Pages - Menu

Halaman

Pages - Menu

Kamis, 23 Juni 2016

Untuk kedua kalinya Pemprov Jatim dan Lantamal V Renovasi Ribuan RTLH Wilayah Pesisir Jatim



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kali kedua ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) merenovasi sebanyak 1.025 unit rumah tidak layak huni di wilayah Pesisir Jawa Timur dalam program Operasi Bakthi Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2016 yang diresmikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs.H.Saifullah Yusuf di Halaman gadung Sentra Produk Unggulan, Bangil, Pasuruan, Jatim, Rabu (22/6) petang.

Hadir dalam kesempatan tersebut Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah, S.A.P, Para Kepala Dinas Terkait Pemprov Jatim, Sekda Kab.Pasuruan mewakili Bupati Pasuruan Isyad Yusuf beserta jajarannya, Sekda Kota Pasuruan mewakili Wali Kota Pasuruan Setiyono beserta jajarannya, para Asisten Danlantamal V serta para tamu undangan lainnya.

Menurut Wagub Jatim Drs.H.Saifullah Yusuf saat menjadi Irup  mengatakan bahwa yang menjadi sasaran program renovasi RTLH adalah masyarakat dalam kategori rumah tangga miskin yang berpedoman pada enam indikator kemiskinan, yaitu lantai rumah masih berupa tanah, dinding rumah terbuat dari bilik bambu/sisik/gedek, tidak memiliki jendela dan ventilasi udara, tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset lain selain rumah, penghasilan tidak tetap (butuh serabutan/di bawah UMP/Janda/Jompo).

Ia berharap setelah dilaksanakan renovasi RTLH ini, masyarakat miskin Jawa Timur dapat menikmati rumah layak huni yang memenuhi kriteria seperti persyaratan keselamatan bangunan, yaitu struktur bawah pondasi dan struktur kolom-balok. Memenuhi persyaratan kesehatan, yaitu pencahayaan cukup, penghawaan, dan sanitasi yang baik. Kemudian persyaratan kecukupan luas minimum 7,2 m2  sampai dengan 12 m2.

“Kami sangat bersyukur atas pelaksanaan pembangunan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk masyarakat pesisir ini. Khusus untuk Kabupaten Pasuruan akan direnovasi rumah tidak layak huni sebanyak 50 unit, yang terdiri dari 28 unit di desa Gerongan Kecamatan Kraton dan 10 unit di desa Mandaran Rejo dan 12 unit desa Panggung Rejo Kecamatan Panggung Rejo Pasuruan. Jadi total ada 50 unit rumah yang di renovasi di Pasuruan. Program tersebut merupakan salah satu upaya dalam rangka partisipasi dan sumbangsih TNI AL bersama Pemerintah provinsi Jawa timur dalam memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat pesisir,” terang orang nomor dua di Provisnsi Jatim ini.

Pemberian bantuan renovasi rumah khusus masyarakat pesisir ini, merupakan bentuk kepedulian pemerintah, khususnya pemerintah Jawa Timur kepada masyarakat pesisir dalam meningkatkan kehidupan yang lebih layak. Kita perlu mewujudkan agar bantuan tersebut dapat dikerjakan dengan menggunakan bahan material, struktur dan desain sesuai pedoman yang ada. Kawasan pesisir yang rawan terhadap bencana pencemaran limbah dan degradasi pantai. Oleh sebab itu maka dalam melaksanakan kegiatan ini perlu memenuhi ketentuan mengenai persyaratan keselamatan, persyaratan sistem sanitasi, dan pengunaan bahan bangunan yang sesuai, pungkasnya.

Untuk pelaksanaan renovasi RTLH sebanyak  1.025 unit ini, dilaksanakan mulai awal tahun 2016 hingga Desember 2016 mendatang secara berkesinambungan oleh Dinas Potensi Maritim Lantamal V meliputi wilayah desa pesisir Probolinggo, Pasuruan Lamongan dan Tuban, sebanyak 200 unit, Pangkalan TNI AL (Lanal) Malang sebanyak 300 unit, Lanal Banyuwangi 275 unit dan Lanal Batuporon sebanyak 250 unit meliputi beberapa kabupaten di wilayah Madura.

"Tahun 2015 kita dengal Lantamal V garap 1600 rumah, RTLH  tahun ini turun menjadi 1025 rumah, karena kondisi ekonomi saat ini," terang Gus Ipul.

Sementara itu Danlantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah mengatakan bahwa program RTLH Pemprov Jatim ini sangat sejalan dengan program Lantamal V dalam Tupoksinya yaitu melakukan pembinaan potensi nasional dibidang maritim yang berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai komponen pendukung kekuatan pertahanan keamanan negara. Hal tersebut di atas juga menjadi satu bentuk penyelenggaraan pemberdayaan wilayah pertahanan laut (Dawilhanla). Pembinaan masyarakat maritim khususnya masyarakat nelayan sebagai salah satu sasaran tugas pokok dan fungsi TNI AL.

Kegiatan Bindesir dan Binpotmar TNI AL terangnya, akan selalu bersinergi dengan Instansi terkait seperti Pemerintah Daerah Kabupaten, Kota maupun Propinsi. Dalam rangka  menunjang kegiatan Bindesir dan Binpotmar yang harus diperhatikan adalah meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat desa pesisir/nelayan.

Dalam pelaksanaannya, Jenderal dengan bintang satu dipundak ini mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam hal ini Gubernur Jatim Dr.H.Soekarwo, S.H.,M.Hum yang telah bekerjasama dalam program RTLH serta kepercayaan penuh kepada Lantamal V untuk  mengelola proses kegiatan renovasi sesuai sasaran yang ditentukan.

“Atas kepercayaannya kepada kami, amanah ini akan kami salurkan sesuai perjanjian kerja yang dicanangkan bersama yaitu dengan Sasaran utama adalah rumah-rumah nelayan serta masyarakat desa pesisir yang tidak layak huni,” terang Danlantamal V.

Dalam kegiatan ini mencakup beberapa tahapan meliputi Rencana kegiatan dan materi kegiatan Pembangunan RTLH tahun  2016  terdiri dari pendataan Rumah Tidak Layak Huni. oleh personel Bindesir Dispotmar Lantamal V, kemudian Pendataan kepada personel Bindesir di wilayah masing-masing meliputi dokumentasi/pemotretan sasaran RTLH, data pemilik RTLH, data kepemilikan tanah bangunan dan data kependudukan/domisili. Dan yang terakhir yaitu koordinasi  dengan Instansi yang mendukung kegiatan pendataan RTLH antara lain perangkat desa/kelurahan, Pemkot  Surabaya,  Pemkab Sidoarjo, Pemkab Gresik, Tuban, Lamongan dan Probolinggo. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi maupun Kabupaten serta Pemerintah Desa setempat.

Ke 1.025 rumah yang menjadi target program RTLH ini, mulai dari Data fisik berupa gambar riil hingga status kepemilikan semuanya lengkap terlampir di kepanitiaan yang ditunjuk. Untuk Materi Kegiatan Pembangunan meliputi perencanaan renovasi, ketentuan ukuran (5 X 6) m2. Pada pelaksanaan renovasi ini Diutamakan pembangunan lantai plesteran semen pasir. Kemudian Pembangunan dinding semi permanen 1 m dan dinding papan/kalsiboard, sedangkan Pembangunan tampak depan full permanen (pintu, jendela). Tambahan Perbaikan atap apabila dibutuhkan serta dengan finishing pengecatan.

Sebelum upacara peresmian renovasi pembangunan Rumah Tidak Layak Huni, Wagub Jawa Timur Drs Syaifullah Yusuf dengan didampingi Komandan Lantamal V dan para Asisten, Bupati dan Walikota Pasuruan meninjau secara langsung proses pembangunan rumah dan renovasi rumah yang sedang dikerjakan para prajurit Lantamal V di desa Gerongan kecamatan Kraton, Kab. Pasuruan. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar