalau bisa lebih. Tidak boleh kurang karena ini demi tujuan nasional untuk swasembada beras agar Indonesia ke depan tidak lagi perlu impor (beras) tapi harus ekspor," ujarnya.
Heru mengatakan, sidak tidak hanya dilakukan di Magetan tetapi juga ke seluruh kabupaten/kota di Jatim, termasuk Ponorogo, Trenggalek dan beberapa daerah di Jatim bagian barat. "Kemarin kami sudah menyisir di wilayah Jember-Banyuwangi dan sekitarnya dengan agenda yang sama," kata Heru.
Dikonfirmasi di lokasi sidak, Kepala Bulog Subdivre Magetan mengakui serapan gabah petani oleh bulog saat ini terkendala aktivitas tengkulak dari luar daerah. Menurut dia, permainan harga yang dimainkan tengkulak menyebabkan banyak gabah ataupun beras hasil panenan petani lebih banyak terserap pedagang besar luar daerah ketimbang ke bulog. "Ini yang kami tidak ingin terjadi, karena biasanya tengkulak atau pedagang luar daerah hanya berniat mengacaukan harga pasar. Masuk Magetan dan menawarkan harga pembelian lebih tinggi dari bulog, lalu saat bulog sudah beralih ke tempat lain harga diturunkan lagi sehingga merugikan petani," ujarnya.
Saat ini, kata dia, dari total target 50 ribu ton beras di seluruh wilayah Bulog Subdivre Magetan yang meliputi Magetan, Trenggalek, dan Blitar, serapan gabah setara beras mereka tercapai sekitar 7.500 ton.
"Sejauh ini masih 'on the track' lah. Ada serapan sekitar 15 ribu ton gabah atau jika digiling mencapai sekitar 7.500 ton beras. Kami harap bisa terus meningkat seiring masa panen yang masih terus berlangsung di wilayah Magetan, Blitar dan Trenggalek, dan Ngawi" ujarnya.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut adalah dengan melaksanakan pemantauan secara langsung Serapan Gabah (Sergab) ke Bulog yang berada di Desa Gulun Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan.(arf)
0 komentar:
Posting Komentar