Rabu, 31 Mei 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Majelis hakim yang diketuai Sigit Sutriono akan melakukan sidang peninjauan setempat (PS) dilokasi terjadinya penyekapan yang menjerat kakak beradik, Widia Selamet dan Hartono Selamet sebagai terdakwa.

Sikap hakim untuk menggelar penijauan lokasi kejadian penyekapan itu diduga lantaran keterangan saksi-saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ririn Indrawati tidak mampu membuktikan dakwaan yang dijeratkan ke terdakwa.

"Sidang PS itu harus disaksikan oleh jaksa yang asli, berhubung jaksa yang menangani perkara ini masih umroh, maka sidang PS nya akan kita lakukan 14 Juni 2017 mendatang," kata Hakim Sigit pada persidangan diruang Kartika 1 PN Surabaya, Rabu (31/5/2017).

Untuk itu, Hakim Sigit meminta kepada Jaksa Wihemina Manehutu selaku jaksa pengganti untuk menyampaikan ke Jaksa Ririn Indrawati terkait pelaksanaan sidang PS tersebut.

" Sampaikan ke jaksanya ya bu, kalau sidang PS nya kami lakukan jam 9 pagi,"ucap Hakim Sigit yang disambut dengan anggukan kepala Jaksa Wihelmina sebagai tanda mengerti perintah hakim.

Rencana menggelar sidang PS itu dilontarkan Hakim Sigit, usai mendengarkan keterangan Prof. Dr. H. Dwidja Priyatno, SH, MH, SpN, Guru Besar Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB).


Pada persidangan, Pria berjuluk Profesor ini menilai surat dakwaan yang didakwakan ke para terdakwa terlalu prematur, mengingat dari 13 saksi yang dihadirkan jaksa, hanya satu saksi saja yang melihat peristiwa pidana yang diduga dilakukan kakak beradik tersebut.

Keterangan itu diberikan ahli saat menjawab pertanyaan berupa ilustrasi perkara yang diajukan tim penasehat hukum kedua terdakwa yang terdiri dari Ucok Rolando Parulian Tamba, Musa Darwin Pane, Marco Van Basten Malau dan Dahman Sinaga.

" Satu saksi bukan saksi karena pada prinsipnya saksi bisa saja merekayasa, karena Saksi harus melihat, mendengar dan mengalami sendiri sebagaimana yang terdapat dalam KUHAP. Apabila selama itu tidak ada, maka dapat dikatakan saksi palsu dan nilai pembuktiannya juga diragukan," terang Prof. Dr. H. Dwidja Priyatno, SH, MH, SpN pada persidangan.

Selain itu, perbuatan perampasan kemerdekaan yang dimaksud dalam dakwaan jaksa, dapat terbukti apabila terlebih dahulu terjadi kontak fisik dan asas yang terkandung dalam pasal 333 ayat (1) KUHP yaitu asas tiada pertanggungjawaban pidana tanpa melawan hukum.

"Jika tidak ada kontak fisik maka belum ada pertanggungjawaban yang dapat dibebankan pada terdakwa,"sambung Profesor Dwidja.

Seperti diketahui, tuduhan penyekapan ini dialami Widia dan Hartono berawal ketika terjadi upaya pengosongan lahan milik orang tuanya di Jl Nginden Semolo, Surabaya yang dilakukan oleh Advokat dari Pasopati & Associates pada Agustus 2014.

Saat itu, advokat menutup gembok pagar depan dan tengah untuk menjaga lahan agar tidak disalahkan gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun tiba-tiba pada 12 Agustus 2014, Adjie Chendra melaporkan Hartono dan Widia ke Polrestabes Surabaya atas tuduhan penyekapan. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Guna untuk memperluas akses kebutuhan keuangan di wilayah Jawa Timur, Bank Indonesia Wilayah Jatim selaku Otoritas sistem pembayaran telah meresmikan Kas Titipan (Cash Point) di Bank Jatim Kantor Cabang Bojonegoro.

Peresmian Kas Titipan ini merupakan kegiatan penyediaan uang oleh Bank Indonesia melalui mekanisme penitipan sejumlah uang pada salah satu Bank yang ditunjuk untuk mencukupi persediaan kas bank-bank dalam rangkah memenuhi kebutuhan uang masyarakat.

" Kegiatan kas titipan tersebut merupakan salah satu kerja sama bank indonesia dengan berbagai pihak, terutama perbankan untuk meningkatkan ketersediaan uang kartal di kabupaten bojonegoro." kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Difi Ahmad Johansyah usai meresmikan kas titipan pada Selasa (30/5/2017).

Menurut Difi, Bank Indonesia selaku otoritas pembayaran akan selalu terus berupaya memastikan peredaran uang rupiah layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik dari segi nominal maupun jenis pecahan secara tepat waktu dan tepat jumlah.

" Kas titpan bojonegoro merupakan kas titipan ke 77 dari kas titipan seluruh indonesia yang memiliki batas maksimal jumlah uang atau plafon dalam kas titipan ditetapkan sebesar Rp.125 milyar untuk memenuhi kebutuhan uang di perbankan." terang Difi.

Lebih lanjut Difi menambahkan, dipilihnya kabupaten bojonegoro sebagai salah satu area kas titipan Bank Indonesia telah mempertimbangkan yakni adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang perlu diimbangi penyediaan uang rupiah, adanya perkembangan perbankan yang terus meningkat dan keberadaan Kantor Bank Indonesia yang jauh sehingga jarak tempuh memakan waktu 3 jam dengan menggunakan transportasi darat

" Salah satu upaya Bank Indonesia menunjuk kas titipan di bojonegoro adalah kondisi khazanah bank yang layak serta kesiapan untuk menampung kas titipan.selain itu pula tersedianya SDM dalam mengelola kas titipan tersebut." jelas Difi

Dengan melalui kegiatan kas titipan keliling ini,Difi berharap agar frekuensi masyarakat di Bojonegoro di tahun ini bisa meningkatkan rata- rata modal kerja mencapai 2 milyar

" Bank indonesia berharap dengan pembukaan kas titipan di bojonegoro dapat memenuhi kebutuhan uang serta terlaksananya clean money policy." pungkasnya

Selain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah yang hadir dalam peresmian kas titipan  (cash point) di Bank Jatim Kantor Cabang Bojonegoro.Turut di hadir Sekda Kabupaten Bojonegoro Suhadi Muliono, Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi BPD Jawa Timur Su'udi, Forpimda Bojonegoro dan Perbankan di wilayah Bojonegoro. (Dji)

Selasa, 30 Mei 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama Sat Pol PP Kota surabaya benar-benar kerja ekstra keras menggelar razia dalam membasmi penyakit masyarakat apalagi di bulan Ramadhan ini.

Razia tak hanya dilakukan di hotel-hotel melati maupun tempat hiburan ilegal namun juga dilakukan di tempat-tempat kos.

Alhasillhasil dalam razia yang dilakukan pada Senin 29 mei 2017, pukul 20.00 Wib, di kos harian Jalan Gunungsari dan Homestay D’Beauty Cemerlang Jalan Bibis Karah Surabaya, Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama Satpol PP Kota Surabaya berhasil menjaring empat pasangan mesum.


Ironisnya dari empat pasangan mesum tersebut disamping satu yang ditengarai masih dibawah umur, terdapat pula satu pasangan mesum lainnya yang berstatus sebagai PNS (Pegawai negeri sipil) yang berdinas diwilayah Karang Pilang Surabaya itupun di gelandang ke Mapolrestabes Surabaya.

Oknum PNS itu adalah seorang perempuan yang berinisial RBDH (30) warga Jalan Ketintang Surabaya dan satu pasangan selingkuh lainnya setelah di cek dan diintrograsi pasangan tersebut ternyata masih dibawah umur dan satu orang yang diduga sebagai mucikari.

Penggerebekan kos harian mesum itu terjadi setelah petugas gabungan yang berjumlah puluhan personil sekitar pukul 20.00 wib mendapat laporan dari masyarakat, bahwa kos harian Jalan Gunungsari dan di Jalan Bibis Karah menyediakan tempat untuk mempermudah hubungan badan (mesum).

Mendapati laporan tersebut Unit PPA Polrestabes Surabaya dibantu dengan Satpol PP kota Surabaya langsung melakukan penyelidikan dan ternyata benar di kos Harian yang mempunyai 21 kamar tersebut tiga diantaranya digunakan sebagai tempat mesum.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga mengatakan, kegiatan razia tersebut sengaja dilakukan untuk menjaga kondusifitas saat Ramadan dan dari hasil sidak malam ini Polrestabes mengamankan empat pasangan mesum bahkan satu diantaranya masih berstatus anak dibawah umur.

“Untuk pasangan selingkuh tersebut, Polisi menyerahkan penanganannya kepada Satpol PP Kota Surabaya. Rumah kos itu sendiri diketahui tidak punya izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dan hanya memiliki IMB”,jelas Shinto, Rabu (30/5/2017).

Lanjut perwira asal Medan ini menambahkan, razia seperti ini akan terus dilakukan petugas gabungan selama Ramadan. Tindakan asusila kan diberantas untuk menjaga kesucian dibulan Ramadhan ini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Petualangan untuk menyembunyikan kebobrokannya yang dilakukan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih soal dugaan berdirinya pasar grosir ilegal di Tanjungsari dan Dupak bakal berakhir.
Pasalnya saat ini Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini turun langsung melalui 'pembantunya' untuk memberikan perhatian serius terhadap kasus tersebut.

Walikota menilai bila kedua pasar grosir di Tanjungsari dan Dupak tersebut telah melakukan pelanggaran perizinan karena berjualan secara grosir.

Tak hanya Walikota, Tri Rismaharini yang bingung dengan sikap acuh yang ditunjukkan Kadisperindag Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih ini, namun sebelumnya juga dirasakan oleh Komisi B DPRD Surabaya.

Komisi B sendiri sangat gregetan dengan lambannya Disperindag surabaya yang dinilai tidak serius mengambil kebijakan terkait dugaan pelanggaran izin dan zona peruntukan dikawasan Tanjungsari.
Sebab dalam pantauan Komisi B ini, di Tanjungsari merupakan zona peridustrian dan pergudangan, bukan diperuntukan pasar. Sementara dua pasar sudah berdiri dan operasi selama ini.

Sedangkan di Tanjungsari 77, yang juga direncanakan akan dibangun pasar buah ditolak oleh Disperindag saat mengajukan izin dengan dalih tidak sesuai zona peruntukannya.

Perhatian Walikota Surabaya, Tri Rismaharini terhadap pasar grosir ilegal di Tanjungsari dan Dupak ini pun ditunjukkan, melalui Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Surabaya Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah akhirnya mengundang pedagang Pasar Induk Osowilangun (PIOS).

Risma sapaan Walikota Surabaya menilai dilibatkannya bagian Perekonomian dan Usaha Daerah ini sebab kinerja Disperindag terkesan lamban untuk merespon keluhan pedagang PIOS.

Dalam peretemuan itu tak hanya para pedagang PIOS dan Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah namun juga hadir Dinas Koperasi dan Dinas Pertanian, Selasa (30/5/2017).

Kasubbag Pembinaan BUMD Sekretariat Daerah Kota Surabaya Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah, Devie Afrianto menjelaskan rapat tersebut merupakan tindaklanjut dari surat keluhan yang dikirim pedagang PIOS kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Jadi, rapat kali ini untuk menindaklanjuti surat dari pedagang PIOS yang dikirim ke Bu Wali,” kata Devie Afrianto dalam pertemuan di Balai Kota Surabaya ini.

Perwakilan pedagang PIOS diminta menyampaikan keluh-kesahnya serta permasalahan yang terjadi hingga berkirim surat kepada wali Kota Risma.

Salah satu pedagang PIOS, Mulyadi, menjelaskan pedagang di PIOS saat ini sangat terpukul karena dijepit dengan adanya pasar yang bukan berizin grosir tapi melayani grosir dan oleh Dinas Perdagangan dibiarkan.

Diantara pasar yang diduga melanggar izin dan lokasinya tidak sesuai peruntukkannya adalah pasar di Tanjungsari.

“Pasar Tanjungsari itu memang sudah memiliki izin, tapi salah satu poin dalam surat izin itu dilarang untuk menjual grosir. Hal ini juga sudah diakui bersalah oleh Dinas Perdagangan ketika hearing di Komisi B beberapa waktu lalu,” tegas Mulyadi.

Bahkan, pada saat hearing itu, Dinas Perdagangan sudah berjanji akan memanggil pedagang Pasar Tanjungsari. Tapi, kelanjutannya tidak ada kabar sama sekali.

Makanya, dia meminta dalam rapat itu supaya Pemkot Surabaya memberikan rasa keadilan kepada para pedagang PIOS yang saat ini merugi karena imbas dari keberadaan pasar grosir ilegal itu.

“Lantas, mana tindakan tegas dari Dinas Perdagangan. Kami terpaksa mengadukan ke Ibu Risma sebagai pemimpin yang sangat melindungi warganya,” kata dia usai pertemuan.

Rapat yang membahas nasib pedagang pasar yang berdiri sesuai izin dan perda itu menghasilkan sebuah kesimpulan, Dinas Perdagangan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan peninjauan ulang atau review terhadap perizinan dan kegiatan usaha di Pasar Tanjungsari. Disperindag dimimta segera mengkoordinasikan pelaksanaan rapat lanjutan setelah review perizinan rampung.

Devie Afrianto yang memimpin rapat itu berharap kepada Disperindag untuk benar-benar mereview izin Pasar Tanjungsari itu dalam waktu dekat.

“Tadi teman-teman Dinas Perdagangan menjanjikan secepatnya (review perizinan Pasar Tanjungsari),” kata dia.

Namun begitu, Afrianto memastikan akan mengawal proses ini hingga akhir. Sebab, sebelumnya dia memang tidak terlibat dalam proses ini, tapi setelah mendapatkan tugas dari wali kota, maka harus mengawal proses penyelesaian pasar grosir ilegal ini.

“Kami birokrasi, sehingga kami ada tahapan-tahapannya, tapi saya pastikan akan mengawal prosedur ini hingga tuntas,” janji dia.

Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan dan Pengawasan Dinas Perdagangan Kota Surabaya Made Muliyata mengaku akan menyampaikan kesimpulan rapat itu kepada Kepala Dinas Perdagangan.

Selanjutnya, akan mereview surat izin Pasar Tanjungsari untuk segera dilaporkan dan dicek langsung ke lapangan.

“Intinya kami akan melakukan kesimpulan rapat itu, kami akan mereview surat izinnya,” janjinya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ini benar-benar keterlaluan, tak hanya istrinya yang diajak mengedarkan barang terlarang yakni narkoba, namun sang pembatu rumahnya pun juga dikaryakan untuk menyebarluaskan peredaran narkoba ini.

Tapi aksi JM (55) warga Jl. Dukuh Kupang Barat Surabaya akhirnya keok setelah Satreskoba Polrestabes Surabaya berhasil menangkapnya.

Bersama sang Istri AS (33), sepasang suami-istri ini akhirnya diamankan di Polrestabes Surabaya. Sejoli ini diduga menjadi pengedar narkoba jenis sabu.

Mereka berdua diringkus di rumahnya Jl Dukuh Kupang Barat bersama seorang pembantu perempuan, IS (28) asal Trenggalek. Ketiganya bersengkongkol menyembunyikan sabu saat polisi melakukan penggeledahan di rumahnya.

Waka Reskoba  Polrwtabes Surabaya Kompol Anton Prasetyo menjelaskan, anggotanya menggeledah rumah keluarga JM dan AS setelah mendapat informasi kerap ada teransaksi sabu.

"Saat kami geledah di rumah pasangan suami istri, kami menemukan narkoba jenis sabu dan pil ekstasi," sebut Anton di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (30/5/2017).

Sabu dan ekstasi, kata Anton, ditemukan disembunyikan oleh sang pembantu, IS dengan cara di masukan ke dalam baju di bagian perut.

Setelah dikeluarkan, petugas menemukan. 16 piket sabu seberat 10,7 gram, satu poket serbuk keytamin seberat 0,35 gram, dan pil ekstasi seberat 5,62 gram.

Selain narkoba itu, petugas juga menyita alat-alat hisap yang biasa dipakai nyabu, dua timbangan dan puluhan bendel plastik klip.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, JM mengaku sabu dan ekstasi dibeli dari seseorang yang bernama Mbing.

"Juga ada narkoba yang beli dari klub malam," terang Anton.

Melihat banyak plastik klip dan timbangan yang ditemukan. Anton menyakini jika pasutri ini merupakan pengedar narkoba di wilayah Surabaya.

"Kami masih mendalami dan mengembangka kaus pasutri ini," ucap mantan Kapolsek Krembangan Surabaya ini.

Tersangka JM mengaku, terlibat dalam penyalahgunaan narkoba ini belum lama.

"Lebih banyak saya pakai sendiri di rumah. Barang (narkoba) saya beli dari teman," aku JM tanpa menyebut siapa nama temannya.

Atas perbuatan yang dilakukan, tiga tersangka ini dijebloskan ke sel tahanan. Mereka akan dijerat pasal 114 Ayat (2) Jo. Pasal132 Ayat (1 ) Subs Pasal112 Ayat (2) Jo. Pasal132 Ayat (1 ) UU Rl No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan Pasal 62 Jo. Pasal 71 UU Rl No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan Pasal 196 Jo. Pasal 98 Ayat (2) dan (3) UU Rl No. 35 Tahun 2009 tentang kesehatan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejari Tanjung Perak melalui Kasintel, Lingga Nuarie mengaku telah menerima pelimpahan tahap II kasus penadah semen curah milik PT Janti Sarana Materila Betom (JSMB), dengan tersangka Santhony Warga Wiyung Surabaya.

"Kemarin (Senin), kami terima tahap II nya dari Penyidik Polsek Benowo,"terang Lingga, Kasintel Kejari Tanjung Perak sekaligus sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menganani perkara ini saat dikonfirmasi, Selasa (30/5/2017).

Dalam kasus ini, Lingga mengaku tidak melakukan penahanan terhadap Santhoy. Hal itu dilakukan lantaran adanya riwayat gangguan kesehatan yang dimiliki pemilik toko bahan bangunan dikawasan Wiyung Surabaya tersebut.

"Tahanan kota, karena tersangka sakit,"sambung Lingga.

Terpisah, RM Tony Bambang Pramono saksi pelapor sekaligus Kepala Bidang Hukum PT Janti Sarana Material Beton menyesalkan perlakuan istimewa yang diberikan jaksa. Dia menilai, ada tebang pilih pada penangan perkara ini.

"Pencurinya ditahan, lha kok penadahnya gak ditahan, jelas ini mencederai rasa keadilan pada kami selaku korban," terang Tony saat dikonfirmasi, Selasa (30/5/2017).

Untuk diketahui, Santhony ditetapkan sebagai tersangka kasus penadah semen curah setelah Polisi Polsek Benowo berhasil menangkap Ari Firmansyah, Supir PT Janti Sarana Material Beton selaku tersangka pencurian dan penggelapan semen curah.

Semen curah seberat 28 ton itu rencananya dikirim untuk proyek jalan tol Pasuruan-Probolinggo. Namun oleh tersangka Ari Firmansyah, semen itu malah dijual ke tersangka Santhony. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mengadakan Grand Launching AKSI UMMAD “Akses Keuangan Syariah untuk Masyarakat Mandiri Berbasis Masjid” pada Selasa, 30 Mei 2017 bertempat di Ballroom Hotel Shangri La, Surabaya. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

AKSI UMMAD merupakan program yang dirancang untuk memberikan akses keuangan syariah bagi jama’ah masjid dan masyarakat disekitar masjid.

Tujuan utama dari adanya program ini antara lain untuk meningkatkan fungsi dan peran masjid sebagai pusat dakwah dan kemandirian ekonomi umat, meningkatkan peran Lembaga Zakat, Infak, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF) dalam pemberdayaan umat serta meningkatkan peran lembaga jasa keuangan syariah

Dalam memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat. Selain Masjid, Lembaga ZISWAF dan Perbankan Syariah, Program AKSI UMMAD juga mengintegrasikan kontribusi dari kalangan akademisi, Ulama dan para praktisi yang akan berperan aktif dalam memberikan pendampingan kepada para Jama’ah masjid yang menjadi peserta program, baik pendampingan spiritual maupun pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas usaha.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, menyampaikan harapannya agar dengan adanya program AKSI UMMAD yang digagas oleh Kantor Regional 4 Jawa Timur beserta para pegiat keuangan syariah di Jawa Timur dapat menjadi tonggak awal kembalinya kemakmuran masjid serta mengembalikan fungsi masjid.

“Dengan program AKSI UMMAD ini, masjid akan kembali menjadi pusat aktivitas umat Islam, baik sebagai pusat pendidikan, kegiatan sosial, pengembangan ekonomi dan tempat musyawarah untuk memecahkan permasalahan umat”. Kata Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Sukamto

Sokamto menambahkan bahwa dalam program AKSI UMMAD ini didukung oleh 6 (enam) Masjid percontohan, 6 (enam) LAZISWAF, 5 (lima) Perguruan Tinggi, 2 Perbankan Syariah serta 4 (empat) lembaga negara dan asosiasi.

“Dengan kolaborasi ini, Kami berharap agar seluruh pegiat keuangan syariah di Jawa Timur akan semakin solid dalam melakukan langkah-langkah kongkrit untuk mendorong pertumbuhan keuangan syariah di Jawa Timur, sehingga visi kita bersama dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai regional ekonomi syariah terbesar di Indonesia dapat terealisasi." pungkas Sukamto.

Dalam rangkaian Grand Launching AKSI UMMAD, sebelumnya diawali dengan Seminar dengan tema Aksi Kebangkitan Ekonomi Umat Melalui Masjid. Narasumber yang hadir berasal dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Masjid Jogokaryan Jogjakarta. (Dji)

Sepekan digelar promo, Daihatsu mencapai 100 Unit SPK penjualan



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam menyambut bulan suci Ramadhan ini, PT. Astra International Daihatsu Jawa Timur menggelar pameran sekaligus membagikan Takjil pada kesempatan berbuka puasa.

Bertempat di Atrium Tunjungan Plaza Surabaya Pameran Daihatsu dan bagi Takjil digelar selama Ramadhan yakni di geber pada tanggal 22 hingga 28  Mei - 2017.

Branch Manager ADM Pengampon Eko Rey Setyawan mengatakan, untuk pameran ini Daihatsu telah mencapai target dalam penjualan yang di gelar pada sepekan tersebut.

" Untuk sementara ini sudah mencatat sebanyak seratus surat pemesanan ( SPK ) " katanya saat ditemui di pameran,pada Senin (29/5/2017).

Pada acara pameran tersebut PT.Astra International Daihatsu Jatim memberikan kepada pelanggan Daihatsu dengan berbagai banyak penawaran paket Bombastis.

" Di pameran ini para pelanggan bisa membawa pulang New Ayla hanya dengan DP.Rp. 9 juta." terang Rey.


Lebih lanjut Budhi Lau selaku Regional Head Jatim PT.Astra International Daihatsu Jatim mengatakan, program yang bertajuk Gathering dan Bursa Otomotif Seken (BOS) yang diselenggarakan ini merupakan acara yang diprioritaskan pada customer atau pelanggan setia, dan acara tersebut terselenggara berkat kerjasama dengan Astra Credit Companies (ACC), Astra Mobil 88, Used Cars serta Asuransi Astra.bahkan pada pameran ini PT. Astra International Daihatsu Jatim memberikan berbagai hadiah maupun doorprize yang telah disediakan diantaranya smartphone, Televisi LED serta Voucher Belanja.

Bermacam hadiah berikut doorprize pun disediakan mulai dari smart phone, Televisi LED, voucher dan masih banyak lagi.

" Paket yang diberikan melalui kredit ini berupa banyak bonus sehingga selama sepekan even tersebut kita sudah sesuai target penjualan yakni mencapai 100 unit ." kata Budhi saat ditemui pada even Daihatsu di Atrium Tunjungan Plaza

Budhi Lau menjelaskan, dari jumlah 100 unit SPK yang terpesan unitnya ini, telah tercatat beberapa armada yang terjual.

" Diantaranya Daihatsu Sigra sebanyak 30, Xenia 26, Ayla 22, PU 14, Terios 1 unit, Mb 4, Luxio 1, Sirion 1, dan Himax 1 unit. " pungkasnya. (Dji)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Untuk mempertahankan Profesionalisme Pelayanan, mutu dan Managemen yang telah diraih sebelumnya yaitu akreditasi rumah sakit paripurna bintang lima, Rumah Sakit TNI AL Jala Ammari Lantamal VI dikunjungi Surveyor Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dr. Djaenah Karim, Sp.RM, MARS, Selasa (30/05/2017).

Kunjungan Suveior ini disambut dengan tarian Adat Sulsel dan diterima langsung oleh Karumkit Jala Ammari Letkol Laut (K) dr. Heru Nurdianto, Sp. U beserta staf di halaman Parkir Rumkit TNI AL Jala Ammari Lantamal VI.

Kemudian kunjungan dilanjutkan dengan Pembukaan Survei Akreditasi tersebut bertempat di ruang rapat Rumkital Jala Ammari Lantamal VI. Karumkit TNI AL Jala Amari dalam sambutan pembukaan mengatakan kami keluarga besar Rumah sakit mengucapkan selamat datang kembali kepada Surveior dikota Angin Mammiri. Selanjutnya karumkit memberikan penjelasan kepada Surveior tentang peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumkit TNI AL Jala Ammari.

" Upaya peningkatan pelayan dilakukan dengan  menyiapkan dan menambah fasilitas dan infrastruktural  yang modern, peningkatan SDM serta berupaya mendapatkan peningkatan mutu sesuai standar." lanjut karumkit.


Selama satu hari berjalan, Surveior KARS akan melakukan penilaian terhadap aspek administrasi, pelayanan di lapangan, menelaah dokumen. Tak hanya itu, tim penilai juga melakukan survei lapangan dan mewawancarai pasien untuk membuktikan mutu pelayanan. Terdapat 15 bab/kelompok kerja, 323 standar, dan 1218 elemen untuk lulus standar akreditasi.

Akreditasi Rumah Sakit adalah proses penilaian yang dilakukan oleh lembaga independen (KARS) berdasarkan standar yang berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari pemerintah karena memenuhi standar pelayanan dan manajemen yang ditetapkan dengan memiliki akreditasi paripurna.

Sebelumnya, untuk diketahui pada tahun 2016, Rumkit TNI AL Jala Ammari Lantamal VI telah mendapatkan predikat Lulus tingkat Paripurna dari KARS yang artinya setara dengan Rumah Sakit Bintang lima.

Hadir dalam penyambutan, Aspers Danlantamal VI Kolonel Laut (KH) Sunarto, S.T., M.A.P., Kaladokgi Makassar dan Kadiskes Lantamal VI. (arf)

Senin, 29 Mei 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Aksi Andre (24), yang kerap mencuri sepeda motor berakhir ditangan tim Anti Bandit Satreskrim Polretabes  Surabaya. Pemuda asal Jl Bulak Rukem Surabaya itu diringkus setelah menyikat motor di Pucang Adi.

Tersangka Andre berani dan nekad menjadi bandit jalanan, lantaran dirinya sudah belajar menggasak motor melalui video youtube, Berbekal pengetahuan dari media youtube tersebut, Andre bersama rekannya Fandi (DPO) melancarkan aksinya di jalanan.

Sedikitnya sudah tiga lokasi (TKP) yang jadi sasaran Andre dan Fandi. Mereka menggasak sepeda motor di Jl Mulyorejo dua kali dan sekali di Jl Pucang Adi Surabaya.

"Saya belajar lewat youtube untuk mencuri motor. Satu motor hanya membutuhkan dua sampai tiga menit untuk dicuri," aku Andre di Mapolretabes Surabaya, Senin (29/5/2017).

Dalam beraksi, Andre dan Fandi naik sepeda motor Honda Beat berkeliling mencari sasaran. Setelah menemukan sasaran, Andre sebagai eksekutor masuk ke rumah korban dengan merusak kunci gembok pagar. Selanjutnya, ia menyikat sepeda motor korban menggunakan kunci T yang sudah dibawanya. Kemudian, motor curian langsung dijual ke Madura.

"Saya jual motor ke Madura, biasanya laku Rp 2,5 juta. Uangnya langsung dibagi rata berdua," aku Andre.

Kasat Reskrim Polretabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menuturkan, ternsagka Andre dan Fandi sudah menjadi terget buruan tim Anti Bandit. Begitu ada informasi tersangka Andre mau menjual motornya ke Madura, anggota tim Anti Bandit langsung memburu dan melakukan penangkapan.

"Tersangka Andre ditangkap usai mencuri motor korban di Jl Pucang Adi dan motornya mau dijual ke Madura. Anggota kami berhasil memburu dan menangkap, karena saat ditangkap melakukan perlawanan, anggota melakukan tindakan tegas menembak kaki kanannya," ucap Shinto.

Saat ini tersangka Andre mendekam di sel tanahan Polsretabes Surabaya, sedang Fandi berstatus DPO. Polisi menjerat tersangka Andre dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman pidana paling lama 7 tahun. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebuah kebakaran gudang pigura milik Sudi Mukayat (58), di Jalan Pakis Gunung II nomor 78, Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan, Senin (29/5) sekitar pukul 12.00, sempat membuat panik warga sekitar.

Meski kebakaran tak menelan korban jiwa, hampir 75 persen barang yang ada di gudang tersebut hangus terbakar. Tak terkecuali mobil Suzuki Swif nopol  L 1911 ZY ikut terbakar. Sebelum petugas PMK dating, warga berusaha memadamkam api dengan peralatan seadanya.

“Api dengan asap hitam, tiba-tiba muncul dari belakang gudang. Seketika itu, saya berteriak-teriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan saya, berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya,” ujar Rami, warga sekitar lokasi kejadian, Senin (29/5).


Berdasarkan keterangan saksi lain, sekitar pukul 12.00, pemilik rumah sedang berada di rumah Jalan Pakis Gunung IC nomor 45 diberitahu oleh Rami jika gudang pigura taligrafi  mengalami kebakaran.

Mendapati informasi itu, korban mendatangi lokasi dan melihat gudangnya sudah dalam kondisi terbakar di bagian belakang pada bagian atap. Seketika itu, korban juga ikut berteriak meminta pertolongan kepada warga.

Korban lalu dibantu warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya dengan tujuan api bias dipadamkan. Baru sekitar pukul 12.45, mobil PMK berusaha memadamkan api yang sudah menjalar ke dalam gudang. Sekitar pukul 13.30, petugas PMK memastikan api telah betul-betul padam.

“Untuk kerugian kerugian materi belum bisa diketahui. Namun, kebakaran itu memabakar hampir 75 % gudang yang didalamnya sebagian besar pigura,” ujar salah satu petugas PMK. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Satgas Pangan Polrestabes Surabaya kembali membongkar praktek kotor pengusaha. Kali ini, mereka berhasil mengungkap sebuah home industri jamu obat kuat seks ilegal. Sebab, obat obat ini tidak memiliki ijin edar. Perusahaan yang berada di Lingkungan Gaplek, kel. Bakungan, Kec. Glagah, Banyuwangi tersebut digerebek, setelah kedapatan mengedarkan obat obatnya di Surabaya.

Obat kuat seks itu sendiri diedarkan sejak tahun 2015. Obat obat itu dikemas dalam bentuk botol maupun sachet. Ada beberapa merk, diantaranya Tarzan X, Sendu, Naga Mas dan Akar Gingseng. Selain obat dalam kemasan pabrikan, tim ini juga menemukan jamu racikan sendiri untuk penghangat badan yang dinamakan Jahe Empret.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan, dalam kasus ini, pemilik usaha obat dan jamu tersebut, yaitu Lilik Sunarti (57), sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kalau racikannya tidak sesuai prosedur, tentunya bisa merusak kesehatan. Apalagi, obat obat ini tidak mengantongi ijin edar. Bahkan kita temukan bahan bahan kimia untuk penguat yang dipakai sebagai salah satu komposisi racikan," ungkapnya, Senin (29/05/2017).

Ditambahkan Shinto, terungkapnya kasus ini bermula dari temuan polisi pada penjualan jamu kuat di kawasan Demak Surabaya. Setelah diselidiki, ternyata jamu tersebut tidak punya ijin edar dan diproduksi dari Banyuwangi.

"Setelah kita telusuri, ternyata Lilik ini belajar dari kakaknya. Dan kakaknya juga menghadapi proses hukum dalam kasus yang sama di Polda Jatim," bebernya.

Obat obat racikan tersebut saat ini tengah diambil sample-nya untuk dilakukan uji laboratorium di Mapolda Jatim. Selain menyita peralatan pembuat obat dan jamu, penyidik juga menyita bahan bahan obat serta sejumlah obat dan jamu siap edar. Atas kasus tersebut, tersangka dijerat Pasal 196 dan atau 197 UU RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Jajaran Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab), tiga jabatan strategis di lingkungannya.

Ketiga jabatan tersebut yaitu Kepala Dinas Administrasi Personel Angkatan Laut (Kadisminpersal), Kepala Dinas Material Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal), serta Kepala Sekretariat Umum Angkatan Laut (Kasetumal).

Dalam Sertijab itu dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., dalam sebuah upacara militer, di Mabesal, Cilangkap, Jumat (26/05)

Dikatakan oleh Kasal saat memimpin upacara Sertijab bahwa, dengan dihadapkan pada dinamika organisasi yang semakin dinamis dan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas, pemimpin negara dan TNI telah menunjuk perwira-perwira terbaik yang memiliki kompetensi dan dipercaya untuk menduduki jabatan strategis di lingkungan TNI Angkatan Laut.

“Berkenaan dengan hal tersebut, kita harus mengakui dan patut bersyukur, bahwa selama ini pejabat yang mendapatkan promosi jabatan, telah berupaya dan berhasil meningkatkan kualitas kinerja organisasi TNI Angkatan Laut”, ujar Kasal.

Pejabat baru Kadisminpersal Kolonel Laut (P) Tedjo Sukmono sebelumnya menjabat sebagai Sekdisminpersal, dan pejabat lama Kadisminpersal Laksamana Pertama (Laksma) TNI B. Ken Tri Basuki, M.Si. (Han), selanjutnya menjabat sebagai Wakil Asisten Personel (Waaspers) Kasal.
Kolonel Laut (E) Gunawan, S.T., M.Tr. (Han) yang saat ini menjabat sebagai Kadissenlekal, sebelumnya menjabat sebagai Paban III Staf Logistik Kasal. Sedangkan Pejabat Lama Kadissenlekal Laksma TNI Ir. Christianto Purnawan selanjutnya akan menjabat sebagai Staf Khusus Kasal. Pada jabatan Kasetumal, saat ini dijabat oleh Kolonel Laut (S) Poedji Santoso, sedangkan pejabat lama Kolonel Laut (S) Rubiyanto, S.E., M.M., menjabat sebagai Kepala Dinas Perawatan Personel Angkatan Laut (Kadiswatpersal).

“Saya yakin dengan pengalaman penugasan dan kompetensi yang dimiliki oleh para perwira dapat menjadi bekal dalam melaksanakan tugas dan pengabdian di tempat yang baru. Dan saya berharap, para pejabat baru dapat melahirkan terobosan dan gagasan atau ide-ide inovatif untuk meningkatkan kinerja Satuan yang dipimpin saat ini”, tegas Kasal saat menutup amanatnya.(Rio)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Meski sudah banyak pengguna, pengedar, bandar hingga produsen yang harus menikmati sisa hidupnya dibalik terali besi penjara bahkan hukuman mati, namun hal tersebut tak menyurutkan para pengguna narkoba untuk berlomba menciptakan narkotika jenis baru.

Seperti akhir-akhir ini telah beredar informasi dan video mengenai bahayanya ganja jenis flakka yang memiliki efek mengubah penggunanya jadi zombie. BNN menurunkan tim untuk melakukan penelitian terhadap Flakka ini.

"Nah ini sedang dalam penelitian laboratorium," ujar Buwas di Pusdiklat BPK di Kalibata, Jaksel, Senin (29/5/2017).

Menurut Buwas, Flakka merupakan ganja sintetis. Ada campuran-campuran khusus yang membuat ganja itu memiliki dampak luar biasa.

"Itu kan ganja sintesis ya. Terus ada campurannya lagi. Jenis baru, akumulasi dari campuran itulah yang dampaknya seperti itu," ujar Buwas.

"Itu sedang dalam penelitian kita ya. Ini kan baru pendapat-pendapat. Baru kami lakukan penelitian dengan Labfor Polri, BNN, BP POM, UI dan ITB juga," sambung Buwas.

Di dunia maya, campuran tersebut biasa dikenal dengan sebutan Flakka. Ada juga yang menyebutnya sebagai gravel.

Campuran berbentuk kristal putih tersebut diyakini memiliki efek yang membahayakan. Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, tampak beberapa pengguna Flakka bergerak aneh -- kepalanya miring, nyaris kayang, susah berbicara seperti zombie setelah mengonsumsi zat tersebut.

Tak hanya itu, ada juga pemakai Flakka yang mendadak berlari kencang dan menabrakkan dirinya ke mobil. Sejumlah media asing melaporkan, gerakan lari kencang itu disebabkan halusinasi hebat yang dialami pemakai Flakka. (Rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ulah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih benar-benar keterlaluan.

Bayangkan undangan dengar pendapat oleh Komisi B DPRD Surabaya Senin (29/5/2017)  soal dugaan pasar grosir Ilegal yang saat ini bertebaran di wilayah Tanjungsari Surabaya, Arini Pakistyaningsih memilih mangkir.

Alhasil sikap Arini Pakistyaningsih ini membuat kalangan Komisi B berang. Lembaga legialatif di Yos Sudarso merasa dipermainkan oleh mantan kepala dinas perpustakaan itu.

“Sangat kecewa (Arini tidak datang). Kalau mau mempermainkan dewan seperti ini, kami juga bisa mempermainkan Pemkot. Tapi nanti dipanggil lagi lah, untuk melihat tingkat kepatuhannya,” kata Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mazlan Mansur.

Padahal undangan untuk membahas soal dugaan pasar grosir Ilegal yang saat ini bertebaran di wilayah Tanjungsari Surabaya telah dikirim jauh sebelumnya tepatnya seminggu yang  lalu. Parahnya lagi ketidakhadiran Arini Pakistyaningsih tanpa memberikan alasan yang pasti.

“Buktinya, pada hari ini tidak datang lagi. Sebenarnya, apapun alasannya bisa kami terima, tapi sekarang tidak hadir tanpa konfirmasi,” tegasnya.

Mazlan menjelaskan sejatinya hari ini mengundang empat dinas terkait pasar grosir ilegal, yaitu Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, Bagian Hukum Pemkot Surabaya, dan Satpol PP Surabaya. Dari empat dinas yang diundang itu, hanya satu yang tidak datang, yaitu Dinas Perdagangan.

“Ini mungkin bentuk ketakutan dari Dinas Perdagangan, sehingga  tidak hadir tanpa konfirmasi. Mungkin takut karena tidak siap dengan berbagai jawaban. Hal semacam ini tidak patut dilakukan oleh Dinas Perdagangan,” kata dia.

Menurut Mazlan, sikap tegas dari Disperindagin Kota Surabaya sudah ditunggu banyak pihak, terutama para pedagang Pasar Induk Osowilangun (PIOS) yang mengadukan adanya pasar yang menjual secara grosir di Tanjungsari dan Dupak namun dibiarkan.

Pada saat mengadukan itu, para pedagang juga membawa bukti file foto dan video yang menggambarkan aktivitas pasar yang ijinnya tidak boleh menjual secara grosir. Dan Disperindagin  sudah melayangkan surat peringatan terhadap pengelola pasar itu.

Hari ini direncanakan, Komisi B akan menagih ketegasan Diisperindagin setelah adanya surat peringatan adanya pelanggaran itu.

“Padahal, yang kami tahu surat peringatan pertama (SP 1) yang dikeluarkan itu waktunya 14 hari, dan sampai hari ini sudah lebih, harusnya sudah ada tindaklanjutnya,” ujarnya.

Mazlan menambahkan, rencananya pada hari ini juga ingin mempertanyakan sikap Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang yang mengeluarkan surat ijin pada Pasar Tanjungsari.

Padahal, di kawasan tersebut bukan kawasan untuk perdagangan, sehingga tidak boleh ada pembangunan pasar. Faktanya dua pasar di Tanjungsari mendapat ijin, sedangkan satu calon pasar ditolak oleh Arini dengan alasan tidak sesuai zona peruntukannya.

“Kelihatannya ada hal-hal yang dipaksakan dalam surat itu,” kata dia.

Sebenarnya, dengar pendapat itu sempat dibuka oleh komisi B, meskipun tanpa kehadiran Dinas Perdagangan. Mazlan pun sempat menanyakan kepada Satpol PP dan Bagian Hukum tentang sikap tegas Pemkot Surabaya dalam menindak pasar grosir ilegal.

Namun, dengar pendapat itu tidak membuahkan hasil, karena sama-sama menunggu sikap tegas Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Oleh karena itu, Mazlan memastikan komisi B akan terus menanyakan sikap tegas Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan memanggil lagi untuk hearing pada Jumat mendatang.

"Berarti kita tunda rapatnya hari Jumat mendatang, sekitar pukul 13.00,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejari Surabaya melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) Gusti Putu Karmawan menjatuhkan tuntutan pidana mati terhadap Hadi Sunarto alias Yoyok, terdakwa kasus peredaran narkotika jenis sabu seberat 50 Kg.

"Menuntut terdakwa Hadi Sunarto dengan pidana mati," ucap Jaksa Karmawan pada persidangan diruang Tirta PN Surabaya, Senin (29/5/2017).

Dijelaskan Jaksa Karmawan, Tuntutan mati tersebut dikarenakan barang bukti perkara ini lebih dari 1 Kg.

"Tidak ada alasan yang meringankan pada perbuatan terdakwa," sambung Pria asal Bali ini.

Yoyok sempat terkejut dengan tuntutan mati itu, Namun Hariyanto, Ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara ini terlihat memberikan support terhadap Mantan Napi Nusa Kambangan, yang membuatnya kembali rileks.

"Itu baru tuntutan jaksa, belum putusan, tenang aja." ucap Hakim Hariyanto pada terdakwa.

Atas tuntutan tersebut, Yoyok melalui tim kuasa hukumnya, yakni Didik Sungkono mengaku akan mengajukan pembelaan atau pledoi.

"Saya beri waktu dua minggu untuk menyusun pembelaan," ucap Hakim Hariyanto sembari mengetukkan palunya sebagai tanda berakhirnya persidangan.

Seperti diketahui, Yoyok adalah narapidana kasus narkotika yang menghuni LP Nusa Kambangan. Yoyok kembali tersangkut kasus serupa setelah Reskoba Polrestabes Surabaya berhasil mengagalkan peredaran narkotika dari tangan Aiptu Abdul Latip dan Indri Rahmawati serta Tri Torriasih alias Susi.

Dari 50 Kg sabu yang disuplay dari Yoyok, Polisi hanya berhasil menyita 13 kg sabu saja. Pasalnya yang 37 Kg sabu tersebut sudah terjual melalui tangan Abdul Latip dan Indri Rahmawati.

Proses hukum Yoyok terkesan lambat dari ketiga jaringannya. Yoyok baru didudukkan sebagai pesakitan saat ketiga jaringannya sudah dihukum oleh Hakim PN Surabaya.

Oleh Hakim PN Surabaya, Aiptu Abdul Latief telah divonis mati dan Vonis tersebut diperkuat Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya setelah dia mengajukan upaya hukum. Kini kasusnya masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung (MA)

Sementara, Indri Rahmawati divonis seumur hidup oleh PN Surabaya, tapi oleh PT Surabaya diperberat menjadi hukuman mati. Tak terima atas vonia mati tersebut, Indri akhirnya mengajukan kasasi ke MA.

Sedangkan vonis Tri Diah Torriasih alias Susi malah berbalik, oleh PT Surabaya, Vonis Susi diturunkan dari hukuman mati ke hukuman seumur hidup. Turunnya vonis tersebut langsung dikasasi oleh Kejari Surabaya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perilaku Inggrid Wiradina Sutjiono alias Tjioe, terdakwa kasus pemalsuan surat yang wira-wiri saat persidangan membuat majelis hakim Ferrinandus naik darah. Wanita yang pisah ranjang sejak tujuh tahun silam dengan suaminya, yakni Dr Gunawan (saksi pelapor) ini dianggap tak menghormati proses persidangan.

Aksi tak terpuji itu ditunjukkan terdakwa Inggrid saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ali Prakoso menghadirkan Dr Gunawan pada persidangan diruang garuda PN Surabaya, Senin (29/5/2017).

Nah, ditengah saksi Gunawan menjelaskan kronologis perkara ini, tiba-tiba Inggrid berdiri dari kursinya dan melangkahkan kaki nya menuju saudara wanitanya yang saat itu sedang asyik merekam jalannya persidangan.

Hakim Ferdinandus pun marah dengan aksi terdakwa Inggrid dan mengancam akan mengeluarkannya dari ruang sidang.

" Ini bukan pasar yang seenaknya anda bersikap sembarangan, di dalam ruang sidang ada aturannya, kalau tidak bisa sopan.dan menghormati persidangan, saya akan keluarkan anda dari persidangan," ucap Hakim Ferdinandus. yang langsung di sambut permintaan maaf dari terdakwa Inggrid.

Terpisah, dalam persidangan, Dr Gunawan menjelaskan, pemalsuan tanda tangan itu dilakukan terdakwa Inggrid saat akan mengambil Surat Tanda Registrasi (STR) perpanjangan ijin praktek dokternya di Kantor Pos Surabaya Pusat.

" Seakan-akan saya memberikan surat kuasa itu, dia palsukan tanda tangan saya untuk mengambil STR ijin perpanjangan praktek saya dari Konfil Kedokteran Indonesia,"terang Gunawan.

Akibat perbuatan terdakwa, saksi Gunawan mengaku sudah tidak melakukan praktek lagi.

"Akibatnya saya kehilangan mata pencaharian saya karena tidak bisa praktek,"sambungnya.

Keterangan Gunawan dibantah terdakwa Inggrid dan menuduh suaminya itu telah berbohong.

"Semua urusan perpanjangan STR dan perbankan saya yang ngurus bukan dia (Gunawan),"cetus terdakwa Inggrid.

Kendati demikian, Gunawan tetap bersikukuh pada keterangannya. Tak hanya itu Gunawan menyodorkan surat permohonan pinjam pakai STR yang disita saat proses penyidikkan.

"Saya tetap pada keterangan saya," ucap Gunawan yang disambut ketukan palu hakim Ferdinandus sebagai tanda berahkirnya persidangan.

Dijelaskan dalam dakwaan kasus ini berawal pada bulan Juni tahun 2016, ketika terdakwa sedang berada di rumahnya di Perumahan Graha Famili, Blok B, No 37 Kel Wiyung, Surabaya. Menulis tangan surat kuasa yang ditujukan Kepada Yth : Bpk/ Ibu Petugas Loket Serah, Kantor Pos di Jl Kebon Rojo No 10 60000 yang dibuat di Surabaya pada tanggal 6-09-2016, isinya adalah bahwa saksi Dr Gunawan Angga Husada (Suami terdakwa) memberikan kuasa kepada terdakwa, untuk mengambil Surat Tanda Registrasi Dokter Indonesia di Kantor Pos Besar Surabaya.

Surat kuasa tersebut terdapat tanda tangan pemberi kuasa yaitu Dr Gunawan A.H, namun tanda tangan tersebut dicantumkan terdakwa. Karena Dr Gunawan A.H tidak pernah memberikan kuasa dan tidak pernah menandatangai surat kuasa untuk pengambilan Surat Tanda Registrasi Dokter Indonesia di Kantor Pos Besar Surabaya.

Bahwa setelah Terdakwa membuat surat kuasa tersebut. Pada tanggal 06 September 2016 Terdakwa pergi ke Kantor Pos Besar Surabaya dan mengambil ASLI Surat Tanda Registrasi Dokter dengan Nomor Registrasi : 331110031 6059575 tertanggal 28 Juli 2016 atas nama Dr Gunawan yang dilampiri dengan Fotokopi Legalisir Surat Tanda Registrasi Dokter.

Namun setelah terdakwa mengambil surat tersebut, terdakwa tidak pernah menyerahkannya kepada Dr Gunawan.

Melainkan untuk dimanfaatkan sendiri. Setelah dilakukan pemeriksaan lab Kriminalistik, ternyata ada pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh terdakwa.

Akibat perbuatan Terdakwa, Dr Gunawan mengalami kerugian karena untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Dokter tanpa terlebih dahulu mengikuti seminar kedokteran baik di dalam dan diluar negeri dalam jangka waktu 5 (lima) lima tahun dengan biaya kurang lebih Rp. 300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah).

Selain itu syarat utama untuk dapat memperpanjang ijin praktek Dr Gunawan yang berakhir pada tanggal 29 Desember 2016. Sehingga bilamana Dr Gunawan tidak dapat memperpanjang ijin praktek maka dapat mengakibatkan mata pencahariannya hilang yang jika dihitung dalam setiap tahunnya.

Dr Gunawan akan kehilangan penghasilan sebesar Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah), sehingga Dr Gunawan, kemudian melaporkan perbuatan Terdakwa ke Polrestabes Surabaya untuk di proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencana pembangunan angkutan massal cepat berupa trem di Surabaya kian tak menentu.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (29/5) mengakui, hasil pertemuannya dengan Menteri Keuangan beberapa waktu lalu, dirinya diberitahu bahwa jika mengandalkan APBN, sulit direalisasikan.

Namun demikian, ia menegaskan, megaproyek yang membutuhkan anggaran sekitar Rp. 2,2 triliun tersebut sudah diatur dalam Peraturan Presiden.

“Bu Menteri (Keuangan) mengatakan APBN sulit, tapi kan sudah ada perpresnya. Makanya aku bingung,” terangnya, usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Surabaya.

Risma mengungkapkan, pembangunan moda transportasi massal di Indonesia dilaksanakan di 7 daerah. Namun, seluruh daerah tersebut juga terkendala, karena gak ada alokasi anggaran di APBN.

“Ada 7 daerah, Bandung bahkan sudah lelang. (Anggarannya) gak ada semuanya,” tuturnya.

Walikota mengaku system pembiayaan pembangunan angkutan massal cepat “trem” bisa menggunakan system pembiayaan public private partnership (PPP).

Sistem ini memungkinkan pihak swasta membangun infrastruktur yang dibutuhkan dengan dana sendiri. Kemudian pemerintah akan membayar dengan cara mencicil sesuai dengan kesepakatan jangka pembayaran. Hanya saja menurutnya, khusus Kota Surabaya pelaksanaannya tak bisa dilakukan melalui tender, karena dalam perpres yang mengatur disebutkan BUMN yang membangun.

“Tapi kalau system public private partnership (PPP). harus tender,” tegasnya.

Risma mengaku, Senin (5/6) pemerintah pusat akan kembali mengundang pemerintah kota untuk membahas masalah trem.

“Minggu depan kita diudang rapat lagi,” jelas Mantan kepala Bappeko.

Sementara, mengenai rencana pembangunan moda transportasi massal yang menghubungkan kawasan barat dan timur, risma mengungkapkan, sudah ada pihak investor yang siap membiayai pembangunannya.

“Tapi polanya seperti apa, karena dia (Investor) ingin nyumbang,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) TNI AD kembali mendulang keberhasilan di turnamen Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM). Jajaran TNI AD keluar sebagai juara umum lomba tembak bergengsi antar-angkatan darat dari 20 negara.

Ada pun AASAM 2017 ini digelar di Puckapunyal, Military Range, Victoria, Australia, yang dimulai dari 5-26 Mei 2017. TNI AD menorehkan prestasi gemilang sebagai juara umum dalam lomba tembak bergengsi itu.

"Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008," ungkap pimpinan kontingen TNI AD di AASAM 2017, Letkol Inf Josep T Sidabutar dalam keterangan tertulis Dispenad, Sabtu (27/5/2017).

Kontingen TNI AD berjumlah 14 orang, 4 Official dan 10 petembak pada AASAM 2017 di bawah pimpinan Letkol Inf Josep T Sidabutar yang sehari-hari menjabat Kepala Staf Brigif Para Raider 17/Kostrad. Pada AASAM kali ini, TNI AD berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 28 medali emas, 6 perak, dan 5 perunggu di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan. 

Negara-negara yang ikut berpartisipasi pada lomba tembak internasional tahunan tersebut yaitu Indonesia, Australia, Jepang, Uni Emirat Arab, Anzac, Filipina, US Army, Inggris, Kanada, Malaysia, Thailand, US Marines, Korea, Singapura, Selandia Baru, Kamboja, Timor Leste, Tonga, PNG dan Prancis.

Kontingen TNI AD yang berhasil mengharumkan nama bangsa rencananya akan kembali tiba ke Indonesia pada Minggu (28/5) besok dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Perolehan medali bagi seluruh peserta AASAM hingga 26 Mei 2017 adalah sebagai berikut:

1. Indonesia: 28 Emas, 6 Perak, 5 Perunggu
2. Australia: 14 Emas, 16 Perak, 16 Perunggu
3. Jepang: 10 Emas, 7 Perak, 7 Perunggu
4. Filipina: 4 Emas, 4 Perak, 4 Perunggu
5. Anzac: 3 Emas, 3 Perak
6. Kanada: 2 Emas, 5 Perak, 4 Perunggu
7. Korea: 2 Emas, 3 Perak, 1 Perunggu
8. Uni Emirat Arab: 2 Emas
9. Thailand: 1 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu
10. Selandia Baru: 1 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu
11. US Army: 1 Emas, 1 Perunggu
12. Singapura: 2 Perak
13. Malaysia: 1 Perak, 3 Perunggu
14. UK (INGGRIS): 1 Perak, 2 Perunggu
15. US Marines: 2 Perunggu
16. Kamboja: Nihil
17. Timor Leste: Nihil
18. Tonga: Nihil
19. Papua Nugini: Nihil
20. Prancis: Nihil . (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar (Danlanal) Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) GB. Oka  menghadiri Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila, yang diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Jumat pagi (26/5), dalam rangka memperingati HUT Ke-60 Kodam IX/Udayana, dan juga sebagai momentum untuk mengevaluasi dan mengenang sejarah perjuangan serta mengukur prestasi yang diraih sebagai motivasi dalam mendorong keberhasilan satuan, juga untuk mempererat tali silaturami, rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta mencegah timbulnya perpecahan diantara anak bangsa.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin S., S.I.P., M.Sc., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, selaku pengambil apel, sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila kali ini dan menyampaikan penghargaan yang tinggi serta ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan dan hadirin yang telah meluangkan waktu untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan unsur TNI, Polri, Pemda, FKUB, MUDP, Ormas, Pecalang, Pelajar, Komunitas Motor Gede, Mobil Antik dan Vespa serta segenap komponen masyarakat lainnya.

Mencermati berkembangnya aksi-aksi provokatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab serta adanya peran dari pihak asing yang akhir-akhir ini gencar melakukan kegiatan propaganda di media massa maupun elektronik maka seluruh komponen bangsa harus senantiasa waspada guna menangkal berbagai upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI.

Ada berbagai ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan maupun keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Ancaman yang datang berupa penyebaran berita provokatif yang tidak sesuai dengan Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia sehingga dapat menyebabkan perpecahan.

Terkait hal tersebut, maka Pangdam menghimbau dan mengajak kepada segenap komponen bangsa untuk senantiasa menggelorakan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Tentu kita semua sepakat bahwa dengan dilaksananya Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila semakin meningkatkan kerjasama dan sinergitas seluruh komponen bangsa, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Pemuda, TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, sehingga stabilitas keamanan wilayah, khususnya Bali dapat terwujud dengan baik.

