Rabu, 14 Desember 2016
- Rabu, Desember 14, 2016
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sudah bertahun-tahun Pasar Ampel facum dari aktivitas jual beli para pedagang. Tidak mengherankan, gerbang pasar itu tergembok setiap hari. Sayangnya tidak ada upaya PD Pasar Surya untuk meramaikan pasar yang terletak di kawasan Wisata Religi Ampel ini.
Dengan berarsitektur Timur Tengah bercat hijau, bangunan Pasar Ampel terlihat cukup megah. Namun jangan harap ada aktivitas jual beli layaknya pasar tradisional pada umumnya.
Kalau pun ada aktivitas, itu karena ada 3 toko yang buka yaitu toko kain, toko kelontong dan warung kopi. Toko tersebut berada di lantai dasar, sedangkan lantai 2 dan 3, stannya tutup semua.
“Sejak awal buka ya gini kondisinya, jadi pasar mati. Katanya sih dulu mau diramaikan oleh PD Pasar Surya, namun tak ada kejelasannya,” kata Usman, salah satu warga Ampel, Selasa(13/12/2016).
Berdasarkan informasi yang ada, pasar itu dibangun investor swasta yang digandeng oleh PD Pasar Surya ini menelan miliaran rupiah. Direncanakan pasar itu akan menjadi jujugan pengunjungan kawasan relegi Ampel. Sayangnya sejak dibuka hingga sekarang ini tetap sepi, bahkan mati.
Ketika itu ada rencana menjadikan Pasar Ampel itu diubah menjadi penginapan dengan alasan untuk menampung wisatawan yang datang ke kawasan wisatan relegi Ampel. Namun hingga sekarang tak terwujud. Malah sebaliknya, pasar tersebut dibiarkan mati perlahan oleh PD Pasar Surya.
Anggota Komisi C (pembangunan) DPRD Surabaya, M Machmud mengatakan PD Pasar Surya terkesan membiarkan kondisi Pasar Ampel yang sepi. Padahal, letak pasar tersebut sangat strategis.
“Awalnya memang ada kesalahan manajemen. Namun bukan lantas tidak ada upaya untuk meramaikan Pasar Ampel. Maka perlu ada pihak luar yang mengambil alih pasar tersebut,” katanya.
Ia berkeyakinan jika menggandeng pihak luar, kemungkinan akan berhasil cukup besar.
“Jadi perlu tenaga profesional untuk menghidupkan pasar tersebut. Jika dibiarkan seperti sekarang ini, eman. Sebab, pembangunan pasar itu menelan anggaran yang cukup besar dari pihak swasta waktu itu,” cetusnya.
Ketika dikonfirmasi kepada Direktur Pembinaan Pedagang Nurul Azza dan Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Zandy Ferryansha, mereka berdua enggan berkomentar. Sebaliknya, mereka meminta agar konfirmasi langsung kepada Plt Dirut PD Pasar Surya Bambang Parikesit. Sayangnya Bambang Parikesit yang juga juga direktur keuangan BUMD milik Pemkot Surabaya ini tidak mau berkomentar.(arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar