Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Senin, 17 Oktober 2016
BPS Provinsi Jatim Mengalami Perkembangan Pada Surplus Ekspor 2016
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur pada Bulan September 2016 telah mengalami surplus pada perkembangan Ekspor dibandingkan Impor
Menurut Teguh Pramono,M Kepala BPS Provinsi Jawa Timur menerangkan,Perdagangan Luar Negeri kita di Bulan September ini ada surplus sebesar USD 126,73 juta.surplus ini telah menunjukan bahwa kinerja ekspor kita lebih baik dibanding impor.
" Perkembangan ini artinya lebih banyak barang yang diekspor dari pada yang di impor,pada bulan september ini jawa timur telah mengekspor non migas mencapai nilai USD 1,316.25 juta sementara nilai impornya hanya mencapai nilai USD 1,189.52 juta." kata Teguh saat ditemui awak media di kantor BPS,senin (17/10/2016.)
Teguh Pramono menjelaskan,secara total pada tahun kalender 2016 surplus perdagangan luar negeri kita sudah menunjukan angka mencapai USD 2,365,61 juta.
" Selama sembilan bulan pada kalender 2016 kinerja ekspor kita sudah mengalami peningkatan dibandingkan kinerja impor." ujarnya
Masih menurut Teguh,perkembangan lain pada komoditas yang menjadi andalan di jawa timur sebanyak 10 yang terbesar yakni, emas dan perhiasan, barang - barang dari kayu, ikan dan udang, lemak dan minyak hewan nabati,bahan - bahan kimia organik, kertas dan karton, tembaga dan berbagai produk kimia , daging dan ikan olahan serta perabot penerangan rumah inilah satu- satunya komoditas utama untuk ekspor keluar negeri
" Negara tujuan ekspor produk non migas di jawa timur pada bulan september terbesar adalah jepang dengan nilai ekspor USD 199,45 juta, amerika serikat mencapai USD 170, 14 juta, tiongkok sekita mencapai nilai 128, 70 juta sedangkan negara asean komoditas non migas utama untuk malasya USD 74, 50 juta serta singapura USD 56,03 juta dan vietnam senilai USD 55,91 juta.sedangkan untuk belanda dengan nillai jemputnya.untuk uni eropa tujuan ekspor jawa timur adalah beland dsngan nilai ekspor sebesar USD 29, 49 juta ini ada kenaikan sebesar 2,27%." urainya
Teguh menambahkan,untuk yang mencolok pada perdagangan lain penurunannya sangat terasa pada emas atau perhiasan yakni USD 200 juta,penurunan maupun faktor gesekan emas kita yang akan dikirim pada negara swiss, jepang maupun singapura. (Dji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar