Sabtu, 20 Agustus 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bank BTPN dalam melayani masyarakat yang berpenghasilan rendah maupun para pelaku usaha mikro baik pelaku usaha kecil dan menengah ( UMKM ) serta masyarakat prasejahtera produktif akan terus meningkatkan pelayanan untuk masyarakat dari segmen tersebut.

Untuk penyaluran kredit selama semester 1 pada tahun 2016 hingga akhir bulan juni,penyaluran kredit BTPN mencapai Rp.61,6 triliun.tumbuh 11% .pada periode tahun 2015 mencapai 55,7 triliun.pencapaian pertumbuhan kredit masih dalam rentang target yang diharapkan regulator.

" Banyak kalangan sempat menghawatirkan kredit yang melambat hal ini sebagai imbas melemahnya daya beli masyarakat.namun kami bersyukur kredit BTPN maaih tumbuh 11% " kata  Arief Harris Tandjung Direktur keuangan BTPN di sela acara Investor Summit 2016, jumat ( 19/8/2016 ) surabaya.

Menurut Arief,pertumbuhan kredit telah dimotori oleh dana ke segmen UMKM dan masyarakat prasejahtera produktif.hingga saat ini pembiayaan yang telah disalurkan melalui BTPN syariah mencapai 20,8 triliun atau meningkat 16%. dibandin dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 18 triliun ,sementara kredit lain naik 9% menjadi 39,3 triliun.

" Pertumbuhan kredit sebesar 11% dengan NPL terjaga di 0,7% menunjukan kami masih ekspansif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati- hatian." ujar arief.

Masih menurut Arief,untuk mengoptimalkan fungsi intermediasi sekaligus menciptakan efisiensi.BTPN terus menyeimbangkan likuiditas dwngan laju kredit per 30 juni total pendanaan meningkat 7% ( yoy ) menjadi 69,6 triliun.dari jumlah tersebut ,komposisi dana pihak ketiga ( DPK ) mencapai  Rp.65,3 triliun atau tumbuh 14%.pada periode tahun lalu senilai 57,1 triliun sedangkan pinjaman bilahteral dan obligasi mencapai Rp.4,2 triliun.

" Rasio likuiditas kami tetap terjaga di level 94%.jika memperhotungkan pinjaman pihak lain dan equity,rasio likuiditas berada di kevel 73% ini sangat sehat dan kuat." terangnya.

Dengan berbagai strategi tersebut,hingga akhir juni 2016,BTPN mencatat kenaikan aset sebesar 9% ( yoy ) dari  Rp.79,5 triliun menjadi Rp.86,7 triliun.rasio kecukupan modal ( CAR ) terjaga di level 24% laba beesib sebelum pajak ( NPBT ) senilai Rp.1,3 triliun tumbuh 2% (yoy).

" Jika tidak memperhitungkan investasi baru.laba kami sejatinya tumbuh lebih tinggi,kami sangat optimis.kedepan BTPN akan lebih baik lagi. " pungkas  Arief .  (Dji)

0 komentar:

Posting Komentar

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive