Selasa, 19 Juli 2016
Yonif Mekanis 201 Jaya Yudha Melatih Prajurit Menembak Satu Peluru Satu Nyawa
KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Letusan keras suara senapan terdengar bersahutan di Lapangan Tembak Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha,. Sejumlah prajurit tampak serius memegang senapan laras panjang jenis SS 2 dan Minimi, sementara beberapa perwira pengawas mendampingi di belakangnya sembari berteriak-teriak.
“Tetap fokus sasaran, jangan lengah,” ujar salah satu personel pengawas lajur memberi arahan kepada prajurit.
Seolah tak mau kalah, Kapten Inf Bimo Satriyo mengawal kegiatan menembak prajurit itu juga memberikan dorongan semangat dan arahan. Dengan nada sedikit lantang khas militer, ia memberikan instruksi yang lebih ekstrim kepada anak buahnya dengan tujuan menyemangati agar anak buahnya lebih serius dalam menjalani latihan tembak militer jarak 100 meter tersebut.
“Ingat satu butir satu nyawa. Kalau satu peluru meleset, risikonya kamu yang akan tertembak dan nyawa bisa hilang,” ujarnya Danyonif.
kegiatan ini untuk mengasah kemampuan tembak dan menyiapkan mereka ke ajang lomba antar batalyon Lebih dari itu,.
Menurutnya, instruksi satu peluru satu nyawa itu memang sudah menjadi prinsip dalam militer. Hal itu dimaksudkan untuk melatih ketangkasan dan kecepatan reaksi prajurit dalam mengantisipasi serangan lawan. Jika tembakan kalah cepat atau meleset maka hal itu sama artinya memberi peluang lawan menembak lebih cepat ke arah kita.
“Prinsipnya <I> one shot one kill <I> artinya setiap butir peluru yang keluar dari senapan itu harus bisa membunuh lawan,” imbuhnya lagi.
Selain latihan tembak militer, prajurit juga dilatih renang militer dengan mengangkat senjata dan helm prajurit. Hal itu dimaksudkan melatih kemampuan prajurit yang merupakan kepulauan dengan medan yang beraneka topografi mulai dari muara, sungai, laut hingga daratan.
“Agak berat memang. Tapi cukup menyenangkan karena latihan rutin kami ya seperti ini,” ujar salah satu prajurit. (andre)
0 komentar:
Posting Komentar