Selasa, 23 Agustus 2016
- Selasa, Agustus 23, 2016
- progresifonline
- Ekonomi Bisnis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sehubungan dengan kecenderungan semakin meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dimana di PT. TPS kebutuhan akan BBM untuk operasional peralatan bongkar muat sangat tinggi dan merupakan salah satu cost center yang cukup besar
sehingga untuk efisiensi maka salah satunya dibutuhkan perubahan power supplay untuk CC dari diesel genset on board menjadi electric middle voltage. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik yang mampu mendukung operasional bongkar muat,
PT. TPS menandatangani MOU dengan PT. PLN pada Selasa, (23/8/ 2016) yang diwakili oleh masing-masing instansi, Dothy dan Nur Syamsiah mewakili TPS serta Ardiansyah yang mewakili PLN.
Ardiansyah selaku Manager Area PLN Dalam sambutannya menyatakan,bahwa pemasangan instalasi di TPS adalah yang tercepat yaitu 14 hari dari target 75 hari. TPS akan dipasok 5.540 KVA untuk mengoperasikan Container Crane di dermaga internasional dan domestic. Investasi yang dilakukan TPS untuk menyiapkan gardu distribusi dan perlengkapannya sebesar 60 milyar.
Dan beberapa manfaat yang didapatkan dengan adanya perubahan power supplay CC dari diesel on board menjadi electric middle voltage adalah sebagai berikut
Efiensi biaya bahan bakar sebesar 50% dari sebelumnya menggunakan diesel genset on board yaitu dari sekitar 2,77 liter solar per box (harga 1 liter solar industry diasumsikan Rp. 10.000) menjadi sekitar 8,50 KWH listrik per box (harga listrik per KWH sekitar Rp. 1250).
Mengurangi emisi gas buang (CO2 emission) dan mengurangi kebisingan (Environment Issue).
Mengurangi frekuensi pemeliharaan pada CC, sehingga ketersediaan peralatan CC menjadi meningkat yang berujung pada meningkatnya layanan bongkar muat kapalLevel of Service dan menghilangkan biaya untuk pergantian engine parts. (Dji)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar