Pages - Menu

Halaman

Minggu, 18 Juni 2017

Cegah ISIS, TNI Perketat Keamanan di Perbatasan RI-Filipina


KABARPROGRESIF.COM : (Sulawesi Utara) TNI Angkatan Darat terus melakukan pengamanan secara ketat di perbatasan Indonesia-Filipina. Tak hanya menambah personel, tapi juga pos komando di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

"Ya, penambahan pasukan itu untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya anggota kelompok Maute pendukung ISIS dari Marawi Filipina ke Indonesia," ujar Panglima Kodam XIII Manado, Mayor Jenderal Ganip Warsito di Manado, Sabtu, (17/6/2017).

Ia mengatakan, sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) tempur atau sekitar 120 personel telah dikirim ke daerah perbatasan.

"TNI juga menambah pos komando di perbatasan dan melakukan operasi intelijen serta mendekati dan melibatkan masyarakat untuk mengantisipasi masuknya pendukung ISIS," katanya.

Ganip juga mengatakan bila terjadi sesuatu maka TNI Angkatan Darat sudah memiliki satuan reaksi cepat yang setiap saat dalam waktu 1x24 bisa dikerahkan. Selain TNI, Polda Sulawesi Utara juga akan menyegarkan anggota Polri yang bertugas di perbatasan.

Kapolda Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito, mengatakan akan menarik ratusan personel Polri yang bertugas sebelumnya dan mengganti dengan personel baru yang lebih segar dan jumlah lebih banyak untuk mencegah masuknya simpatisan ISIS ke Indonesia.

"Yang sekarang yang sudah saya turunkan ini, nanti 60 hari kemudian akan saya tarik dan diganti dengan tenaga yang baru lebih besar lagi, untuk mengantisipasi operasi gabungan yang nanti akan diberlakukan," katanya.

Bambang mengimbau masyarakat agar senantiasa menyampaikan informasi kepada aparat keamanan apabila melihat ada kegiatan orang yang mencurigakan, termasuk yang masuk ke wilayah perairan Indonesia.

Untuk mencegah penyusupan kelompok radikal dari Filipina ke Indonesia, Polda Sulut menggelar operasi dengan sandi Operasi Aman Nusa 2017.

"Operasi di antaranya dengan menggelar patroli laut perbatasan, pembinaan masyarakat pesisir, deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan terkait isu global dan nasional," katanya. (rio)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar