Sabtu, 23 Juli 2016
- Sabtu, Juli 23, 2016
- progresifonline
- Hankam
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi akibat banyaknya kasus vaksin palsu akhir-akhir ini, pihak aparat keamanan Tangerang melakukan beberapa langkah diantaranya menggelar rapat koordinasi membahas perkembangan situasi terkait adanya indikasi penggunaan vaksin palsu di beberapa Rumah Sakit di wilayah Kota Tangerang. Rapat koordinasi tersebut digelar di ruang rapat Polres Metro Tangerang Kota Jl.Daan Mogot Kelurahan Sukarasa Kecamatan Tangerang Kota, Tangerang, Banten Senin (18/7/16).
Rapat yang dipimpin Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Irman Sugema dan dihadiri sedikitnya 30 orang menghasilkan beberapa keputusan diantaranya dari segi keamanan pihak Polres dibantu Kodim bersinergi untuk mengantisifasi kemungkinan hal terburuk yang bisa terjadi. Selain itu juga meminta kepada pihak rumah sakit maupun klinik dapat menyelesaikan permasalahan dan menghindari berkembangnya lebih luas masalah tersebut.
Dalam rapat itu juga diduga ada lima rumah sakit yang diindikasikan menggunakan vaksin palsu seperti RS Bakti Asih, RS Melati, RS Mutiara Bunda, RS IA Pratiwi, dan Klinik Diana Permata Medika.
Hadir dalam rapat tersbut Kasat IK Restro Tgr Kota AKBP Danu Wiyata, Kapolsek Cipondoh Kompol Pariyanto, Kapolsek Karawaci Kompol Joni, Pasi Intel Kodim 0506/Tgr, Kapten CPM Djalaluddin Putra, Danunit Intel Kodim 0506/Tgr Lettu Inf Brader Sijabat, dr.Mukmin M.Kes, Roni Salagon Kuasa Hukum RS Mutiara, Lustana F.Y Kabag Farmasi RS Mutiara, Arif Ramadan Manager Ops Klinik Diana, Dadang Iskandar Dir. RS Bhakti Anak, dan Juba Manager RSMedika.
Usai rapat juga diputuskan untuk meninjau RS Mutiara Bunda di Ciledug, Jl.Cipto Mangunkusumo No.3 Kelurahan Sudimara Timur Kecamatan Ciledug, dimana di sana tengah berlangsung pertemuan/musawarah antara 12 orang perwakilan orang tua pasien dengan pihak RS Mutiara Bunda yang diwakili Dr Turiman membahas adanya indikasi vaksin palsu yang digunakan oleh RS Mutiara Bunda kepada pasien.
Dalam kesempatan itu hadir juga Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Irman Sugima, Dandim 0506 /Tgr Letkol Infanteri Achiruddin, Danramil 05/Ciledug Kapten Inf Heru, Kapolsek Ciledug Kompol K.Sudarsana, Jasuri Ketua BPOM Serang.
Setelah diadakan pengecekan dari 7 sempel obat, terbukti hanya hanya 1 Vaksin palsu yang ditemukan yaitu Vaksin Tripasel.
Menurut pihak RS Mutiara Bunda, obat tersebut diperoleh melalui distributor dan menggunakan faktur pembelian. Pihak RS Mutiara Bunda juga menghimbau kepada pasien supaya bisa melakukan vaksin di RS Mutiara Bunda.
Kemudian pertemuan dilanjutkan, di halaman RS Mutiara bunda, terjadi tanya jawab antara 400 orang keluarga pasien yang diwakili Doni dengan pihak Dinas Kesehatan Kota, BPOM Provinsi serta pihak RS. Mutiara Bunda. Hasil pertemuan tersebut diputuskan bahwa mulai 18 Juli 2016 dilaksanakan pendataan ulang seluruh para pasien di RS Mutiara Bunda. Selanjutnya pada minggu berikutnya pihak rumah sakit akan berkordinasi degan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait pelaksanaan pemeriksaan ulang bagi para pasien. Kemudian nanti di awal Agustus di RS Mutiara Bunda akan diadakan pemeriksaan ulang bagi para Pasien.
Dalam pertemuan itu, pihak keluarga pasien sempat mengancam akan bergerak kembali apabila pihak rumah sakit ingkar janji. (andre)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar