Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Kamis, 01 September 2016
Penutupan Program Bersama PBB Dalam Pemulihan Erupsi Gunung Kelud Di Ngancar
KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Tepat didekat kawasan Gunung Kelud, dimana lokasi tersebut sempat porakporanda dihantam pasir vulkanik hasilZ erupsi Gunung kelud di tahun 2014 lalu, dan selang 2 tahun berlalu ,masa pemulihan terus dilakukan oleh Pemerintah Pusat RI dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri, tak ketinggalan lembaga tertinggi di dunia United Nation atau PBB ikut mengulurkan tanganya melalui organisasi dibawahnya ,yaitu FAO (Food and Agriculture Organization). FAO akan membantu peningkatan produksi pangan, akibat rusaknya sebagian lahan-lahan pertanian milik warga, usai diguyur pasir dan debu vulkanik, dan FAO berusaha memulihkan kembali perekonomian para petani di pedesaan ,guna kembali mendapatkan penghasilanya secara normal dan sama sebelum terjadinya erupsi Gunung Kelud, selasa (30/08/2016).
Hadir pada acara tersebut Bupati Kediri, Hj.,Haryanti Sutrisno, Danramil Ngancar ,Kapten Inf Sutrisno (mewakili Dandim Kediri), Jimmy Rechler dari FAO, jajaran Polres Kediri, BNPB, Bapenas dan Muspika Kecamatan Ngancar.
Jimmy Rechler (dalam terjemahan bebas) mengatakan, berbicara mengenai masalah kerusakan lingkungan dan ketahanan pangan di indonesia, bisa jadi topik yang serius karena menyangkut hak hidup manusia terutama habitat hidup dan kebutuhan pokok manusia yaitu pangan. Apalagi di negara Indonesia ,dikenal sebagai Negara Agraris, mayoritas masyarakat indonesia berprofesi sebagai petani, ketersediaan sumber daya lahan yang melimpah sebagai daya dukung sektor pertanian kita, kebijakan yang masih berpihak pada rakyat kecil termasuk petani juga.
Lanjutnya (dalam terjemahan bebas), sebagaimana yang dikatakan Director General FAO Jose Graziano da Silva beberapa bulan yang lalu di Hanoi Vietnam, asia adalah dasar penghitungan sumber daya pangan dunia, dan asia juga menjadi dasar penghitungan kebutuhan pangan dunia, karena populasi penduduk asia tertinggi diantara benua-benua lainnya. Wilayah asia berpotensi besar untuk menjadi penopang ketersediaan pangan dunia, dan FAO akan berada disamping penduduk asia, seperti Indonesia.
Kapten Inf Sutrisno diberi kesempatan untuk memberikan gambaran tentang peran TNI dalam membantu menuntaskan dampak negatif pasca erupsi Gunung Kelud di tahun 2014 lalu, bagaimana TNI ikut berada di garis depan memulihkan prasarana dan sarana transportasi (jembatan) dan perbaikan rumah-rumah penduduk serta perbaikan fasilitas kesehatan maupun pendidkan. (andre)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar