Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Kamis, 20 April 2017
Mendag : Pengusaha Nakal Kita Cabut Ijin Usahanya
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk mengantisipasi lonjakan harga pada pasokan komoditas pangan menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran, TPID Jawa Timur beserta Jajaran Instansi terkait,melakukan Rakorwil TPID se - Jatim yang di Gelar di Surabaya.
Rakorwil TPID yang dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di dampingi Gubernur Jatim Soekarwo dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Difi Ahmad Johansyah beserta Direktur Bulog Wahyu Suparyono telah melakukan strategis jitu dalam menghadapi lonjakan harga sembako di Jawa Timur.
Seperti yang dikatakan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita,bahwa pihaknya akan memastikan saat menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran pasokan atau kebutuhan sembako tetap terjaga.
" Di wilayah jatim harga barang di kebutuhan pokok akan relatif stabil dan aman." terang Enggartiasto Lukita
Enggartiasto menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi pelaku usaha Swalayan yang berkomitmen pada harga yang telah ditentukan dan disepakati oleh pemerintah.
" Para pengusaha sudah mematuhi kesepakatan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah." jelasnya.
Enggartiasto mengungkapkan, bahwa apabila telah ditemukan indikasi pengusaha yang terlibat kartel,pihaknya akan mencabut ijin usahanya.hal ini dilakukan agar masyarakat tidak resah terkait adanya harga sembako yang melonjak akibat ulah permainan pengusaha Nakal.
" Ini tidak main- main,kami akan cabut usahanya secara permanen bagi pengusaha yang nakal sehingga mereka ( pengusaha ) tidak bisa berjualan." tegasnya.
Dalam kesempatan awal acara Eggartiasto sekaligus juga melakukan pelepasan secara simbolik 6 (enam) truk kontainer terdiri dari 3 truk berisi beras (66 ton) dan 3 truk berisi gula (66 ton). Pengiriman beras ini merupakan upaya pemerataan stok di daerah nonprodusen. Dalam Rakorwil yang diselenggarakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah memastikan bahwa pasokan dan harga barang kebutuhan pokok terjamin di seluruh kota/kabuapeten se Jawa Timur menjelang Ramadhan dan Lebaran.
"Pasokan beras surplus, dengan stok pada bulan April sebesar 531.000 ton yang tersebar di 364 gudang Bulog Jawa Timur. Sedangkan stok gula tercatat sebesar 174.000 ton yang dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Timur. Besarnya suprlus tersebut pun mendorong Provinsi Jawa Timur untuk mensuplai provinsi yang mengalami defisit bahan pangan. Di sisi lain, pemerintah bersama TPID terus menggandeng distributor bahan pangan untuk menjamin kelancaran pasokan dan distribusi bahan pangan agar terjamin dengan harga yang stabil " terangnya.
Difi Ahmad Johansyah selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim menambahkan, berbagai kegiatan telah dilakukan oleh TPID Jawa Timur, hal ini untuk mengurangi tekanan risiko inflasi yang secara historis cenderung mengalami peningkatan menjelang Ramadhan dan Lebaran, terutama pada komoditas pangan.
" Dengan adanya berbagai strategis diharapkan inflasi Jawa Timur menjelang Ramadhan dan Lebaran 2017 dapat terkendali pada kesediaan pangan, Oleh karena itu, kami menghimbau pada masyarakat supaya berperan aktif dalam menjaga stabilitas inflasi di Jawa Timur." pungkas Difi. (Dji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar