Pages - Menu

Halaman

Pages - Menu

Senin, 12 Desember 2016

Wing Gelar Seminar Edukasi Parenting Ajang Pendekatan Produk Kepada Masyarakat.



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Edukasi program parenting jadi ajang pendekatan produk popok bayi produksi wings care kepada masyarakat langsung. Kegiatan ini diawali dengan seminar terbuka yang diikuti ratusan keluarga dari berbagai daerah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan sekitarnya.

Marketing Manager Babby Happy, Julie Widyawati mengatakan tingkat kepedulian terhadap kenyamanan si buah hati saat ini menjadi penting dan utama bagi orangtua. Untuk itu, Julie sengaja mengangkat tema “Baby Happy Aku & Ayah Day’s Out bertujuan senantiasa mengajak para ayah juga turut berperan terlibat dalam urusan anak, yakni menggantikan popok bayi dengan cara interaktif keluarga.

“Interaksi dan intensif sangat penting dibangun kedua orangtua. Mengingat, seorang anak akan tumbuh jadi anak hebat manakala keseimbangan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi terkontrol dengan baik,” jelasnya disela talkshow parenting yang diikuti peserta umum dan media, Minggu (11/12/2016) di Royal Plaza, Surabaya.

Selain itu, Julie juga menyebutkan pengaruh besar gaya pola asuh orangtua juga mendominasi tumbuh kembang anak secara optimal. Terutama usia keemasan pada masa 0-5 tahun perkembangan balita dibutuhkan pendekatan psikologis dan persuasif.

Di Indonesia, Wings mencatat trend pasar untuk pertumbuhan popok bayi mencapai 18-20 persen per tahun. Dan sekitar 85 persen nya pangsa pasar popok bayi teraktivasi masyarakat lewat produk kebutuhan popok bayi berjenis celana (Baby Happy pants) menggunakan bahan perekat ultra sonic, fleksibel dan tidak mudah melorot dari pinggang si kecil.

Dan saat ini, tambah Julie untuk program parenting sekaligus mengedukasi masyarakat luas adanya baby happy pants. Sepanjang 2016, juga sudah masuk Posyandu dan PAUD sebagai aktivasi serya pengenalan kedekatan emosional soal pemahaman cara asuh terhadap perkembangan balita memasuki golden ages atau usia emas.

Sementara perilaku si buah hati atau balita, menurut Ari Pratiwi, psikolog anak dan pengajar Universitas Brawijaya yang juga menjadi narasumber talkshow menjelaskan ada lima faktor keterlibatan peran laki-laki atau status ayah dalam keluarga yakni:

1. Economic provider, sebagai pencari nafkah sekaligus penyedia kebutuhan ekonomi bagi keluarga, meski dalam kenyataan banyak ibu juga sudah menjangkau area publik.

2. Friend & playmate, teman bermain dengan arti peran ayah sering dilakukan berkaitan interaksi fisik pada usia anak 2-5tahun. Yakni ajakan bermain diluar ruangan, pekerjaan sekitar rumah dan membetulkan barang rusak. Berbeda dengan Ibu lebih intensif melakukan hal pendekatan persuasif seperti membaca, mengingatkan tugas sekolah menata buku dan jadwa mata pelajaran, bermain dengan mainan, pekerjaan tangan sampai pada penyelesaian tugas rumah tangga yang harus rela membagi waktu.

3. Caregiver, ayah perlu bersikap hangat, enuh kasih sayang dan mengayomi guna muncul rasa nyaman yang dirasakan anak saat dirumah, termasuk pelukan juga penting untuk diterjemahkan sebagai bentuk cinta kasih orangtua kepada anak mendapat perhatian.

4. Teacher & Role Model, yakni berperilaku menirukan semua aktifitas orangtua. Hal ini terjadi sering dialami anak laki-laki maupun perempuan merspon figur ayah jadi panutan.

Misalnya terapan bagi anak laki-laki akan mengikuti sifat tegas, berani, mandiri dan tangguh sebagai pria, sedangkan bagi anak perempuan lebih condong akan merekam saat cara laki-laki memperlakukan wanita dengan penuh rasa kasih sayang.

Seperti dicontohkan sang ibu dengan menunjukkan cara pola asuh, baik hati, luwes dalam bergaul. Atau dengan berkolaborasi kedua orangtua, peran ayah dan ibu saling kerjasama mengatasi kemampuan pecahkan problem. Bisa saja dengan bagi tugas ayah lebih kepada teknis dan ibu mengarahkan pada hal relasi pengenalan hubungan baik secara langsung meski di area berbeda.

5. Monitor & disciplinary, ayah sebagai penegak perilaku disiplin sekaligus pengawas menerapkan serta turut mengamati tanda-tanda ada penyimpangan yang dilakukan anak saat masa pertumbuhan.

“Awalnya berkesan sulit, namun melihat anak adalah duplikat dari kita sebagai orangtua. Jadi, sempat tak sempat, mau dan tidak, saya sebagai ayah dalam keluarga juga harus total menyikapi semua persoalan. Mulai cara mengurus popok bayi sampai kepada mendukung pertumbuhan motoris anak dengan bangun komunikasi verbal dan non verbal,” ungkap Dude Herlino, Brand Ambassador Baby Happy kepada publik ditengah kerumunan pengunjung Mall dari lantai dasar hingga lantai paling atas mendengarkan.

Dude mengaku juga ditengah padatnya aktifitas kerja, rela mengambil peran ganda lantaran sebagai tanggung jawab kepala keluarga. Rangkaian acara bertajuk “Aku dan Ayah Happy Day’s Out” di Surabaya adalah kelanjutan dari 5 kota besar lain diantaranya, Jakarta, Medan, Bandung, kemudian berlanjut ke Makasssar.

Talkshow parenting juga diramaikan aktifitas seperti gym babby, dance with dad, lomba pakai popok dan lomba bayi merangkak. Serta dibuka konsultasi parenting oleh ahli yang berpengalaman. Tak ketinggalan booth foto, booth bazaar fashion, mainan dan makanan anak, booth nail art & face painting seru dan ceria bersama keluarga bahagia baby. (Dji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar