Selasa, 07 Maret 2017
- Selasa, Maret 07, 2017
- progresifonline
- Narkoba
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala BNNP Propinsi Jawa Timur, Brigjen Polisi Fathur Rohman mengaku terus mendalami kasus dugaan permen dot yang mengandung narkoba. Permen tersebut selama ini diperjual belikan di kawasan Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Fathur Rohman mengungkapkan, dalam razia yang dilakukan di 14 lokasi pihaknya menjumpai beberapa minuman dan juga permen dengan berbagai macam dan bentuk.
"Kita tidak boleh menduga duga. Makanya kita serahkan kepada BPOM (balai pengawasan obat dan makanan)," terang Fathur Rohman, Selasa (7/3/2017).
Menurut Fathur, terkuaknya persetan permen dot yang disinyalir mengandung narkoba bermula dari temuan adanya permen warna warni yang menarik calon pembeli. Permen itu berasal dari China.
Yang membuat petugas curiga, dalam kemasan permen tersebut tidak dicantumkan label dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Padahal, permen tersebut diimpor dari luar negeri.
"Jadi ada beberapa hal yang kita curigai. Apalagi, dibungkusnya juga ada tulisan permen keras," ungkapnya.
Sementara untuk efek yang dirasakan anak anak, menurutnya, sampai saat ini masih belum ada. Saat petugas BNNP mencobanya yang dirasakan ada mint dan kecut kecutnya.
"Biasanya kalau untuk anak anak itu kan tidak bisa langsung. Ada proses satu minggu atau dua minggu baru yang bersangkutan ada rasa ingin membeli lagi," jelasnya panjang lebar.
Disinggung apakah ada penghentian distribusi untuk permen itu, Fathur mengaku belum sampai ke sana. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil lab dari BPOM .
"Mungkin satu dua haRI ini akan keluarnya hasil labnya. Setelah itu akan kami sampaikan ke media," pungkas Fathur. (arf)/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar