Rabu, 04 Januari 2017
Home »
Metropolis
» Risma Terlambat Resmikan Sentra Kuliner, Temui Pejabat yangTak Puas di Mutasi
Risma Terlambat Resmikan Sentra Kuliner, Temui Pejabat yangTak Puas di Mutasi
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pelantikan 1559 pejabat struktural di lingkungan Pemkot Surabaya, pada hati Jumat (30/12) menyisahkan masalah. Ditengarai ada beberapa pejabat yang tidak terima dengan mutasi kemarin.
Kabar adanya pejabat yang tidak terima disampaikan sendiri Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini saat memberikan sambutan dalam peresmian sentra kuliner di Convension Hall Arif Rahman Hakim.
Dalam acara tersebut sebenarnya Risma hadir pada pukul 10.00 WIB. Namun karena adanya peristiwa tersebut mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini baru bisa datang pada pukul 10.30 WIB.
"Mohon maaf baru bisa datang karena baru saja menemui pejabat yang tidak terima dengan mutasi kemarin," ujar Tri Rismaharini dalam sambutannya, Rabu (4/1).
Sementara informasi yang diperoleh di lingkungan Pemkot Surabaya, salah satu pejabat yang ditengarai tidak terima dimutasi adalah mantan Kepala Dinas Koperasi, Hadi Mulyono. Seperti diketahui, dalam mutasi kemarin Hadi dimutasi menjadi staff ahli Wali kota bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan.
Namun ketika dikonfirmasi beberapa wartawan yang ngepos di Pemkot maupun DPRD Surabaya tentang kabar tersebut, secara tegas Hadi Mulyono membantahnya. Menurutnya, dia tidak pernah menemui walikota untuk mempertanyakan mutasi dirinya.
"Tidak benar itu mas," ujar Hadi Mulyono.
Informasi yang diterima sejumlah wartawan, Hadi Mulyono saat ini sedang berada di Taman Bungkul memenuhi sejumlah pedagang. Sekali lagi Hadi membantah dan menyatakan sedang berada di provinsi.
"Sekarang saya ada di provinsi untuk pamitan," bantahnya.
Nasib tidak beruntung memang dialami oleh sejumlah pejabat berpengalaman dengan masuk ke jajaran staf ahli Wali kota dan bahkan ada yang turun eselon. Selain Hadi Mulyono yang masuk menjadi staf ahli Wali kota, nama Soemarno yang sebelumnya menjadi Kabakesbangpollinmas juga menjadi staf ahli Wali kota bidang Hukum Politik dan Pemerintahan.Sementara Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat yang sudah ditetapkan sebagai SKPD pada Perda OPD justru dikosongi sampai saat ini.
Yang paling mengenaskan adalah mantan kepala Badan Ketahanan Pangan , Hari Cahyono, terlempar dari posisi eselon II . Mantan Camat Tegalsari itu kembali menjabat sebagai camat Asemrowo yang merupakan posisi eselon III A.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi mengaku tidak tahu soal adanya pejabat yang tidak terima karena dimutasi. Sampai sekarang belum ada laporan yang masuk ke BKD.
"Kalau misalnya ada yang kurang puas mungkin ada. Tapi sampai sekarang belum ada laporan yang masuk ke kita," jelas Mia Santi Dewi.
Disinggung soal pernyataan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat memberikan sambutan dalam peresmian sentra kuliner di Convension Hall Arif Rahman Hakim, Mia mengaku tidak tahu.
"Kalau Ibu Wali ngomong seperti itu, saya tidak tahu," ujarnya. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar