Kamis, 01 Juni 2017
Home »
Hankam
» Anggota TNI / ASN Kodim 0507/Bekasi Upacara Peringatan HUT Pancasila Ke-I Tahun 2017
Anggota TNI / ASN Kodim 0507/Bekasi Upacara Peringatan HUT Pancasila Ke-I Tahun 2017
KABARPROGRESIF.COM : (Bekasi Selatan) Sebanyak 120 orang Anggota TNI dan ASN Kodim 0507/Bekasi pimpinan Kasdim 0507/Bekasi Mayor Czi Sali mengikuti kegiatan upacara peringatan HUT Pancasila ke – 1 Ta. 2017 di Lapangan Makodim 0507/Bekasi dengan penyelenggara dari Staf Persdim 0507/Bekasi, petugas upacara dari Koramil 03/Teluk Pucung. Kamis 01/06/2017
Adapun petugas upacara diantaranya Isnpektur Upcara Kasdim 0507/Bekasi (Mayor Czi Sali), Komandan Upacara Danramil 03/Teluk Pucung Kapten Inf Isgiyanto, Perwira Upacara Lettu Inf Nurfatoni, Pengibar Bendera dari anggota Koramil 03/Teluk Pucung, Pembaca Pancasila oleh Kasdim 0507/Bekasi. Kata Pelda Mulyanto
Ia menambahkan upacara peringatan HUT Pancasila ke-I Ta.2017 tersebut dilaksanakan dengan penuh hikmat dan turut hadir juga dalam upacara tersebut Danramil 01/Kranji Mayor Inf R. Triono, Danramil 02/Pondok Gede Mayor Inf Putu, Danramil 05/Bantar Gebang Kapten Inf Sugiono, Danramil 04/Jatiasih Kapten Arm Chaidir Chan, Pasiinteldim 0507/Bekasi Kapten Inf Iwan S, Pasiterdim 0507/Bekasi Kapten Inf Agus, Pasiopsdim 0507/Bekasi Kapten Inf Sutadi, Wadanramil 01/Kranji Kapten Inf Satori, Pasilogdim 0507/Bekasi Kapten Inf Sanusi
Amanat Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan oleh inspektur upacara Kasdim 0507/bekasi bahwa pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya.
Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama, dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah kebhinneka tunggal ika-an kita.
Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan.
Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu-membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran, dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur, dan bermartabat di mata internasional.
Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti-Pancasila, anti-UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.
Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila. (rio)
0 komentar:
Posting Komentar