Senin, 05 Juni 2017
Dilema Polisi Saat Tegakkan Hukum
KABAR PROGRESIF, Jakarta
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan selalu ada yang pro dan kontra dalam setiap kasus yang ditangani. Dalam beberapa waktu terakhir ini, Polri dianggap oleh sebagian pihak mengkriminalisasi ulama, namun oleh pihak lain disebut tidak tegas. Kapolri menyebutnya sebagai dilema yang dihadapi anggota kepolisian saat menangani suatu kasus. Banyak komentar muncul dari masyarakat ketika polisi menangani perkara hukum.
"Begitu kita melakukan rule of law, maka kembali ke penegak hukum, kita menghadapi dilematika, menghadapi tantangan-tantangan yang tidak semuanya mendukung rule of law itu," kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (5/6/2017).
"Kita tangani perkara hukum, ada yang pihak pro dan pihak yang kontra kalau kepentingannya dianggap terganggu. Nangkap yang ini dibilang kasus kriminalisasi ulama, padahal kasusnya pornografi. Kemudian tangani ini, dibilang polisi nggak tegas, kita hadapi ini sekarang," ungkapnya.
Perdebatan mengenai itu pun menjadi ramai di media sosial. Tito bahkan mengaku capek saat disodori komentar-komentar yang ada di media sosial, yang saling menghujat dan menyalahkan satu sama lain.
"Media sosial yang dikirim ke saya, saya capek. Saya melihat sebentar saja sudah delete, delete sajalah, yang satu menghujat, yang satu menghujat juga. Yang dukung sedikit, yang satu menganggap polisi tidak tegas, ini kok dibiarkan bla-bla-bla.... Yang ini ditindak, polisi mengkriminalisasi," tutur Tito.
Bahkan Tito sering dikirim foto dirinya yang diedit macam-macam oleh anggota. Namun Tito mengaku tak menghiraukannya. Dia berpendapat, makin sering difitnah, dosanya akan gugur.
"Anggota saya laporan. Dikirim ke saya, sudah capek saya lihat Tito Karnavian dikasih gambarnya telinga begini, hidungnya, hidungnya hidung babi. Sudahlah biar saja, makin banyak difitnah, menurut ajaran yang saya anut, itu akan menggugurkan dosa-dosa saya dan itu saya sampaikan kepada teman-teman lain, dan kita serahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, mau dihujat itu risiko," tuturnya. (dtk/an)
0 komentar:
Posting Komentar