Mengingat betapa pentingnya kegiatan ini, Pangdam berharap kepada seluruh tamu undangan dan hadirin agar memanfaatkan kegiatan ini dengan penuh kebersamaan dan semangat yang tinggi, sehingga semakin mempererat hubungan kerjasama dan kemitraan serta komitmen menjaga bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat adil dan makmur serta pada saat yang sama mewujudkan Bali yang aman, damai dan sejahtera.

Tampak hadir dalam kegiatan Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila kali ini, antara lain: Kasdam IX/ Udayana, Wakapolda Bali, Unsur FKPD Provinsi Bali, Kajati, Ka BNN Provinsi Bali, Danrem 163/Wsa, Danlanud Ngurah Rai, Para Pejabat Teras TNI-Polri, Ketua FKUB, Ketua MUDP Provinsi Bali, Bupati Badung, Bupati Gianyar, Bupati Tabanan, Wali Kota Denpasar, Para Aparatur Sipil Negara (ASN), Para undangan, serta seluruh peserta Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) “Ikan akan menjadi sumber daya yang diperebutkan diberbagai negara, badan-badan Internasional sudah mulai memberi peringatan pada kita bahwa suatu saat akan makin krusial kebutuhan dari pada kecukupan protein dari laut ini, karena demam makan ikan makin hari makin tinggi. Gemar makan ikan kita kampanyekan, akan membuat anak-anak kita lebih pandai,” ucap Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka disela-sela lomba memasak ikan oleh ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur, Jumat Pagi (26/05) beberapa hari yang lalu.

Guna mendukung pencapaian konsumsi protein hewani khususnya ikan, Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT melaksanakan lomba memasak ikan bagi ibu-ibu di Lapangan Mako Lanal Denpasar. Kegiatan tersebut adalah meneruskan pencanangan gemar makan ikan oleh Menteri Kelautan dan Perikananan (KKP) RI Susi Pujiastuti yang bertajuk Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) .


Dalam lomba memasak yang mengangkat tema “Mari Makan Ikan” yang berbahan dasar Ikan. Peserta yang mengikuti lomba ini meliputi Ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT yang berjalan sangat meriah dan penuh keakraban dipimpin langsung oleh Ketua Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT Ny. Gusti Bagus Oka Tapayasa.

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) adalah gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia yang sehat, kuat dan cerdas, demikian ujar Ketua Jalasenastri cabang 10 disela-sela lomba memasak.

Setelah selesai lomba dengan hasil yang memuaskan, hasil dari lomba memasak dinikmati oleh seluruh anggota Lanal Denpasar serta Ibu-Ibu Jalasenastri yang hadir dalam acara tersebut. (arf)

Minggu, 28 Mei 2017

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Petugas gabungan terdiri dari Polisi, Satpol PP, TNI terus berupaya melakukan pengamanan selama bulan Ramadan. Memasuki hari kedua pelaksaan puasa, satgas gabungan menggelar operasi ‘Surabaya Tertib Ramadan 2017’ di depan ITC Mega Grosir, Minggu (28/5) dini hari.

Hasilnya, petugas mendapatkan 40 pelanggaran dalam kegiatan tersebut. Rinciannya, sebanyak 27 pengendara tanpa dilengkapi surat ijin mengedarai (SIM) dan 13 kendaraan roda dua  tanpa dilengkapi surat tanda nomor kendaraan (STNK) turut diamankan.

“Saat itu juga, kami berikan tilang kepada para pelanggar pengendara roda 2 dan roda 4 yang telah melanggar ketentuan,” ujar AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya yang ikut memimpin langsung jalannya operasi cipta kondisi tersebut.

Lanjut Shinto, dalam kegiatan itu difokuskan mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas meliputi 3C (curat, curas dan curanmor,red). Namun, selama kegiatan hampir dua jam tersebut, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda tersebut.


“Pada puasa hari kedua ini kita tingkatkan kegiatan patroli skala besar untuk mengantisipasi 3C. Apalagi kejahatan-kejahatan jalanan, trennya meningkat saat menghadapi lebaran. Kegiatan semacam ini akan kita tingkatkan lagi, seperti razia pekat di jalanan. Misal pesta miras, petasan, peledak, senpi, sajam, narkoba,” sambung lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1999 ini.

Kendati belum menemukan hasil signifikan, namun operasi semacam ini akan terus dilakukan selama bulan Ramadan. Hal tersebut dilakukan guna memberikan kenyamanan bagi warga Surabaya yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“Kegiatan ini terus akan kita lakukan sehubungan dengan operasi Surabaya Tertib Ramadan yang hanya berlangsung di Surabaya sampai dengan tanggal 18 Juni 2017,” pungkasnya. (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dua jambret ABG (anak baru gede), dibekuk anggota Reskrim Polsek Tandes di Bundaran Jalan Karangpoh, tepatnya di belakang pos pantau polsek, Minggu (28/5). Saat diamankan warga dan petugas, dari mulut kedua pelaku menebar aroma alkohol. Kedua pelaku itu adalah GPH (16) warga Jalan Dupak Baru, Bubutan dan DG (16) warga Dupak Bangunsari I, Krembangan.

“Kedua pelaku jambret yang masih belia ini sudah kita amankan, dan masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar AKP Oloan Manullang, Kanit Reskrim Polsek Tandes, Minggu (28/5) siang.

Lanjut Oloan, sebelum tertangkap kedua pelaku saat itu sedang beraksi di Jalan Raya Bibis. Dengan mengendarai motor Honda Beat warna L 4215 WD, keduanya mengikuti korban Doni (25) yang sedang membonceng Luthfiyatul (24). Keduanya asal Menganti Gresik.

Tepat di depan Kantor Pos Kelurahan Manukan Wetan, Tandes Surabaya, pelaku memepet korban dan merampas tas yang saat itu dibawa Luthfiyah. Spontan, tarikan tas itu membuat Luthfiyah kaget dan spontan berteriak. Sayang teriakan Luthfiyah tak membuahkan hasil karena saat itu jalanan sepi. Rupanya, kedua pelaku ini benar-benar sial. Langkahnya terhenti lantaran ada kereta api melintas di rel Margomulyo, hingga membuat motor yang ditumpangi jatuh.

"Teriakan korban itu yang membuat pelaku takut, lalu meninggalkan motor. Anggota yang kebetulan berada di kring serse mengejar kedua pelaku,” sambung Oloan.

Pengejaran yang dilakukan AKP Oloan beserta anggotanya dibantu warga tidak sia sia. Kedua pelaku berhasil diringkus. GPH diringkus tidak jauh dari tempat motornya terjatuh.

Sedangkan DG, justru nyungsep disebuah got tepat dibelakang Pos Pantau Polsek Tandes di Bundaran Karangpoh. DG yang sebelumnya lari cepat menghindari kejaran polisi, akhirnya menyerah.

Dari hasil interogasi, kedua pelaku ini sudah beraksi di 10 TKP di wilayah hukum Polsek Tandes, Sawahan dan Bubutan. Antara lain di Jalan Margomulyo sebanyak 3 kali ; di Manukan sekali ; di Jalan Arjuno dua kali ; di Tugu Pahlawan dua kali dan di Jalan Pasar Kembang beraksi sekali.

"Tas korban berisi dua HP dan uang 79 ribu serta motor milik pelaku kami amankan sebagai barang bukti," terang AKP Oloan.

Setiap beraksi, lanjut Oloan, kedua pelaku sering melukai korbannya. Sebab, target terpenting keduanya adalah merampas harta benda para korban, meskipun harus menjatuhkan korbannya diatas aspal.

"Korban terakhir (Luthfiyatul, red) juga sempat terjatuh dan menderita sejumlah luka," tandas AKP Oloan. (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Selatan) Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Detasemen Jalamangkara (Dandenjaka) di Kesatrian Marinir Arthur Solang, Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin (Sabtu, 27/5). 

Dalam Sertijab tersebut mantan Asintel Danpasmar-2 Kolonel Marinir Bambang Wahyuono, dilantik sebagai dandenjaka menggantikan Kolonel Marinir Supriyono yang selanjutnya mengikuti Dikreg Sesko TNI.

Dankormar dalam sambutannya menyampaikan bahwa serah terima jabatan dandenjaka ini memiliki makna yang sangat penting dan straregis, karena sangat berkaitan erat dengan dinamika proses kesinambungan pembinaan personel dan organisasi.

Lebih lanjut orang nomor satu di Korps Baret Ungu ini juga mengatakan, Denjaka sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir yang berkedudukan langsung di bawah Komandan Korps Marinir, mempunyai tugas untuk membina kekuatan dan kemampuan kesatuan guna melaksanakan operasi anti terror, anti sabotase dan operasi klandestin yang beraspek laut maupun operasi-operasi khusus lainnya sesuai kebijakan Panglima TNI.

"Dengan tugas yang demikian, maka Detasemen Jalamangkara dituntut untuk selalu siap dan antisipatif terhadap perkembangan situasi yang multidimensi serta memiliki responsif secara cepat dan tepat,” pungkas Dankormar.

Pada kesempatan tersebut, sebelum prosesi upacara Sertijab, Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono menerima brevet Anti Terror Aspek Laut dan brevet Intai Amfibi Marinir yang disematkan langsung oleh Dandenjaka Kolonel Marinir Supriyono dan Danyon Taifib-2 Marinir Letnan Kolonel Marinir Rino Rianto.

Hadir dalam acara tersebut para mantan Dankormar di antaranya Letjen TNI (Mar) R M Trusono (Dansesko TNI), Letjen TNI (Purn) Mar Nono Sampono (Waket DPD Nasdem Wil. Timur), Mayjen TNI (Purn) Mar Gafur Khalik, Mayjen TNI (Mar) Joko Pramono, Mayjen TNI (Purn) Mar Yusuf Solihin, Brigjen TNI (Purn) Mar Frans Kansil, Kas Kormar Brigjen TNI Mar Hasanudin, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, para pejabat utama Kormar dan Pasmar-2, Ketua Gabungan Jalasenastri Kormar Ny. Bambang Suswantono beserta pengurus dan Ketua Korcab Jalasenastri Pasmar-2 Ny. Nur Alamsyah beserta pengurus, dan undangan lainnya. (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM: (Manado) Serangan ISIS di Marawi, Mindanao selatan, Filipina, menjadi ancaman untuk Sulut. Dikuatirkan, kelompok ISIS akan menyeberang ke pulau-pulau terdekat Sulut, seperti Miangas untuk lari ketika terdesak. Karena diketahui, Presiden Filipina Rodrigo Duterte terus melakukan tekanan kepada kelompok Maute, yang berafiliasi dengan ISIS.

Jaksa Agung Jose Calida di Davao mengatakan, yang terjadi di Mindanao bukan lagi pemberontakan warga Filipina tapi sudah menjadi invasi orang asing. 

“Terdapat warga Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta orang asing lainnya yang bergabung dengan kelompok Maute yang menyerang kota Marawi,” katanya.

Calida mengatakan, orang-orang asing itu mendapat panggilan dari ISIS untuk berangkat ke Mindanao. ISIS meminta mereka mendirikan sebuah wilayah atau provinsi ISIS jika mereka tak bisa berperang di Irak atau Suriah.

Brigadir Jenderal Rastituto Padilla, juru bicara militer Filipina mengatakan, enam anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi, kemarin. Di antara anggota militan yang tewas terdapat warga Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Lanjutnya, sejauh ini 11 tentara, dua polisi, dan 31 anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi yang sudah memasuki hari keempat.

Di Sulut sendiri, pengaman TNI-Polri terus ditingkatkan. Di antaranya dengan mengerahkan kapal selam KRI Cakra-401 milik TNI AL. Kapal selam ini sudah sandar di dermaga Samla, Bitung, kemarin (26/5).

Danlantamal VIII/Manado Laksma TNI Suselo tidak membantah itu. Tapi menurutnya, KRI KRI Cakra-401 bukan semata-mata untuk mencegah masuknya kelompok ISIS dari Filipina lewat jalur perairan. 

“Itu memang dalam rangka operasi,” tandasnya.

Lanjutnya, Lantamal VIII/Manado juga terus menyiagakan prajurit dan kapal perangnya di Pos TNI AL di Nusa Utara. Karena pulau-pulau di Nusa Utara yang berdekatan dengan Filipina. 

“Setiap ada kapal diperiksa kelengkapan serta dipastikan keperluannya. Jika dimungkinkan kita izinkan,” kata Suselo.

Menurutnya, ada empat Lanal yang ditempatkan di wilayah hukumnya. 

“Marore, Gorontalo, Palu, Balikpapan. Semua untuk menangkal adanya ancaman,” terang Laksma Suselo.

Terpisah, Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito mengungkap, pihaknya sudah menyebar intelijen ke pelosok hingga perbatasan. Ini untuk mencegah masuknya kelompok teroris ke Sulut. 

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Tetap beraktivitas seperti biasanya. Polisi dan TNI terus meningkatkan patroli dan razia,” ungkap jenderal bintang dua.

Meski belum ada ancaman nyata, menurutnya Polda tetap bersinergi dengan jajaran TNI di Sulut. 

“Mengingat Sulut berbatasan langsung dengan Filipina. Kami terus mengawasi perkembangan kelompok radikal ini. Masyarakat, kami harap ikut melakukan antisipasi dengan melapor jika ada yang mencurigakan,” tandas Kapolda.

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito menegaskan, TNI AD di Sulut juga siaga menangkal masuknya teroris. 

“Kita deteksi dulu. Intelijen juga sudah disebar hingga ke perbatasan. Hingga kini wilayah kita masih aman-aman. Masyarakat tidak perlu takut,” yakinnya.

Bagaimana untuk pengamanan udara? Danlanudsri Kolonel Pnb Arifaini Dwiyanto menegaskan, pesawat tempur dari skadron yang membawahi wilayah pengamanan hingga ke Sulut, sering melakukan patroli pengamanan. 

“Ini juga untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang sama-sama tidak kita inginkan,” singkatnya.

Di tempat lain, Komandan Kodim (Dandim) 1301 Satal Letkol Inf Saiful Parenrengi mengatakan, sebagai Satuan Tugas (Satgas) pulau terluar terutama Miangas, Marore dan Marampit, yang dekat dengan Filipina sudah melaksanakan koordinasi. Koordinasi ini secara instens dilakukan dengan Pos Angkatan Laut dan Polsek. 

“Termasuk juga melibatkan Beacukai dan Imigrasi yang nantinya akan melaksanakan patroli gabungan di sekitar pantai atau di wilayah laut. Terutama mengamati dan menangkap langsung serta menanyai orang asing yang masuk ke wilayah tersebut,” katanya.

Lanjutnya, karena diketahui, wilayah laut di Satal sering dijadikan tempat perlintasan orang Filipina yang masuk ke wilayah Sulut. 

“Termasuk orang dari Filipina yang mencari hasil laut kita akan selidiki. Karena bisa saja tujuannya bukan mencari ikan tetapi membawa senjata ataupun bahan-bahan peledak yang dapat membahayakan keutuhan negara kita," tegas Parenrengi

Dia juga menambahkan, nantinya ada patroli laut yang berlaku untuk setiap pelanggar batas wilayah yang saat ini sudah dilaksanakan secara intens. 

“Apabila nanti sifatnya sangat menonjol dan bisa membahayakan negara, mungkin kita akan fokuskan kekuatan merambat ke Miangas, Marore dan Marampit. Namun sampai sejauh ini berdasarkan laporan satgas yang ada di pulau-pulau tersebut belum ditemukan hal-hal yang menonjol. Namun tugas dan tanggung jawab kita tetap mengamankan perbatasan terutama wilayah laut. Apabila ada penonjolan kegiatan kami akan melaporkan ke komando atas Korem dan Kodam," pungkasnya.

Terpisah Kapolres Sangihe AKBP I Dewa Made Adyana SIK mengungkapkan, untuk mengantisipasi jaringan ISIS ke Sangihe, Polres akan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan tamu wajib lapor 1x24 jam.

 "Kami akan sampaikan ke pemda agar meneruskan ke pemerintah kampung atau kelurahan untuk mengaktifkan tamu wajib lapor bagi pendatang baru yang hendak menginap. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi orang-orang baru," ungkap Kapolres.

Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana menuturkan akan segera mengaktifkan tamu wajib lapor 1x24 jam. 

"Kita memang harus berjaga-jaga jadi nantinya tamu wajib lapor 1x24 jam akan diaktifkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tandas Gaghana.

Sementara itu, pakar hukum di Sulut ikut memberi solusi bagi aparat untuk mencegah masuknya ISIS dari Filipina. Wempi Kumendong SH MH mengatakan, saat ini ISIS rawan masuk ke Sulut karena mereka sudah berada dekat perbatasan Indonesia (Sulut). 

“Jadi Polda dan TNI harus melakukan penjagaan ketat,” tegasnya.

Lanjut Kumendong, masyarakat harus membantu aparat untuk menjaga keamanan. 

“Misalkan jika melihat oknum-oknum mencurigakan segera melapor ke pihak berwajib,” ujarnya. 

Untuk daerah perbatasan harus diperketat pengawasannya. 

“Misalkan di bandara, pelabuhan, atau terminal, itu mesti ekstra ketat lagi (pengamanan). Kalau perlu dilakukan sweeping dengan menanyakan KTP dan tanya asal mana,” tutup dosen Unsrat ini.

Pengamat hukum Toar Palilingan SH MH juga senada. Menurutnya, Polda dan TNI di Sulut harus memberikan keamanan yang lebih ketat di semua potensi pintu masuk. 

“Terlebih khusus di kepulauan. Kan, kalau di Sulut pasti penjagaannya sudah dipersiapkan. Tapi kalau orang yang tinggal di pinggiran pantai, akses terbuka lebar,” kata Palilingan.

Lanjutnya, saat ini di Sulut sudah ada Kodam XIII/Merdeka. Otomatis sudah bertambah personil untuk keamanan. 

“Pastinya ada gerakan bawah tanah juga. Itu merupakan salah satu gerakan secara diam-diam yang harus dilakukan aparat keamanan,” jelasnya.

Di sisi lain, ia menyebutkan, jika ada tamu yang datang, kemudian sudah sehari, itu wajib melapor ke pemerintah setempat. 

“Karena mungkin kita tidak tahu kalau ISIS sudah berada di antara kita. Mungkin karena kita yang super cuek,” katanya.

Ia mengatakan masyarakat harus lebih waspada. Paling penting membantu pemerintah dalam menjaga daerah. 

“Saya berharap Polda dan TNI bergerak cepat melakukan penjagaan berbagai titik. Karena ISIS rawan masuk ke Sulut memang,” katanya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive