Senin, 22 Agustus 2016
- Senin, Agustus 22, 2016
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sederet prestasi yang ditorehkan Surabaya mengundang perhatian Pemerintah Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau untuk datang berkunjung. Namun, kunjungan kali ini tidak hanya diikuti pegawai Pemkot Tanjung Pinang, melainkan juga para anggota Paskibraka yang baru saja menunaikan tugas pada 17 Agustus lalu.
Sebanyak 32 anggota Paskibraka Kota Tanjung Pinang datang ke kediaman walikota pada Sabtu (20/8). Tujuan utamanya, yakni belajar langsung dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Selain mendapat wejangan dari Risma -sapaan Tri Rismaharini-, mereka juga diberi kesempatan bertanya-jawab dengan wali kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Asisten I Pemkot Tanjung Pinang, Mekwanizar mengatakan, kegiatan ini merupakan program dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tanjung Pinang. Adapun maksud kedatangan rombongannya ke Surabaya adalah untuk ‘berguru’ langsung ke Risma yang nama besar dan prestasinya sudah diakui dunia.
“Kami merasa beruntung berkesempatan belajar langsung dari beliau (Tri Rismaharini). Ini tentu bagus bagi para pemuda Kota Tanjung Pinang yang tergabung dalam Paskibraka,” katanya.
Harapannya, nilai-nilai positif dari Wali Kota Surabaya dapat ditularkan kepada Paskibraka Tanjung Pinang sehingga mereka mempunyai semangat dan motivasi untuk berkembang lebih baik.
Pada kesempatan itu, Risma menyatakan, ada ilmu manajemen di balik Paskibraka. Ilmu manajemen yang dimaksud, yakni kerjasama dan disiplin. “Peraturan baris-berbaris (PBB) itu sebenarnya kerjasama, kekompakan dan disiplin. Nilai-nilai itu juga yang perlu diterapkan jika ingin sukses,” ujarnya.
Selain itu, Risma juga mengingatkan bahwa yang terpenting dalam Paskibraka adalah transformasi diri. Hal-hal positif yang didapat semasa pelatihan hendaknya wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Percuma saja jika di rumah kalian tetap manja dan seenak hati. Itu artinya pelatihan anda hanya sebatas formalitas. Paskibraka tidak seperti itu,” tegas alumnus ITS ini.
Sementara itu, Putra Kencana, salah seorang anggota Paskibraka Tanjung Pinang mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari seorang Tri Rismaharini. Menurut dia, hal positif yang dipelajarinya dari seorang Risma adalah tentang karakter seorang pemimpin.
“Saya sangat senang karena masukan dan pengalaman dari beliau (Tri Rismaharini) memberi motivasi bagi diri saya dan kawan-kawan yang hadir. Tidak rugi kami menempuh perjalanan jauh karena mendapat kesempatan yang langka ini. Beliau juga figur yang tidak sombong dan mau berbagi pengalaman kepada generasi muda,” urai Putra.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol & Linmas) Surabaya, Soemarno menambahkan, di Surabaya jumlah Paskibraka dari tahun ke tahun sebanyak 100 orang. Rinciannya 50 perempuan dan 50 laki-laki hasil seleksi dari 58 SMA/SMK sederajat, baik negeri maupun swasta.
Selama 16 hari pelatihan, lanjut Soemarno, Paskibraka Kota Surabaya tidak hanya dibekali materi Peraturan baris-berbaris dan simbol-simbol negara, tetapi juga mencakup materi kerohanian dan antisipasi kenakalan remaja.
“Di samping itu, para anggota Paskibraka Surabaya juga kami ajak mengunjungi situs-situs bersejarah agar lebih tertanam jiwa patriotiknya,” pungkas pejabat kelahiran Nganjuk ini. (arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar